Nisfu Sya'ban
Nisfu Sya'ban adalah setengah dari bulan Sya'ban. Nisfu Sya'ban berasal dari bahasa Arab nisfu dan Sya'ban. Nisfu artinya setengah dan Sya'ban artinya bulan Sya'ban yaitu bulan kedelapan dalam penanggalan kalender Hijriyah. Mengapa istilah nisfu Sya'ban ini sangat terkenal di kalangan muslim Indonesia? Tidak lain dan tidak bukan karena mayoritas muslim di Indonesia adalah sunni. Mengapa istilah nisfu Sya'ban ini hanya dikenal di kalangan muslim Sunni? Tidak lain dan tidak bukan bahwa muslim Sunni lah yang sering menghidupkan malam nisfu Sya'ban tersebut karena berdasarkan hadits Nabi Muhammad bahwa nisfu Sya'ban adalah salah satu dari 5 hari di mana do'a dikabulkan. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa ada 5 hari di mana do'a terkabulkan yaitu 2 hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, hari pertama bulan Rajab, hari Jum'at dan malam nisfu Sya'ban. 5 hari itu termasuk malamnya juga menurut beberapa takwil dari ahli hadits.
Nisfu Sya'ban tahun ini -1445 H- jatuh pada tanggal 25 Pebruari 2024 berdasarkan rukyah. Artinya malam nisfu Sya'ban jatuh pada tanggal 24 Pebruari 2024 malam 25 Pebruari 2024 atau malam Ahad tadi malam. Pada malam Nisfu Sya'ban banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan diantaranya adalah sholat sunat, membaca surat Yasin, puasa siang harinya dan lain sebagainya. Rasulullah pun memberikan contoh dalam mengisi malam nisfu Sya'ban. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Ka'ab yang artinya:
Berkata: telah mengabarkan kepada kami Nasrun dari Abu al-Qosim Umar ibn Ahma al-Wasitiy dari Abu Husain Muhammad ibn Ahmad ibn Abdur Rahman al-Malatiy, telah menceritakan kepada kami Abu Hanifah Jafar ibn Bahramdari Hamid ibn Mahmud al-Hamdaniy dari Ibrahim ibn Abdullah al-Basriy dari Muhammad ibn Hazm dari Dhohhak ibn al-Muzahim dari Ubay ibn Ka’ab berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Jibril AS telah mendatangiku pada malam Nisfu Sya’ban dan berkata: Berdirilah, sholatlah dan angkatlah (tengadahkanlah) kepala dan tanganmu ke langit! Saya bertanya: Wahai Jibril AS malam apakah malam ini? Jibril menjawab: Pada malam ini dibukalah pintu-pintu langit, pintu rahmat sejumlah 300 pintu, maka Allah mengampuni semua mahluq yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu kecuali musyahin ( orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam), ‘Ashir (orang yang kesepuluh), orang yang kecanduan narkoba, orang yang suka berzina. Sesunguhnya mereka itu tidak akan diampuni kecuali mereka bertaubat. Adapun pecandu khomar sesungguhnya meninggalkan salah satu pintu dari beberapa pintu rahmat yang terbuka hingga bertaubat, jika bertaubat maka Allah mengampuninya. Adapun musyahin meninggalkan salah satu pintu dari beberapa pintu rahmat yang terbuka hingga berbincang dengan sahabatnya, jika berbincang dengan sahabatnya maka diampunilah dia. Nabi SAW bersabda: wahai Jibril jika tidak berbincang dengan sahabatnya hingga tinggal setengah? Jibril menjawab: jika duduk termenung dan air matanya berlinang/menyesal dalam dadanya maka dia sudah terbuka. Jika bertaubat maka diterimalah dia. Kemudian Rasulullah keluar menuju Baqi’ al-Ghorgod kemudian beliau sujud. Dalam sujudnya beliau berdoa:
أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، جَلَّ ثَنَاؤُكَ، لا أَبْلُغُ الثَّنَاءَ عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Kemudian Jibril turun pada seperempat malam dan berkata: wahai Muhammad tengadahkanlah kepalamu ke langit maka ditengadahkanlah kepalanya ke langit, maka pintu-pintu rahmat terbuka dan setiap pintu ada malaikat yang menyeru: beruntunglah bagi orang-orang yang beribadah pada malam ini. dan pada pintu lain malaikat berseru: beruntunglah orang yang bersujud pada malam ini. Pada pintu yang ketiga malaikat berseru: beruntunglah orang yang ruku’ pada malam ini. Pada pintu keempat malaikat berseru: beruntunglah orang yang meminta pada malam ini. Pada pintu kelima malaikat berseru: beruntunglah orang yang bermunajat pada tuhannya pada malam ini. Pada pintu keenam malaikat berseru: beruntunglah bagi orang islam pada malam ini. Pada pintu ketujuh malaikat berseru: beruntunglah bagi muwahhidin (orang yang menyembah Allah). Pada pintu kedelapan malaikat berseru: siapapun yang bertaubat akan diterima taubatnya. Pada pintu kesembilan malaikat menyeru: siapapun yang minta ampunan maka akan diampuni. Pada pintu kesepuluh malaikat berseru: siapapun yang meminta (berdo’a) akan dikabulkan. Kemudian Rasulullah SAW bertanya: wahai Jibril sampai kapan pintu rahmat itu terbuka? Jibril menjawab: mulai awal malam sampai terbit fajar (shodiq). Rasulullah SAW bersabda: didalamnya pembebasan lebih banyak dari rambut domba. Di dalamnya amal selama setahun diangkat. Di dalamnya rezeki dibagikan.
Hadits tersebut tercantum dalam kitab Tarikh ibn Asakir al-Dimasqo hadits no 54.640 dan 66.514. Ada banyak hadits yang menyatakan keistimewaan nisfu Sya'ban. Tidak dipungkiri bahwa nisfu Sya'ban mempunyai keistimewaan sehingga dihidupkan oleh mayoritas muslim di Indonesia. Ada kalangan yang menilai bahwa amalan nisfu Sya'ban termasuk bid'ah dan khurafat karena dasarnya hadits dhoif. Golongan yang biasanya membid'ahkan amalan tersebut adalah dari kalangan modernis atau pun kelompok Wahabi. Kalangan yang menilai bahwa amalan nisfu Sya'ban adalah bid'ah dan khurafat perlu belajar lebih dalam lagi tentang hadits atau istilah orang sekarang dolane kurang adoh. Tidak perlu lagi memperdebatkan dasar amalan nisfu Sya'ban hadits dhoif karena para ahli hadits sudah sepakat bahwa hadits tersebut mutawatir. Hadits dhoif jika diriwayatkan oleh banyak perawi bisa dijadikan hujjah dalam hukum Islam. Bahkan Imam Ghozali (hujjatul Islam) lebih mengutamakan hadits dhoif dibandingkan qiyas (analog hukum).
Pada malam nisfu Sya'ban Allah turun ke langit dunia mulai terbenamnya matahari sampai subuh. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Allah mengampuni semua makhluq yang minta ampunan di malam itu kecuali orang musyrik dan orang yang dalam hatinya ada permusuhan. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib disebutkan bahwa Rasulullah menyuruh menghidupkan malam nisfu Sya'ban dan puasa pada siang harinya. Adapun bunyi haditsnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِي سَبْرَةَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا، وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: " أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ "، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْر.
Artinya:
Diceritakan dari Hasan ibn Ali al-Khollal, dari Abdul al-Rozaq, dari ibn Abi Sabrah, dari Ibrahim ibn Muhammad dari Mu’awiyah ibn Abdullah ibn Ja’far dari ayahnya dari Ali ibn Abi Tholib berkata: ketika malam Nisfu Sya’ban maka dirikanlah (sholat) malamnya, puasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat) Allah turun pada pertengahan bulan tersebut mulai terbenamnya matahari pada langit dunia. Kemudian Allah SWT berfirman: siapapun yang meminta ampunan pada Ku maka akan ku ampuni baginya, siapa pun yang meminta rezeki maka akan Ku beri, siapa pun yang mendapat cobaan maka akan Ku hapus (hilangkan), siapapun seperti ini dan seperti ini....sampai terbit fajar (shodiq).
Hadits tersebut ada dalam kitab Sunan ibn Majah karya Ibn Majah al-Quzwaini hadits no: 1.378. Sangat jelas bahwa Rasulullah menganjurkan atau memerintahkan untuk menghidupkan malam nisfu Sya'ban.
Adapun amalan yang sering kita jumpai dalam malam nisfu Sya'ban adalah:
Sholat sunat 6 rakaat antara maghrib dan isya'
Pembacaan surat Yasin 3 kali
Sholat raghaib.
Puasa siang hari nisfu Sya'ban
Rasulullah pada bulan Sya'ban berpuasa penuh satu bulan karena beliau sangat menyenangi bulan Sya'ban. Pada bulan Sya'ban semua amal hamba Allah selama setahun diangkat ke langit yaitu pada nisfu Sya'ban. Rasulullah senang ketika amalnya diangkat ke langit beliau dalam keadaan berpuasa. Bulan Sya'ban merupakan bulan latihan untuk menuju bulan suci Ramadhan. Selama bulan Ramadhan orang muslim harus berpuasa. Dengan adanya nisfu Sya'ban maka sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh rahmat, maghfiroh dan itqun minan nar.