Save Palestina
Sudah sebulan lebih perang antara Israil dan Palestina berlangsung. Korban pun berjatuhan di kedua belah pihak. Lebih banyak korban di sisi Palestina. Sampai saat ini korban tewas di pihak Palestina mencapai 11 ribu lebih yang mayoritas adalah warga sipil terutama anak-anak dan perempuan. Anak-anak Palestina yang menjadi korban perang ini mencapai 4 ribu. Mengapa perang ini tidak segera berakhir? Banyak faktor yang mempengaruhi.
Secara historis, Israil bukanlah pemilik tanah Palestina. Israil adalah bangsa pengungsi dari Eropa yang waktu itu dihabisi oleh Hitler karena keponggahan mereka. Arus pengungsi ini kemudian sampai di laut merah dan sampai di tanah Palestina. Palestina waktu itu dikuasai oleh imperium Ottoman dari Turki. Atas belas kasihan Turki Usmani pengungsi dari Eropa ini dipersilahkan untuk menempati sebagian tanah di Palestina. Ternyata prilaku bangsa Yahudi Israil ini bukannya baik akan tetapi malah memusuhi bangsa Palestina dan merebut tanah mereka secara perlahan. Puncaknya adalah perang zon kippur antara Israil dan negara-negara Arab yang berakhir dengan kemenangan Israil. Berawal dari inilah bangsa Yahudi Israil menguasai tanah negara-negara Arab secara perlahan. Israil menang perang karena ada dukungan dari Amerika dan Inggris. Semua yang dibutuhkan oleh Israil disiapkan oleh Amerika dan Inggris ini. Wilayah negara Arab yang dikuasai Israil secara ilegal adalah Palestina, Suriah, Libanon dan Mesir. Dataran tinggi Golan yang merupakan wilayah Suriah dan Libanon dikuasai oleh Israil. Semakin ke sini prilaku ponggah Israil ini semakin menjad-jadi karena adanya dukungan dari US dan UK. Pernah diadakan perundingan antara Palestina dan Israil waktu itu ketika presiden Palestina Yasser Arafat dan perdana menteri Israil Yitzak Rabin di Oslo Swedia tahun 1993. Hasil perundingan saat itu menyepakati adanya solusi 2 negara dalam satu wilayah. Akhirnya perang antara Israil dan Palestina pun mereda. Tidak sampai 5 tahun perdana menteri Yitzak Rabin ditembak oleh warga Yahudi Israil ekstrim yang tidak setuju dengan hasil perjanjian tersebut. Kemudian tampillah Ariel Sharon sebgai perdana menteri yang mengganti Rabin. Masa Ariel Sharon ini ternyata pemukiman Yahudi Israil semakin dibangun dan diperluas sehingga membuat warga Palestina geram karena wilayah Palestina semakin menciut. Walhasil terjadilah perang Intifada yang dikobarkan oleh rakyat Palestina. Aril Sharon diganti oleh Benyamin Netanyahu. Masa Benyamin Netanyahu ini kebijakannya sama dengan Sharon yaitu memperluas pemukiman Yahudi dan mempersempit wilayah Palestina. Palestina belum menjadi sebuah negara. Tahun 1993 jaman Yaser Arafat menjadi presiden berusaha untuk memproklamasikan negara merdeka Palestina akan tetapi belum sampai terjadi proklamasi Yaser Arafat keburu meninggal. Perjuangan warga Palestina terus dilakukan oleh kelompok-kelopok yang ada di Palestina. Kelompok perjuangan Palestina ada beberapa macam mulai yang beraliran kanan sampai kiri. Diantara kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah Hamas, PLO, Fatah dan Jihad Islam. Perjuangan kemerdekaan Palestina ini tidak didukung negara-negara Arab karena politik Israil yang didukung US dan UK melemahkan kekuatan negara Arab.
Selama ini Palestina masih dalam pendudukan Israil dan Israil terus menerus memperluas pemukiman Yahudi sehingga wilayah Palestina semakin mengecil. Israil dengan keunggulan dalam segala bidang dibanding dengan Palestina terus memperluas wilayahnya dan membunuh warga Palestina dengan semena-mena. Palestina sampai sekarang masih dalam kondisi terjajah dan belum merdeka. Kondisi Palestina sekarang seperti Indonesia ketika memperjuangkan kemerdekaan. Banyak organisasi perjuangan yang didirikan oleh rakyat Indonesia waktu itu seperti SI, Budi Utomo, Front Pemuda, ISDV dan lain sebagainya. Sama dengan Palestina saat ini banyak organisasi perjuangan kemerdekaan. Organisasi perjuangan itu ada yang militan dan tidak. Organisasi perjuangan kemerdekaan di Palestina yang militan adalah hamas. Hamas tidak mau mengakui negara Israil selama Palestina belum merdeka. Selama beberapa tahun ini tidak ada gejolak ataupun perlawanan dari rakyat Palestina terhadap pendudukan Israil. Baru tanggal 7 Oktober 2023 ada perlawanan rakyat Palestina yang diwakili oleh organisasi Hamas yang menyerang pasukan pendudukan Israil. Serangan ini sangat jitu karena menargetkan target militer Israil. Serangan massif dilakukan oleh Hamas. Intelejen Israil yang terkenal itu tidak bisa mengendus rencana serangan ke wilayah Israil. Serangan Hamas ke wilayah pendudukan Israil dan fasilitas militernya ini sangat berhasil karena tidak ada perlawanan apapun dari militer Israil. Korban militer dari Israil sangat banyak. Belum ada dalam sejarah perlawanan Palestina terhadap Israil bisa membunuh militer Israil sebanyak ini. Kalau dibandingkan antara kekuatan militer Israil dan Hamas seperti perbandingan antara langit dan bumi. Militer Israil sangat kuat bahkan dalam rangking kekuatan militer terkuat yang dirilis oleh sipri militer Israil menempati urutan 10 besar sementara Hamas tidak ada dalam daftar. Dari segi persenjataan jelas kalah jauh. Akan tetapi perlawanan tanggal 7 Oktober 2023 menggambarkan bahwa kekuatan militer Israil tidak seperti yang didengung-dengungkan. Mereka begitu lemah dan sangat tidak siap dengan perlawanan dari Hamas. Untuk melawan Hamas yang merupakan organisasi perlawanan dan jumlahnya tidak seberapa dengan senjatanya seadanya, Israil harus memanggil semua militer cadangannya seantero dunia. Perang pun pecah sampai sekarang. Militer Israil yang mempunyai semua jenis persenjataan ternyata tidak begitu berani melawan Hamas. Militer Israil membabi buta mengebom wilayah Palestina. Akibatnya warga sipil banyak yang menjadi korban bahkan Israil pun mengebom rumah sakit, tempat ibadah, rumah penduduk, sekolah tanpa pandang bulu. Hak Asasi Manusia pun dikesampingkan. Pengeboman yang membabi buta ini berakibat fatal bagi rakyat Palestina. Negara di dunia pun bereaksi keras terhadap pemboman ini bahkan ada yang mengatakan ini adalah genosida (pemusnahan) rakyat Palestina. Walaupun dikecam seluruh dunia Israil tetap saja mengebom rakyat sipil Palestina. Dukungan US dan UK yang menyiapkan semua amunisi dan senjata kepada Israil membuat militer Israil semakin kalap mengebom rakyat sipil Palestina. Militer Israil semakin menguasai wilayah Palestina yaitu Gaza.
Bantuan US dan UK tidak hanya berupa senjata akan tetapi juga pasukan yang terjun langsung ke medan pertempuran. Pasukan khusus US yang dikenal dengan pasukan khusus marinir terlah diterjunkan ke medan pertempuran akan tetapi nasibnya tidak ketahui alias tewas semua ditangan Hamas. Kerugian pada militer Israil lebih banyak dibandingkan dengan Hamas karena medan di darat dikuasai oleh Hamas. Ribuan militer Israil tewas dan ribuan juga ditawan. Sayangnya PBB sebagai organisasi internasional juga tidak bisa berkutik menyikapi genosida ala Israil ini. Genosida rakyat Palestina oleh Israil ini adalah tragedi kemanusiaan abad 21 ini. Tindakan bar-barian Israil terhadap rakyat Palestina adalah wujud dari menange dewe dan kesombongan Israil karena didukung oleh negara super power dunia yaitu US. Bagaimanapun dan alasan apapun tindakan genosida ini tidak bisa dibenarkan. Sisi kemanusiaan harus dikedepankan. Israil harus diajukan ke pengadilan internasional atas tindakannya membunuh ribuan rakyat sipil Palestina. Pengadilan kriminal internasional harus berani memutuskan bahwa Israil telah melakukan genosida dan pelanggaran HAM berat terhadap rakyat Palestina.
Save Palestina.