Amok Iran
Iran benar-benar merealisasikan janjinya untuk membalas serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklirnya Fordow, Isfahan dan Natanz. Tadi malam Iran meluncurkan rudal balistiknya ke seluruh fasilitas militer AS di Timur Tengah. Pangkalan militer AS yang pertama kali menjadi target Iran adalah pangkalan militer di Suriah yaitu pangkalan militer di provinsi Hasakah. Kemudian Iran juga mentargetkan pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah yang terletak di Qatar. Pangkalan al-Udeid adalah pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah. Ada 7 rudal yang diarahkan ke pangkalan tersebut akan tetapi hanya satu rudal yang mengenai pangkalan tersebut karena dinetralkan oleh militer Qatar.
Pangkalan militer AS di Irak juga tidak luput dari serangan Iran. AS mempunya banyak pangkalan militer di Timur Tengah karena AS sangat berkepentingan dengan Timur Tengah. Pangkalan militer AS di Timur Tengah ada di Qatar, Arab Saudi, Yordania, Bahrain, Oman, Irak, Turki, dan Israil. Iran dikelilingi oleh pangkalan militer AS. Saat ini semua negara teluk menutup wilayah udaranya karena ada ancaman dari Iran. Pasca serangan AS ke fasilitas nuklirnya, Iran langsung bersumpah membalas turut campur AS dalam perang Iran-Israil.
Serangan AS ke fasilitas nuklir Iran tidak menimbulkan bahaya apapun. Menurut laporan IRGC bahwa serangan AS tersebut hanya merusak akses pintu masuk dan keluar ke fasilitas nuklir tersebut. Ada laporan bahwa sebelum AS menyerang fasilitas nuklir Iran, AS sudah memberitahu Iran bahwa AS akan menyerang fasilitas tersebut. Entah benar atau tidak informasi tersebut akan tetapi melihat begitu mendadaknya serangan dipastikan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Banyak narasi yang mengatakan bahwa serangan AS ke fasilitas nuklir Iran hanya sandiwara dan hanya untuk menyenangkan pihak Israil. Narasi tersebut sangat tidak tepat. Mengapa demikian?
Serangan ke fasilitas nuklir tidak main-main karena:
AS menggunakan bom jenis khusus yaitu bom bunker yang bisa menembus bunker fasiltias nuklir Fordow. Fasilitas nuklir Fordow ada di kedalaman 60 meter lebih. Tanpa menggunakan bom bunker, fasilitas tersebut tetap aman. Dalam keterangan persnya, militer AS mengatakan bahwa AS menggunakan tidak hanya satu bom bunker akan tetapi dua bom bunker. Bom bunker ini belum pernah digunakan kecuali saat menyerang instalasi nuklir Iran. Apakah serangan ini sandiwara? jelas tidak. Berapa harga bom bunker tersebut? sangat mahal sekali. Tidak ada negara yang mempunyai bom bunker kecuali AS dan Rusia. Mau mengatakan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran sebagai sandiwara? Jelas tidak tepat.
Amerika menggunakan jenis pesawat khusus untuk mengangkut bom bunker yang dikenal dengan pesawat kiamat yaitu pesawat siluman B-2. Pesawat ini adalah jenis pesawat yang hanya digunakan ketika operasi penting militer AS. Pesawat ini adalah pesawat yang digunakan oleh AS ketika mengebom Yugoslavia dan Irak. Apakah serangan AS ke fasilitas nuklir Iran sandiwara? Jelas sangat gegabah jika mengatakan bahwa serangan AS ke fasilitas nuklir Iran ini sandiwara. Hanya pengamat yang ingin memperkeruh suasana saja yang mengatakan seperti itu.
Amerika tidak hanya menggunakan pesawat siluman B-2 saja akan tetapi juga menggunakan 6 pesawat siluman lain sebagai umpan sebelum pesawat yang membawa bom bunker melepaskan bom ke target. Selain itu Amerika juga menggunakan kapal selam nuklir untuk memancing pertahanan udara Iran. Kapal selam nuklir Amerika melepaskan rudal Tomahawk ke target sebelum bom bunker dilepaskan. Taktik ini untuk mengetahui seberapa kuat pertahanan udara Iran.
Semua serangan Amerika ke fasilitas nuklir Iran tepat sasaran dan tidak ada yang meleset. Mengapa pertahanan udara Iran tidak berfungsi sama sekali malam itu? Karena sifat serangan ini mendadak dan Iran tidak mempunyai cadangan pertahanan udara banyak. Maka jika ada narasi serangan Amerika ke Iran adalah sandiwara merupakan statemen tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Pasca serangan Amerika ke fasiltias nuklir Iran, Iran langsung gercep menutup selat Hormuz. Mengapa selat Hormuz? selat Hormuz adalah selat yang sangat penting di Timur Tengah untuk ekspor-import minyak. 30% pasokan minyak dunia melewati selat ini. Pasokan minyak negara-negara Eropa, Amerika dan Asia melewati selat ini. Selat ini milik Iran. Dengan menutup selat Hormuz maka kebutuhan minyak negara di dunia akan terhambat. Akibatnya harga minyak akan naik. Dengan adanya kenaikan harga minyak maka industri di Eropa, Amerika dan Asia yang menggantungkan operasionalnya dengan minyak akan terkena dampak. Eropa dan Amerika yang mengalami krisis saat ini akan bertambah merana karena harga minyak akan naik yang akan berdampak pada industri dan ekonomi negara tersebut.
Tidak hanya menutup selat Hormuz, Iran juga melancarkan serangan ke berbagai pangkalan militer AS di Timur Tengah. Iran sudah berjanji bahwa semua aset dan warga Amerika menjadi target sah setelah serangan Amerika ke fasilitas nuklirnya. Yang jelas perang semakin melebar ke kawasan Timur Tengah. Iran seakan sendirian melawan adi daya AS. Tidak hanya AS ternyata dalam serangan ke fasilitas nuklir Iran ada peran Inggris dan Prancis. Negara Timur-Tengah ternyata tidak ada yang mendukung Iran. Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Yordania, Arab Saudi, Kuwait, Turki tidak ada yang mendukung Iran. Semua negara tersebut tunduk pada Amerika. Satu-satunya negara yang lantang mendukung Iran adalah Yaman. Memang negara Timur-Tengah mengeluarkan statemen mengutuk serangan Amerika ke Iran akan tetapi itu hanya pemanis bibir saja. Faktanya ketika Iran menyerang pangkalan militer Amerika di negara mereka, negara tersebut bersiap menyerang balik Iran dengan dalih melanggar kedaulatan wilayahnya.
Serangan Iran ke pangkalan AS di Timur Tengah ditanggapi santai sama Trump. Bahkan Trump mengejek serangan Iran tersebut lemah. Trump juga mengajak Iran untuk berdialog lagi setelah serangan ke pangkalan mereka. Apakah Iran akan berdialog dengan AS?
Yang jelas Iran masih belum puas dengan serangan balasan ke Amerika dan Israil. Target Iran adalah memusnahkan Israil. Sementara Israil masih menyerang Iran. Perang ini akan terus berlanjut dan jauh dari berhenti. Semoga negara kita selamat dari efek perang ini.