Hilal 1 Syawal 1445 H
Bisakah saudara melihat penampakan hilal dalam foto tersebut? Kalau tidak dikasih tanda panah warna merah tidak akan bisa melihat penampakan hilal. Saya sangat yakin saudara tidak akan mengira bahwa itu adalah poto hilal. Kalau tanda panah dan kotak warna merah dihilangkan pasti dikira foto itu hanyalah foto berwarna gelap hitam saja. Ya itu adalah foto hilal 1 Syawal 1445 H yang bisa diabadikan oleh tim pengamatan hilal dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Manado. Itulah salah satu foto hilal yang bisa direkam dan difoto melalui alat teleskop dari beberapa tim rukyah yang melaksanakan pengamatan di seluruh Indonesia. Ada banyak perukyah yang menyaksikan penampakan hilal 1 Syawal 1445 H akan tetapi tidak bisa membuktikan dengan foto hilal. Mereka hanya disumpah oleh hakim Pengadilan Agama. Banyak tim perukyah yang "melihat" hilal 1 Syawal 1445 H secara kasat mata. Sebutlah tim rukyah dari Tuban, Sidoarjo, Lamongan, Mojokerto, Jombang, Cibadak dan lain sebagainya mereka melihat hilal secara kasat mata. Coba saja saudara lihat foto di atas hilal sangatlah tipis sekali karena memang jarak antara matahari dan bulan sekitar 8-9 derajat.
Berdasarkan kesaksian di atas pemerintah Republik Indonesia menetapkan bahwa hari raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024 yang dituangkan dalam KMA nomor 380 tahun 2024 tentang penetapan 1 Syawal 1445 H. Dengan putusan tersebut maka seluruh kaum muslimin di seluruh Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H secara bersamaan. Bagi yang memulai puasa tanggal 11 Maret 2024, Rabu, 10 April 2024 M harus merayakan hari raya Idul Fitri karena mereka sudah berpuasa selama 30 hari. Sementara bagi kaum muslimin yang mengawali puasa pada tanggal 12 Maret 2024 ada diskon sehari dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Berbeda dengan Brunei Darussalam yang merayakan hari raya Idul fitri tahun ini pada tanggal 11 April 2024 karena dalam pelaksanaan rukyah kemarin hilal tidak berhasil dilihat. Sementara negeri serumpun Malaysia merayakan hari raya Idul Fitri sama dengan Indonesia karena dalam rukyah kemarin hilal bisa dilihat.
Kenapa ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal 1445 H padahal sama-sama kaum muslimin? Keputusan untuk menetapkan awal bulan hijriyah antar negara berbeda-beda karena mereka punya hak dan kedaulatan. Ada yang mengikuti Arab Saudi, ada yang mengikuti rukyah global, ada yang mengikuti rukyah lokal dan lain sebagainya. Intinya dalam penetapan awal bulan hijriyah merupakan otoritas masing-masing negara. Tidak boleh sebuah negara memaksakan kehendaknya kepada negara lain. Memang ada diskursus madzhab global dimana jika satu wilayah di dunia ini ada yang melihat hilal maka seluruh negara Islam di dunia secara bersamaan mengawali bulan baru hijriyah. Akan tetapi madzhab global ini masih dalam perdebatan karena belum ada kesepakatan antar negara Islam.
Persoalan perpindahan waktu hijriyah tidak semudah perpindahan waktu dalam kalender Masehi. Perpindahan waktu masehi didasarkan pada garis tanggal internasional yang sudah ditetapkan yaitu kota Greenwich atau sering disebut dengan GMT (Greenwich Mean Time). Kota Greenwich di Inggris menjadi penentu pergantian hari dalam kalender Masehi. Greenwich membagi wilayah dunia menjadi dua yaitu bagian barat dan bagian timur. Wilayah yang ada di bagian timur kota Greenwich dinamakan dengan Bujur Timur dimana ketentuannya waktu wilayah timur dikurangi dari waktu Greenwich. Sementara wilayah di barat kota Greenwich waktunya ditambah dari waktu Greenwinch. Pengurangan dan penambahan waktu itu tergantung wilayah tersebut berada di garis bujur berapa. Tiap 15 derajat garis bujur dikonversi menjadi 60 menit atau 1 jam. Begitulah ketentuan dalam perpindahan waktu kalender Masehi. Sementara dalam kalender Hijriyah belum ada kesepakatan internasional date line (garis tanggal internasional). Inilah yang menyebabkan antar negara Islam berbeda dalam penetapana awal bulan hijriyah.
Kembali ke penampakan hilal yang diabadikan oleh tim BMKG. Dalam pelaksanaan rukyah memang banyak faktor untuk bisa melihat hilal. Faktor tersebut adalah sumber daya manusia, peralatan rukyah dan kondisi cuaca. Sumber daya manusia sangat berperan dalam pelaksanaan rukyah. Secanggih apapun peralatan yang dipakai kalau SDMnya tidak mumpuni maka dipastikan tidak akan berhasil melihat hilal. Operator alat ini sangat penting dalam pelaksanaan rukyah. Peralatan rukyah juga sangat mendukung dalam pengamatan hilal. Selama ini peralatan itu hanya sebagai pendukung dalam pengamatan hilal. Padahal alat tersebut sangat penting untuk mengabadikan penampakan hilal. Secara ilmu dan teknologi kemampuan mata manusia masih di bawah kemampuan lensa teleskop. Teleskop bisa melihat obyek yang sangat jauh dan bisa diperbesar sesuai dengan kemampuan alat tersebut. Faktor yang sangat penting sekali ketika pengamatan hilal adalah cuaca. Cuaca sangat mempengaruhi dalam keberhasilan pengamatan hilal. Pengamatan hilal dalam menetapkan 1 Syawal 1445 H kemarin cuaca menurut prediksi BMKG 90% mendung dan hujan. Faktanya memang di lapangan cuaca mendung dan hujan. Akan tetapi ada tim perukyah yang bisa melihat dan bahkann bisa mengabadikan penampakan hilal. Sementara tim pengamatan lainnya memang banyak yang melihat hilal menurut pengakuannya dan disumpah oleh hakim. Akan tetapi apakah benar melihat hilal atau tidak wallahu a'lam bisshowab. Yang penting mereka sudah disumpah oleh hakim. Semoga pengamatan hilal semakin berkualitas.
Selamat hari raya Idul Fitri 1445 H. Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'aidin wal faizin wa maqbulin. Mohon maaf lahir dan batin.