Scorpene Evolved
Berita pembelian kapal selam jenis Scorpene Evolved dari Prancis oleh Indonesia menghiasi seluruh media online baik dalam negeri maupun luar negeri. Pembelian 2 kapal selam paling canggih yang dibuat oleh perusahaan Naval Group Prancis tersebut membuat suhu kawasan Asia Pasifik menghangat. Perlombaan pembelian alutsista di kawasan meningkat tajam. Lihat saja Australia dengan Aukusnya akan membuat kapal selam jenis nuklir yang ditentang keras oleh Indonesia karena negara Asia Pasifik sudah sepakat untuk bebas nuklir. Singapura juga membeli kapal selam dari Jerman yang terkenal senyap. Filipina tidak tinggal diam. Filipina akan mengikuti jejak Indonesia membeli kapal selam jenis Scorpene dari Prancis dan Prancis sudah siap membuatkannya. Bagaimana awal mula Indonesia bisa mendapatkan kapal selam canggih dari Prancis ini. Padahal Indonesia sudah bisa membuat kapal selam hasil transfer teknologi dari DSME Korea Selatan. Mengapa Indonesia tidak membuat sendiri kapal selam tersebut?
Secara kronologis Australia punya program pembuatan kapal selam sejumlah 12 buah dan tender pengadaannya dimenangkan oleh perusahaan Naval Group dari Prancis. Akan tetapi tiba-tiba Australia membatalkan tender tersebut tanpa alasan yang jelas. Sebagai pemenang tender, Naval Group kecewa dan marah besar. Bahkan Naval Group dari Prancis itu mendenda pihak Australia yang telah membatalkan pembuatan kapal selam tersebut. Kemudian terdengar kabar bahwa Australia akan membuat kapal selam berteknologi nuklir. Pembuatan kapal selam berteknologi nuklir itu dibantu oleh Amerika dan Inggris. Pembuatan kapal selam nuklir ini dilaksanakan di galangan kapal selam Australia. Kebetulan Indonesia mempunyai program pengadaan 2 kapal selam untuk menggenapi jumlah kapal selam menjadi 12 buah. Tender pun dilakukan. Sebelumnya banyak penawaran dari beberapa negara produsen kapal selam seperti Jerman, Italia, Korea Selatan bahkan Rusia dalam pengadaan dua buah kapal selam tersebut. Setelah dipilih dan ditimbang, Naval Group dari Prancis yang menjadi pemenangnya karena banyak pertimbangan. Dalam amanat UU Industri Pertahanan nomor 16 tahun 2012 disyaratkan setiap pembelian alutsista harus ada transfer teknologi agar Indonesia mandiri dalam pembuatan alutsista. Mengapa pilihannya Prancis bukan Jerman atau Rusia yang terkenal dengan kapal selamnya yang canggih, senyap dan modern? Jerman dan Rusia sangat pelit untuk transfer teknologi. Satu-satunya yang mau transfer teknologi adalah Prancis. Kerja sama dengan Korea Selatan sudah dilakukan dalam pembuatan kapal selam class Changbogo. Mengapa kerja sama tersebut tidak dilanjutkan? Sebenarnya kerja sama tersebut akan dilanjutkan untuk pembuatan kapal selam Changbogo tahap II akan tetapi karena ada cacat pada kapal selam Cahngbogo tahap I dan pihak Korea Selatan tidak mau menggaransi maka kerja sama itu pun ditangguhkan. Satu-satunya yang siap alih teknologi adalah Prancis dan Prancis siap memberikan varian tercanggih dari kapal selam yang selama ini diproduksi yaitu Scorpene Evolved. Belum ada negara manapun yang mempunyai kapal selam Scorpene jenis ini. Perbedaan dengan produksi Scorpene sebelumnya adalah terletak pada penggunaan baterei Lithium-Ion yang membuat kasel ini lebih lama dalam operasinya. Scorpene Evolved teknologinya lebih modern dibandingkan dengan kapal selam sejenis dari negara manapun. Jerman dan Rusia yang terkenal dengan produksi kapal selam yang senyap dan canggih masih kalah canggih dengan Scorpene Evolved ini. Kekurangan Scorpene Evolved mungkin di persenjataan yang dibawa. Adapun keunggulan Scorpene Evolved sebagaimana dilansir oleh pihak Naval Group adalah: adanya SUBTICS (Submarines Tactical Integrated Combat System) yaitu sebuah sofware manajemen tempur yang mengatur persenjataan sampai sensor di dalam kapal selam untuk merespon berbagai operasi tempur laut dangkal maupun dalam dan bisa mengunduh data dari sumber eksternal di sekitar kapal selam. Adapun persenjataannya adalah torpedo Black Shark, 6 tabung peluncur torpedo, 18 torpedo, rudal anti kapal Sm 39 Exocet, rudal anti udara A3SM dan 30 ranjau. Kapal selam tersebut akan dibuat di PT PAL Surabaya. Yang jelas ada transfer teknologi dari pihak Naval Group ke PT PAL. Selama ini Indonesia sudah bisa membuat kapal selam akan tetapi ada teknologi kunci yaitu AIP (Air Independent Propulsion) yang belum dikuasai. Pembelian kapal selam dari negara yang sudah menguasai teknologi inilah yang dicari alih teknologinya oleh Indonesia. Selama ini hanya 2 negara yang sudah menguasai teknologi ini yaitu Rusia dan Jerman. Kedua negara tersebut terbukti kapal selamnya berteknologi AIP dan senyap. Memang ada beberapa negara sudah menguasai teknologi AIP seperti Prancis, Turki dan Korea Selatan akan tetapi belum puas kalau belum dapat dari negara pertama yang menguasai teknologi tersebut.
Indonesia sebenarnya sudah mempuyai kapal selam canggih sejak lama yaitu sejak penbebasan Irian Jaya dari penjajah Belanda. Saat itu Soekarno minta persenjataan ke Uni Sovyet dan dikirim persenjataan canggih saat itu. Apa yang Uni Sovyet miliki Indonesia juga memiliki. Persenjataan canggih pada waktu itu membuat kekuatan militer Indonesia menjadi kekuatan militer terkuat di belahan bumi selatan. Indonesia saat itu diperkuat dengan 12 kapal selam kelas Whiskey, pesawat pembom TU 16 yang ditakuti Barat, pesawat tempur MIG 19 dan MIG 17, kapal induk Irian dan sejumlah persenjataan lain yang tidak dipublikasikan. Setelah pembelian alutsista besar-besaran itu praktis Indonesia tidak pernah membeli alutsista dalam jumlah besar. Baru pada pemerintahan SBY Indonesia belanja alutsista besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan minimal kekuatan pertahanan Indonesia. Teknologi pembuatan kapal selam sudah dikuasai oleh insinyur Indonesia. Tinggal satu langkah lagi Indonesia sudah bisa memproduksi kapal selam sendiri. Semoga kerja sama dengan Naval Group Prancis ini Indonesia mendapatkan alih teknologi pembuatan AIP. Dengan menguasai teknologi AIP maka Indonesia akan bisa membuat kapal selam sendiri tanpa harus membeli dari negara lain. Untuk pembuatan kapal perang seperti destroyer, korvet, fregat, kapal angkut pasukan Indonesia sudah bisa membuat sendiri. Lihatlah pembuatan kapal cepat rudal (KCR), perusak kawal rudal (PKR), Landing ship tank (LST) dan kapal cepat torpedo (KCT) yang dilakukan oleh galangan kapal dalam negeri. Kepemilikan kapal perang seperti PKR, KCR, KCT dan LST tidak bisa dideteksi oleh negara manapun karena dibuat di dalam negeri. Untuk matra laut mungkin hanya pembuatan kapal selam yang belum dikuasai oleh Indonesia.
Pembelian Scorpene Evolved membuat Singapura gerah dan memesan kapal selam dari Jerman yaitu kapal selam jenis U218 SG. Kapal selam ini khusus dibuat untuk negara Singapura. Indonesia juga pernah mengoperasikan kapal selam dari Jerman yaitu U-209. Kapal selam ini dipesan oleh Indonesia pada tahun 1979 dan dibuat di galangan kapal Howaldtswerrke-Deutsche Werft. Diserahkan ke Indonesia pada tahun 1981. Tidak ada yang tahu berapa jumlah kapal selam jenis U-209 yang dimiliki Indonesia. Akan tetapi dalam berita hanya ada 2 yaitu KRI Nanggala dan KRI Cakra. Singapura tidak main-main membeli kapal selam langsung 4 buah dan dikerjakan di Jerman. Dari segi persenjataan kapal selam terbaru Singapura ini lebih canggih dibandingkan dengan kapal selam Scorpene Evolved. Ada 8 tabung peluncur torpedo kelas berat. Apakah Indonesia akan menambah kapal selam lagi? Menurut Kasal Indonesia akan menambah kapal selam lagi yang kemungkinan dibikin oleh Jerman. Bisa jadi Indonesia setelah membeli Scorpene dari Prancis akan membeli kapal selam dari Jerman.
Pada masa pemerintahan Joko Widodo ini memang Indonesia memperkuat otot militernya karena memang kondisi regional yang menuntut Indonesia harus memperkuat militernya. Konflik Laut Natuna Utara dengan Tiongkok mau tidak mau Indonesia harus siap. Belum lagi perkembangan baru terbentuknya aliansi AUKUS (Australia, UK, dan US) yang ada di selatan Indonesia. Belum lagi adanya aliansi 5 negara FPDA di utara dan selatan Indonesia. Belum lagi adanya kerja sama militer antara Korea Selatan-NATO. Kerja sama militer Tiongkok-Vietnam. Kerjama militer AS-Filipina. Praktis Indonesia dikelilingi dengan aliansi pertahanan semua negara di kawasan Asia Pasifik. Mau tidak mau militer Indonesia harus kuat. Semoga Indonesia tetap aman.