Dakwah di Media Sosial
Siapa yang tidak tahu Tiktok? Siapa yang tidak tahu Whatapps? siapa yang tidak tahu Instagram? siapa yang tidak tahu facebook? Semua orang sekarang tahu apa itu tiktok, whataps, instagram, facebook. Platform media sosial ini sudah dikenal oleh semua pengguna smartphone. Pengguna smarphone dari anak-anak sampai orang dewasa tahu betul apa itu Tiktok, Instagram, Facebook. Platform media sosial yang lagi digandrungi oleh pengguna media sosial sekarang adalah Tiktok. Aplikasi bikinan Bytedance dari Tiongkok ini sekarang mengalahkan semua platform media sosial di internet. Tiktok menurut survey sangat digandrungi oleh pengguna internet di seluruh dunia. Pengguna Tiktok sekitar 1.7 miliar orang seluruh dunia. Urutan pertama pengguna internet yang menggandrungi Tiktok adalah Indonesia dengan jumlah 157.6 juta pengguna. Bahkan di Amerika, aplikasi Tiktok mengalahkan Twitter atau X, snapchat dan pengguna internet Amerika menempati urutan kedua sebagai pengguna Tiktok dengan jumlah 120.5 juta.
Media sosial menjadi pilihan pengguna smartphone untuk berinteraksi dengan semua orang. Mengapa aplikasi Tiktok sangat digemari oleh pengguna smartphone? Ada beberapa alasan yaitu:
Konten menarik
Fiturnya interaktif
Komunitas aktif
Aplikasi mudah digunakan.
Keunggulan aplikasi dari Tiongkok inilah yang membuat pengguna menyukai aplikasi ini. Pengguna Smartphone di Indonesia mencapai 209.3 juta orang pada tahun 2023. Artinya hampir 90% pendudukan Indonesia menggunakan smartphone. Pengguna paling banyak berumur antara 15-34 tahun yang mencapai 70%.
Melihat data statistik diatas maka sudah saatnya para penceramah atau dai, muballigh menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah. Dakwah sekarang tidak hanya melulu datang ke tempat pengajian, ceramah atau datang ke tempat seminar kemudian presentasi akan tetapi dakwah bisa lewat konten di media sosial. Mengapa para muballigh atau dai harus menggunakan sarana media sosial sebagai salah satu sarana dakwah?
Melihat data statistik di atas menunjukkan bahwa media sosial digunakan oleh hampir 90% penduduk Indonesia dan umurnya berkisar antara 15-34 tahun. Dengan menggunakan sarana media sosial sebagai media dakwah maka seorang dai atau muballigh akan menjangkau 90% pengguna smartphone di Indonesia. Selain itu konten dakwah bisa meminimalisir konten negatif media sosial. Ada beberapa keuntungan ketika para da'i atau muballigh berdakwah menggunakan media sosial yaitu:
Dengan sarana media sosial maka para da'i atau muballigh bisa menjangkau lebih banyak massa dibandingkan dengan datang ke tempat pengajian atau seminar.
Dengan sarana media sosial maka para da'i atau muballigh ikut dalam menyelamatkan pengguna smartphone dari konten negatif media sosial.
Dengan sarana media sosial maka para dai atau muballigh bisa lebih aktif dan interaktif menyampaikan tema dakwah.
Dengan sarana media sosial maka para dai atau muballigh bisa lebih efektif menyampaikan materi dakwah dibandingkan harus mendatangi tempat pengajian dan seminar.
Pilihan penggunaan aplikasi media sosial harus tepat biar menjangkau semua segmen lapisan masyarakat. Aplikasi tiktok sekarang bisa digunakan lebih massif karena digandrungi oleh mayoritas pengguna internet. Kalau dahulu para da'i harus datang ke tempat pengajian atau seminar sekarang metode dakwahnya harus diubah seiring dengan perubahan zaman. Masyarakat sekarang lebih memilih melihat konten di media sosial dari pada datang di tempat pengajian atau seminar maka para dai harus berdakwah menggunakan sarana media sosial. Para dai harus mengikuti perkembangan zaman dan prilaku masyarakat. Memang tidak serta merta meninggalkan metode dakwah lama yaitu mendatangi tempat pengajian atau seminar akan tetapi bisa digabungkan kedua metode tersebut yaitu mengadakan pengajian sembari disiarkan secara langsung lewat media sosial.
Para pendakwah sekarang harus lebih aktif mengisi konten di media sosial agar masyarakat tetap bisa mengaji dan mengikuti materi dari para pendakwah agar dunia belantara media sosial tidak hanya diisi oleh konten belanja online, musik, permainan saja akan tetapi ada konten dakwah agar masyarakat tidak kehilangan tujuan hidupnya.
Tantangan dakwah di era digital ini semakin menarik dan semakin menantang. Kemampuan pendakwah sekarang tidak hanya mampu bicara di depan umum akan tetapi juga mampu menulis dan membuat konten di media sosial. Kemampuan pendakwah harus ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman. Pendakwah harus dibekali dengan ketrampilan penggunaan media sosial. Kalau pendakwah tidak meningkatkan kemampuannya di era digital ini maka akan ketinggalan zaman. Tidak hanya ketinggalan zaman akan tetapi juga ditinggalkan umat.