Iran vs Amerika
Perang di Timur Tengah belum juga usai. Saling serang antara Iran dan Israil masih terus berlangsung. Kabar terakhir Israil menyerang gedung pertahanan Iran dan Iran menyerang gedung utama intelejen Israil, Mossad. Gedung bertingkat hancur lebur kena rudal Iran. Begitu juga gedung bertingkat hancur di Teheran kena serang pesawat tempur Israil. Sampai kapan saling serang ini berlangsung?
Banyak pengamat mengatakan bahwa Israil hanya mampu bertahan maksimal 12 hari. Pengamat tersebut menghitung biaya perang yang sudah berlangsung hampir seminggu ini. Setiap hari Israil harus mengeluarkan biaya perang sebanyak 23 Triliun. Biaya tersebut hanya untuk bertahan dan menyerang, belum untuk keperluan lainnya. Biaya penyerangan Israil ke Iran memakan hampir 14 Triliun. Biaya tersebut untuk pembelian rudal dan biaya bahan bakar pesawat tempur. Sementara biaya untuk pertahanan mencapai 8 Triliun. Bisa dikalkulasi dalam seminggu ini sudah menghabiskan berapa biaya untuk menyerang Iran. Pengamat tersebut melanjutkan bahwa tanpa dukungan Amerika, Israil sudah menyerah. Amerika memberikan bantuan besar-besaran kepada Israil. Bantuan ini berupa semua persenjataan yang dibutuhkan oleh Israil.
Berbeda dengan Iran. Biaya perang Iran tidak dikupas oleh pengamat. Kemungkinan biaya perang Iran sangat minim karena persenjataan Iran dibikin sendiri dan harganya lebih murah dibanding dengan persenjataan produksi Barat. Harga rudal Barat sangat mahal. Begitu juga drone bikinan Barat juga sangat mahal. Jika dibandingkan dengan harga persenjataan yang dibikin oleh Iran bisa satu banding sepuluh. Artinya satu drone Barat harganya 10 kali lipat drone bikinan Iran. Jika membeli drone bikinan Barat hanya dapat satu maka kalau beli drone bikinan Iran bisa dapat sepuluh. Drone dan rudal bikinan Iran sudah teruji dalam medan perang. Iran mengekspor drone bikinannya ke Rusia untuk perang di Ukraina. Drone bikinan Iran sangat efektif untuk perang dan harganya murah. Sementara rudal bikinan Iran juga sudah terbukti tidak bisa dicegat oleh pertahanan udara manapun yang dibikin oleh Barat. Iron Dome, Patriot, Arrow tidak mampu mencegat rudal balistik bikinan Iran. Buktinya ibu kota Israil, Tel Aviv porak poranda dirudal Iran. Iran mempunyai cadangan rudal ribuan bahkan puluhan ribu. Rusia sebagai kawan dekat Iran mengatakan bahwa Rusia punya cadangan rudal akan tetapi cadangan rudal Iran melebihi Rusia. Artinya Iran adalah negara pemilik rudal terbanyak di muka bumi ini.
Sebenarnya kekuatan angkatan bersenjata Israil tidaklah kuat. Israil tidak akan berani menyerang Iran jika tidak didukung oleh Amerika. Pesawat tempur Israil semua dibantu oleh Amerika. Israil mempunyai semua persenjataan yang dipunyai oleh Amerika. Sementara Iran tidak mempunyai pesawat tempur sejak diembargo oleh Amerika tahun 1979. Praktis Iran hanya mengandalkan sistem pertahanan udara untuk melawan agresi Israil. Untuk menyerang Iran, Israil harus melewati ribuan kilometer wilayah udara negara teluk. Israil menggunakan pesawat tempur untuk masuk wilayah Iran. Wajar saja jika biaya yang dikeluarkan Israil lebih banyak. Berbeda dengan Iran yang mengandalkan rudal balistik bikinannya untuk menyerang Israil. Iran tidak menggunakan pesawat tempur untuk menyerang Israil karena memang tidak mempunyai pesawat tempur.
Semakin kesini eskalasi perang antara Iran vs Israil semakin meningkat dengan keterlibatan Amerika dalam kancah pertempuran. Apakah Amerika akan terjun langsung dalam perang ini?
Amerika sudah mengirimkan kapal induk nuklirnya ke Timur Tengah. Ada 3 kapal induk yang sudah dikirimkan Amerika ke Timur Tengah. Setiap kapal induk mengangkut paling tidak 100 pesawat tempur. Kalau dikalkulasikan berarti ada 300 pesawat tempur Amerika menuju Timur Tengah. Belum pesawat tempur yang ada di pangkalan Amerika di beberapa negara Timur Tengah. Diperkirakan ada sekitar 400-500 pesawat tempur yang dikirim Amerika ke Timur Tengah. Belum pengiriman 30 pesawat tanker yang saat ini sudah mendarat di beberapa pangkalan Amerika baik di Eropa maupun Timur Tengah. Amerika juga mempersiapkan pesawat tempur kiamatnya yang hanya digunakan jika situasi dan kondisi menegangkan. Pesawat kiamat tersebut hanya digunakan ketika Amerika merasa terancam dan siap tempur dengan negara lain. Pesawat kiamat terakhir digunakan ketika peristiwa Black September 2001. Militer Amerika sekarang dalam mode siap perang. Tinggal menunggu perintah dari Presiden Donald Trump. Apakah Donald Trump akan memerintahkan untuk menyerang Iran? Kita akan menunggu apakah Donald Trump akan benar-benar memerintahkan untuk terjun langsung perang dengan Iran. Dalam ciutannya di platform X, Donald Trump mengancam Iran untuk segera menyerah tanpa syarat. Jika tidak maka Amerika akan menyerang Iran. Dalam ciutan selanjutnya Trump juga menyebutkan bahwa Amerika sudah tahu posisi Ayatullah Khameini. Jika ingin membunuhnya saat ini pun bisa.
Rusia sebagai kawan dekat Iran memperingatkan AS agar tidak terjun langsung dalam perang melawan Iran. Ada konsekuensi serius jika Amerika terjun langsung melawan Iran. Korea Utara juga mengeluarkan statemen jika Amerika terjun langsung melawan Iran maka Korea Utara akan membantu Iran. Prancis sebagai sekutu AS selama ini juga memperingatkan Amerika dan Israil bahwa penyerangan ke Iran adalah kesalahan besar. Jerman tidak mau ketinggalan ikut memperingatkan Israil bahwa penyerangan ke Iran adalah sebuah kebodohan.
Ayatullah Khameini sebagai pimpinan tinggi Iran menjawab ancaman Trump dengan mengatakan bahwa Iran tidak akan menyerah kepada negara manapun. Iran akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Ini artinya memang Iran sudah siap dengan segalanya. Bagaimana sikap negara muslim di Timur Tengah. Negara muslim di Timur Tengah hanya diam tidak ada reaksi apapun bahkan beberapa negara mendukung serangan Israil ke Iran seperti Yordania dan Arab Saudi. Ironis memang. Iran adalah satu-satunya negara Islam yang melawan hegemoni Barat dan hanya didukung oleh kekuatan semacam Rusia, Tiongkok dan Korea Utara sementara negara Islam hanya jadi penonton. Turki yang digadang-gadang bisa melawan Israil ternyata malah membantu Israil.
Para pengamat menyarankan Trump untuk tidak terjun langsung melawan Iran. Konsekuensinya jika Amerika terjun langsung melawan Iran akan sangat parah. Iran berbeda dengan Irak. Ayatullah Khameini berbeda dengan Saddam Husein. Untuk menurunkan secara paksa Saddam Husein, Amerika harus menggandeng negara NATO dan akibatnya sampai sekarang negara Irak tidak stabil. Kalau Amerika memaksa menurunkan Ayatullah Khameini kondisi akan berbeda. Negara NATO sekarang terpecah akibat perang Ukraina. Hanya Inggris yang mendukung Amerika terjun langsung melawan Iran. Sementara kondisi dalam negeri Iran sangat kuat dan tidak bisa dipecah belah. Memang ada usaha Israil untuk membangkitkan perlawanan dari dalam negeri Iran melawan Ayatullah Khameini lewat anak Reza Pahlevi akan tetapi gerakan ini tidak populer dan tidak didukung oleh rakyat Iran.
Mungkin Trump akan berpikir keras apakah akan terjun langsung melawan Iran ataukah hanya membantu Israil? Ancaman Trump kepada Iran di platform X bisa jadi hanya gertakan saja seperti gertakan kepada Tiongkok atau lawan-lawan politik Trump yang menguap begitu saja. Mungkin militer Amerika sekarang lagi menyusun skenario untuk menyerang Iran. Kalau benar Amerika menyerang Iran tanpa didukung alasan yang legal maka ini sebuah kejahatan internasional. Siapa yang akan menghukum Amerika? Amerika adalah negara adidaya yang tiada saing di dunia. Amerika harusnya membaca kisah David versus Goliath. Goliath yang begitu perkasa kalah dengan David yang kecil. Bukan tidak mungkin nanti Amerika akan kalah dengan Iran jika memang benar-benar menyerang Iran. Sangat memalukan jika Amerika kalah dari Iran. Kejadian Vietnam akan terulang. Saat perang Vietnam, Amerika kalah total dan sampai saat ini tidak bisa menguasai Vietnam.
Semoga Trump membatalkan ancaman terhadap Iran dan kembali mengedepankan diplomasi bukan perang. Semoga ancaman Trump tersebut hanya omong besar Trump yang menguap begitu saja.