Alert! Perang Dunia Ketiga dimulai
Tadi malam waktu Indonesia Barat, Iran meluncurkan ratusan rudal ke wilayah Israil. Ini adalah serangan balasan Iran terhadap Israil setelah Israil melakukan beberapa kali serangan terhadap proksi Iran. Serangan ini merupakan serangan terbesar dan belum ada sebelumnya dalam perang Israil dengan negara Arab. Sekitar 400 rudal jelajah baik hipersonik maupun balistik diluncurkan dari Iran ke wilayah Israil. Serangan Iran kali ini hanya ditujukan ke sasaran militer dan energi Israil. Tak pelak serangan Iran ke Israil ini merupakan pemicu perang dunia ketiga. Percaya tidak percaya serangan Iran ini akan menyebabkan skala perang di Timur Tengah meluas ke negeri Arab lainnya. Inilah perang dunia ketiga. Perang dunia adalah perang yang terjadi di dunia yang mencakup beberapa wilayah secara bersamaan. Saat ini terjadi perang di beberapa wilayah yaitu perang Ukraina antara Ukraina, NATO vs Rusia, Perang Palestina di Timur Tengah antara Palestina, Yaman, Suriah, Irak, Iran vs Israil, Inggris, AS dan negara NATO. Ada beberapa wilayah yang sedang menuju perang yaitu kawasan laut Tiongkok Selatan, Semenanjung Korea dan Amerika Latin. Tiga kawasan tersebut lagi hangat-hangatnya pra kondisi menuju perang.
Kembali ke serangan Iran terhadap Israil. Amerika dan sekutunya memang sejak awal memprovokasi Iran untuk turun gelanggang dalam perang Timur Tengah ini. Israil sebagai little boy (anak emas) Amerika didukung penuh oleh Amerika dan sekutunya untuk memprovokasi Iran agar terjun langsung dalam perang di Timur Tengah ini. Provokasi tersebut antara lain:
Membunuh pemimpin Hamas (proksi Iran) yaitu Ismail Haniyeh ketika berada di Iran.
Membunuh presiden Iran Raisi
Membunuh sekjen Hizbullah yaitu Hasan Nasrallah yang sudah dijamin keselamatannya oleh pihak AS dan barat.
Upaya provokasi pertama dan kedua tidak membuat Iran terpancing untuk terjun langsung dalam perang. Iran nyaris terpancing ketika terjadi pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh akan tetapi Amerika dan Barat membujuk Iran untuk tidak menyerang Israil. Saat itu Amerika dan negara NATO sudah mengerahkan semua kekuatannya ke Timur Tengah bahkan Amerika mengirimkan 2 kapal induknya ke laut merah untuk mendukung Israil. Akan tetapi Iran legowo dan tidak menyerang Israil dengan jaminan sekjen Hizbullah, Hasan Nasrallah tidak dibunuh. Jaminan itu dilontarkan oleh AS dan sekutunya ketika bertemu dengan presiden Iran pengganti Raisi yang pro Barat. Walhasil Iran tidak jadi menyerang Israil. Kemudian Amerika menarik kapal induknya kembali ke pangkalan. Jaminan Amerika dan sekutunya terhadap keselamatan Hasan Nasrallah ternyata dilanggar oleh Israil yang memang sejak awal menargetkan pemimpin kelompok proksi Iran. Israil bahkan melakukan serangan darat ke Lebanon dan terjadilah pembunuhan terhadap sekjen Hizbullah, Hasan Nasrallah ketika bermusyawarah dengan komandan Hizbullah. Pembunuhan inilah yang tidak bisa diterima oleh Iran yang kemudian selang dua hari dari kematian Hasan Nasrallah Iran menyerang Israil dengan berbagai macam rudal.
Menurut beberapa sumber baik dari Iran maupun media Barat bahwa serangan Iran tersebut 80% berhasil mendarat di wilayah Israil. Iron Dome yang dibangga-banggakan oleh Israil tidak bisa menangkis serangan rudal Iran. Dalam rilisnya komandan IRGC Iran mengatakan bahwa serangan Iran memfokuskan pada 3 bandara militer yaitu Tel Nof, Hatzerim dan Nafatim. Ketiga bandara militer tersebut rusak parah bahkan bandara Nafatim yang merupakan bandara utama militer Israil sekaligus pangkalan pesawat tempur F35 landasan pacunya hancur dan sekitar 20 pesawat F35 hancur. Pernyataan IRGC ini belum ditanggapi oleh Israil. Seperti biasanya pihak Israil melarang siapapun untuk memfoto atau mengabadikan serangan dan kerusakan wilayah Israil yang kena serangan rudal Iran akan tetapi banyak video dari para netizen yang melaporkan ledakan dahsyat di wilayah Israil. Iran pun memperingatkan Israil jika Israil membalas serangan tersebut akan ada serangan yang lebih dahsyat dari serangan sebelumnya.
Kita bisa menghitung berapa kerugian Israil akibat serangan pertama Iran ini. Kerusakan parah bandara militer dan 20 pesawat F 35. Harga satu pesawat F 35 adalah 3 miliar dolar AS atau setara dengan 48 triliun. Tinggal mengalikan saja 48 triliun kali 20. Belum kerusakan depot minyak yang kena rudal Iran. Kerugian tersebut tidak sebanding dengan kekejaman dan kebiadaban Israil terhadap warga Palestina. Bayangkan 41 ribu nyawa warga sipil Palestina melayang gegara kekejaman dan kebiadaban Israil. Belum lagi korban dari warga Lebanon sekitar 6 ribu nyawa melayang dalam ekspansi ke wilayah Lebanon.
Serangan Iran ini membuat Amerika murka dan siap membela Israil. Memang skenarionya adalah penghancuran Iran sebagai negara yang selalu menghalangi keinginan Amerika dan sekutunya di Timur Tengah. Hanya Iran satu-satunya negara yang menolak kehadiran Amerika dan sekutunya di Timur Tengah. Negara Arab lainnya sudah ditundukkan oleh Amerika bahkan menjadi proksi Amerika melawan Iran. Negara seperti Irak sudah dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya ketika menangkap Saddam Husein. Begitu juga Libya sudah hancur ketika Muammar Qadafi dieksekusi oleh Amerika. Suriah menjadi negara selanjutnya untuk dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya akan tetapi Presiden al-Assad meminta bantuan Rusia dalam menghadapi Amerika dan sekutunya ini. Suriah selamat akan tetapi kekuatannya tidak sekuat Iran.
Melihat gelagat Amerika dan sekutunya dalam menyikapi eskalasi perang di Timur Tengah ini dipastikan perang akan semakin meluas apalagi Israil sudah menyerang Lebanon. Kemanakah PBB? PBB mandul tidak ada perannya. Organisasi ini seperti LBB (liga bangsa-bangsa) yang tidak berguna ketika pecah perang dunia kedua. LBB dibentuk pasca perang dunia pertama. PBB hanya menonton saja dan berpangku tangan.
Kita akan melihat apakah eskalasi perang dunia ketiga ini akan melebar ke wilayah lain seperti Laut Tiongkok Selatan, Semenanjung Korea dan Amerika Latin. Wilayah yang paling mungkin pecah perang adalah Laut Tiongkok Selatan dimana Amerika selalu cawe-cawe di wilayah laut tersebut. Tiongkok yang merupakan negara penentang AS dan sekutunya dan menguasai ekonomi dunia menjadi target Amerika selanjutnya. Apakah Amerika dan sekutunya akan benar-benar mengobarkan perang di Laut Tiongkok setelah mengobarkan perang di Ukraina dan Timur Tengah?
Amerika dan sekutunya (NATO) jelas kalah perang di Ukraina. Perang yang sudah berlangsung hampir 3 tahun itu menyedot anggaran negara Amerika dan NATO. Bahkan kabar terakhir Amerika dan NATO berupaya untuk mengakhiri perang Ukraina karena jelas mereka kalah melawan Rusia. Lawan Amerika dan NATO di Ukraina terlalu berat dan kuat sehingga mau tidak mau Amerika dan NATO harus mengakhirinya. Lokus perang beralih ke Timur Tengah dan pra kondisi di Laut Tiongkok serta Semenanjung Korea.
Semoga perang di Laut Tiongkok Selatan tidak terjadi karena berada di depan beranda negara ini. Kalau terjadi perang di Laut Tiongkok Selatan atau Laut Natuna Utara mau tidak mau Indonesia akan terdampak. Perang tidak membawa manfaat apa-apa. Perang hanya akan membuat kesengsaraan belaka. Kalau pun terjadi perang kita harus menghadapinya.
Semoga kawasan Asia Tenggara tetap damai.