Rakornas Kemenag
Kemarin Selasa, 12 November 2024, Kementerian Agama RI mengadakan Kick off Meeting (Rakernas) Rapat kerja Nasional dengan tema Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029. Kick of Meeting Rakernas tersebut dilaksanakan di Auditorium H. M. Rasjidi Jl. HM. Thamrin atau digedung Kementerian Agama sendiri. Rakernas-rakernas sebelumnya diadakan di hotel dan menginap beberapa hari yang dihadiri oleh pejabat eselon 1 sampai eselon 2. Kali ini rakernas dilaksanakan di auditorium Kementerian Agama sendiri. Dengan demikian ada penghematan anggaran terkait pelaksanaan kegiatan.
Seperti biasanya rakernas dilakukan secara luring dan daring. Untuk peserta yang hadir secara luring khusus staf ahli, staf khusus, tenaga ahli dan pejabat pimpinan tinggi di pusat. Selain itu mengikuti secara daring. Baru era menteri agama Yaqult Cholil Qoumas rakernas dilakukan secara luring dan daring. Rakernas secara daring maupun luring masih dilanjutkan oleh menteri agama sekarang yaitu Nasaruddin Umar.
Rakernas yang sebelumnya dilakukan sampai malam hari kali ini tidak dilakukan sampai malam dan waktu pelaksanaannya pun tidak berturut-turut. Kick off Meeting dilakukan hari Selasa, 12 November 2024 sementara pembahasan dan penutupan dilakukan pada hari Jum'at-Sabtu, 15-16 November 2024.
Hal menarik yang perlu digarisbawahi adalah sambutan menteri agama yang luar biasa. Mungkin ASN Kemenag akan mencatat baru kali ini ada menteri yang begitu santun, kalem akan tetapi sambutannya tegas, berbobot dan sangat akademistik. Sambutannya layaknya seorang dosen yang memberi kuliah mahasiswanya. Wajar saja beliau adalah rektor PTIQ Jakarta yaitu perguruan tinggi yang mengkhususkan ilmu al-Qur'an. Semua yang diungkapkan berdasarkan data riil baik secara historis maupun akademis. Tidak ada yang perlu ditutupi terkait kondisi bangsa dan negara saat ini.
Sambutan menteri agama diawali dengan sejarah berdirinya kementerian agama yang merupakan jalan tengah antara kubu nasionalis dan Islamis dalam BPUPKI yang menghasilkan piagam Jakarta. Berdirinya Kementerian Agama sebagai solusi disintegrasi bangsa sehingga Kementerian Agama menjadi penyelamat negara yang baru merdeka ini. Misi yang diemban sebagai solusi disintegrasi bangsa harus tetap dipegang oleh ASN Kementerian Agama. Satu hal yang perlu dicatat pesan dari menteri agama adalah mendekatkan pemeluk agama kepada ajaran agamanya. Dengan mendekatkan pemeluk agama kepada ajaran agamanya maka disintegrasi bangsa ini tidak akan terjadi. Karena agama mana pun tidak mengajarkan kekerasan terhadap orang lain.
Kementerian Agama menjadi kunci kedigdayaan negara. Negara kuat karena rakyatnya kuat. Rakyat kuat karena keluarganya kuat. Pendidikan agama dalam keluarga inilah menjadi kunci kekuatan negara.
Selanjutnya menteri agama juga menyampaikan bahwa perampingan -untuk tidak mengatakan dipretheli- Kementerian Agama dalam rangka agar kementerian agama lebih fokus dan cepat pergerakannya dalam mencapai visi dan misinya. Perampingan Kementerian Agama diuraikan secara detil oleh menteri agama. Adapun perampingan itu sebagai berikut:
Tupoksi masalah cerai dan talak yang diurusi oleh pengadilan agama dialihkan ke Mahkamah Agung.
Balai Penelitian dan Pengembangan digabungkan ke BRIN (Badan Riset Nasional)
Tupoksi Zakat yang semula mutlak diurusi oleh Kemenag diambil alih oleh Badan Zakat Nasional (Baznas)
Tupoksi Wakaf yang semula mutlak diurusi oleh Kemenag diserahkan ke Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Jaminan Produk Halal yang semula diurusi oleh Kemenag juga diambil alih oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
Terakhir adalah masalah haji yang semula diurusi oleh Kemenag diserahkan ke Badan Penyelenggara Haji (BPH).
Tinggal masalah pendidikan agama dan pelayanan keagamaan yang tidak diambil alih oleh badan apapun. Dua tupoksi Kementerian Agama inilah yang sekarang dipertajam visi dan misinya demi mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Tak kalah menariknya adalah pesan terakhir menteri agama kepada ASN Kementerian Agama yaitu beliau akan bersih-bersih terhadap semua ASN Kementerian Agama yang bermain angka-angka. Bahkan Menag sudah mengantongi catatan penting terutama untuk eselon 2. Beliau juga berpesan khusus kepada staf khususnya untuk tidak bermain proyek sambil mengingatkan carilah rezeki yang halal walaupun sedikit karena rezeki yang halal akan membawa berkah.
Imam masjid Istiqlal ini juga menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung aksi bersih-bersih di kementeriannya ini akan mengundang secara resmi KPK, Kejagung bahkan melibatkan intelejen. Mungkin ASN Kemenag tidak mengira bahwa orang sealim, sesantun dan se-se lainnya begitu keras dan tegas terhadap praktik angka-angka di Kementerian yang dipimpinnya ini. Mungkin sebelum menjadi menteri agama, Nasaruddin Umar sudah mempunyai catatan penting untuk kementerian agama ini.
Semoga komitmen dan integritas beliau untuk aksi bersih-bersih di Kementerian ini akan terwujud.