Iran vs Israil
Perang pecah antara Iran vs Israil. Pemicu perang adalah serangan Israil terhadap Iran. Sebagai negara berdaulat Iran berhak mempertahankan wilayahnya dari serangan negara manapun. Hak tersebut dilindungi dan dijamin oleh hukum internasional. Tidak diperkenankan sebuah negara menyerang negara lain. Israil memang pongah. Tanpa ada sebab apapun negeri Yahudi tersebut menyerang wilayah Iran. Memang sejak dahulu Iran bermusuhan dengan Israil karena selama ini Israil menjajah Palestina. Iran mendukung Palestina demi melenyapkan penjajah dari muka bumi.
Konflik antara Iran dan Israil memang sudah sejak lama. Semua orang sudah tahu bahwa Israil adalah anak emas Amerika dan Barat. Sejarah berdirinya Israil tidak terlepas dari efek dari perang dunia ke-2. Sebenarnya penduduk Israil adalah pendatang di bumi Palestina. Atas permintaan Inggris kepada Kerajaan Turki Usmani maka pendatang tersebut diberi tempat di wilayah Palestina. Semakin ke sini Israil bukannya berterima kasih akan tetapi ingin mendirikan negara Israil raya dengan menghapuskan Palestina. Keinginan Israil inilah yang ditentang oleh negara-negara di dunia kecuali Amerika dan Barat.
Faktor lainnya Amerika merupakan seteru Iran pasca peristiwa Revolusi Iran dimana pemerintah Iran yang dipimpin Reza Pahlevi yang merupakan antek Amerika digulingkan oleh rakyat Iran yang dipimpin oleh Ayatulloh Khomeini pada tahun 1979. Sampai sekarang dendam kesumat Amerika terhadap Iran belum hilang karena pemerintah Iran tidak bisa dikuasai oleh Amerika.
Sampai kapan perang ini berlangsung? Banyak pengamat memprediksi bahwa perang saat ini sudah dimenangkan oleh Iran. Walaupun Iran diembargo oleh Amerika dan sekutunya, Iran ternyata mempunyai kekuatan militer yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun Iran tidak mempunyai pesawat tempur akibat embargo akan tetapi kekuatan pertahanan udara Iran tidak bisa diremehkan. Iran adalah salah satu produsen drone dan rudal balistik di dunia. Drone dan rudal balistik Iran ternyata tidak bisa dilawan oleh pertahanan udara canggih produksi Barat. Bukti kemarin rudal balistik Iran memporak-porandakan ibukota Israil, Tel Afif bahkan rudal balistik itu juga menjebol bunker perlindungan bawah tanah Israil. Bukan tidak mungkin Iran memiliki rudal penghancur bunker beton perlindungan nuklir.
Iran sudah bersumpah tidak akan menyerah dan akan bertempur sampai penghabisan. Israil sementara tidak melakukan serangan setelah serangan balasan Iran yang menghancurkan tempat strategis mereka. Beberapa pesawat tempur dan sipil Israil diungsikan ke Yunani karena tidak ada tempat aman di Israil. Pejabat pemerintahan Israil juga tidak berani tunjuk muka dan dikabarkan dievakuasi ke negara Cyprus. Kondisi saat ini Israil menunggu bantuan dari pihak Amerika dan Barat. Amerika diam-diam mengirimkan bantuannya ke Israil. Begitu juga Inggris dan Prancis.
Keberhasilan Israil menyerang lokasi strategis Iran karena ada bantuan dari Amerika dan Inggris. Tanpa bantuan dua negara tersebut Israil tidak ada apa-apanya. Israil hanya besar di propaganda saja. Mossad yang dipropagandakan sebagai agen intelejen paling canggih di dunia ternyata mati kutu ketika Iran menyerang Israil. Bahkan Mossad tidak bisa mendeteksi seberapa kuat rudal balistik Iran. Saat ini Amerika sedang mengirimkan 30 pesawat tanker ke Timur Tengah dengan alasan mengantisipasi perkembangan kawasan. Pengiriman pesawat sebanyak ini tidak pernah terjadi pasca latihan bersama besar-besaran NATO tahun 1981. Saat latihan bersama besar-besaran NATO, Amerika hanya mengirimkan sekitar 6 pesawat tanker. Apakah benar Amerika hanya antisipasi perkembangan kawasan? Banyak pengamat mengatakan bahwa Amerika jelas membantu Israil karena serangan Israil ke Iran atas restu Amerika. Kalau Israil kalah maka muka Amerika akan ditaruh dimana? Amerika sudah siap berperang dengan cara membantu Israil. Tidak hanya mengirimkan 30 pesawat tanker saja akan tetapi 1 flotila kapal induk Amerika juga menuju ke Timur Tengah. Pesawat tanker berfungsi untuk memberikan bantuan pengisian bahan bakar pesawat tempur di udara sementara kapal induk adalah pangkalan bergerak pesawat tempur Amerika. Satu flotila kapal induk biasanya terdiri dari 1 kapal induk, 2 kapal selam nuklir, 3 fregat dan 3 destroyer. Formasi kapal induk adalah formasi perang. Tidak hanya Amerika yang sudah mengirimkan armada tempurnya ke Timur Tengah, Inggris juga mengirimkan armada tempurnya ke Timur Tengah. Terdeteksi kapal perusak Inggris memasuki kawasan Timur Tengah dan dicegat oleh kapal perang Iran. Tidak hanya itu, Inggris juga sudah menyiapkan armada tempur menuju Timur Tengah.
Bagaimana dengan Iran? Iran seakan sendirian melawan negara adi kuasa tersebut. Ada beberapa negara yang sudah menyatakan siap mendukung Iran jika diserang oleh Amerika. Pakistan, Tiongkok dan Irak sudah menyatakan siap membela Iran jika diserang oleh Amerika walaupun tanpa diminta. Pengamat memprediksi ini adalah perang dunia ke-3 yaitu perang nuklir. Dimana PBB? PBB tidak ada taringnya. PBB hanya kepanjangan tangan Amerika dan sekutunya. Sebenarnya perang dunia ketiga sudah pecah di Ukraina yaitu perang antara Rusia vs Ukraina yang didukung oleh NATO.
Sebenarnya perang saat ini adalah perang antara blok Barat dan blok Timur. Blok Barat diwakili oleh Amerika dan sekutunya sementara blok Timur diwakili oleh Rusia, Tiongkok, Iran dan Korea Utara. Blok Barat menginginkan dunia tunduk dibawah kekuasaannya sementara blok Timur tidak mau tunduk kepada blok Barat. Inilah sebenarnya pemicu perang selama ini. Perang adalah alat kolonialisme untuk mengapai 3 tujuannya yaitu gold, glory dan gospel. Gold artinya perang bertujuan untuk mencari emas (kekayaan) yaitu sumber daya mineral untuk kepentingan negara penjajah. Glory bertujuan untuk kejayaan yaitu kejayaan negara penjajah. Gospel adalah untuk menyebarkan ajaran agama Nasrani.
Bagaimana dengan negara-negara Timur-Tengah? Sebenarnya negara Timur-Tengah mencari aman dalam perang kali ini. Negara yang menentang dominasi dan hegemoni Amerika dan sekutunya pasti akan dihancurkan seperti Irak dibawah Saddam Husein, Libya dibawah Muammar Qadafi dan Suriah dibawah Basar Al-Assad. Negara Timur Tengah tidak mau mengalami nasib seperti Irak, Libya dan Suriah maka jalan paling aman adalah mendukung Israil atau diam saja. Negara kawasan Timur Tengah yang masih mempunyai taring adalah Iran setelah kejatuhan Basar al-Assad di Suriah. Sekarang Iran menjadi satu-satunya negara yang akan dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya melalui Israil. Israil hanya sebagai pion saja. Dengan kehancuran Iran maka tinggal 3 musuh bebuyutan Amerika dan sekutunya yaitu Rusia, Tiongkok dan Korea Utara. Rusia sudah dicoba untuk dihancurkan melalui perang Ukraina. Bukan tidak mungkin setelah Iran, perang akan merembet ke Korea Utara dan Tiongkok. Hanya menunggu waktu saja.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia adalah negara non blok. Selama kepentingan Amerika dan sekutunya tidak diganggu maka tidak akan ada gejolak sama sekali. Kepentingan Amerika dan sekutunya adalah sumber daya mineral alias kekayaan. Maka wajar saja jika di negara ini banyak perusahaan tambang dari Amerika dan sekutunya.
Semoga perang ini segera selesai. Semoga tidak terjadi perang nuklir. Memang ada satu pepatah jika cinta perdamaian maka siaplah berperang.