Pencari Kelapa Kopyor
Pekerjaannya tiap hari adalah mencari kelapa kopyor. Keliling ke rumah-rumah yang ada pohon kelapa kopyornya. Tidak hanya di desanya sendiri akan tetapi juga desa tetangga bahkan sampai satu kecamatan. Kelapa kopyor itu ada yang dijual secara online dan ada juga karena pesanan. Pesanannya dari jauh yaitu sering dari Jakarta, Tangerang dan Bogor. Orangnya masih muda. Umurnya sekitar 30-an . Keahlian mencari kelapa kopyor diwarisi dari orang tuanya. Bapaknya dulu juga pencari kelapa kopyor dan ahli memanjat kelapa. Keahlian itu diturunkan kepada anaknya. Kelapa kopyor adalah jenis kelapa yang harganya sangat mahal. Coba anda membeli es kelapa kopyor 1 gelas. Harganya paling murah adalah Rp. 20 ribu. Itupun kelapa kopyornya sangat sedikit. Kelapa kopyor itu sebenarnya adalah jenis kelapa yang tidak menjadi kelapa seperti biasa. Tidak sembarang orang bisa mencari atau niteni kelapa kopyor atau tidak, karena kalau di pohon masih campur antara jenis kopyor dan tidak. Jenis kelapa kopyor ini banyak ditanam oleh warga kabupaten Pati utara yaitu di daerah Tayu, Dukuhseti, Cluwak, Gunungwungkal dan Margoyoso. Kecamatan yang paling banyak tanaman kelapa kopyor adalah kecamatan Tayu dan Dukuhseti. Tanaman kelapa kopyor ini seakan menjadi idola setiap warga karena hanya dengan mempunyai 1 atau 2 pohon kelapa kopyor sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak sembarang pohon kelapa bisa menghasilkan kelapa kopyor. Mulai dari pembibitan sampai penanaman dan sampai berbuah membutuhkan teknik yang agak rumit dibanding dengan menanam kelapa biasa. Kelapa kopyor pun banyak jenisnya ada yang besar, kecil atau sedang. Untuk kelapa kopyor yang pohonnya pendek dan buahnya sedang mulai dari menanam sampai berbuah dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun. 3 tahun itu sudah bisa diunduh. Teknik penanamannya sebenarnya tidak terlalu sulit asal sejak pembenihan memang benihnya berasal dari kelapa kopyor. Terkadang walaupun benihnya dari kelapa kopyor tapi ketika ditanam bisa berubah menjadi tidak kopyor.
Kembali ke pencari kelapa kopyor. Namanya adalah Sulis. Keahlian mencari kelapa kopyor memang diwarisi dari bapaknya. Awal mempunyai keahlian mencari kelapa kopyor ketika diajak bapaknya untuk mencari kelapa kopyor. Ketika bapaknya mencari kelapa kopyor, Sulis selalu diajak dan diajari untuk mengenal ciri-ciri kelapa kopyor. Lama-kelamaan dia paham dan berhasil mengenal ciri-ciri kelapa kopyor. Pengenalan jenis kelapa kopyor tidak diajarkan di sekolah. Setelah bertahun-tahun diajak bapaknya untuk mencari kelapa kopyor, akhirnya dia berangkat sendiri mencari kelapa kopyor. Harga kelapa kopyor memang menggiurkan apalagi kalau musim kemarau. Untuk kelapa kopyor yang kecil Sulis membeli dari pemiliknya sekitar Rp. 10 ribu atau Rp. 15 ribu. Sementara yang sedang sekitar Rp 20 ribu sampai Rp. 30 ribu dan untuk yang besar sekitar Rp. 40-60 ribu. Nanti akan dijual sekitar Rp. 25 ribu untuk yang kecil, Rp. 40-50 ribu untuk yang sedang dan Rp. 60-75 ribu untuk yang besar. Harga sebiji kelapa kopyor sama dengan 10 kelapa biasa. Biasanya dalam satu janjang (tangkai) kelapa ada sekitar 3 atau 4 kelapa kopyor bahkan kalau pohon kelapa tersebut memang benihnya dari kelapa kopyor bisa jadi satu tangkai ada sekitar 6-8 jenis kelapa kopyor. Sulis mencari kelapa kopyor di tiap rumah warga yang ada kelapa kopyornya di jeda antara seminggu atau dua minggu. Si pemilik tidak perlu memanggail pemanjat kelapa kopyor karena Sulis sendiri ahli memanjat kelapa. Kalau warga mempunyai 5 pohon kelapa kopyor misal tiap tangkai ada jenis kelapa kopyor 4 buah maka dalam seminggu sudah dapat 20 buah kelapa kopyor. Secara ekonomi sudah bisa dihitung berapa penghasilan dari kelapa kopyor itu. Warga tidak perlu mengeluarkan apa-apa untuk mendapat hasil sekitar Rp. 500 ribu dalam seminggu. Hanya menunggu Sulis mengambil kelapa kopyornya dan tidak perlu menyirami atau memupuk pohon kelapanya. Kalau sudah berbuah perawatan pohon kelapa adalah membersihkan bawah pohon dari rerumputan dan terkadang kasih pupuk tiap musim penghujan biar subur. Perawatan pohon kelapa sangatlah mudah tidak ribet dan tidak perlu tenaga. Cuman masalahnya kalau ada hama wawung (hewan pengerat pohon kelapa yang membuat pohon kelapa bisa mati). Pengendalian hama wawung sebenarnya sangat mudah. Praktis perawatan pohon kelapa tidak membutuhkan biaya. Selain jenis kelapa kopyor kelapa biasa juga bisa dijual walaupun harganya murah. Kelapa biasa sangat dibutuhkan kalau musim orang punya hajat seperti perkawinan, sunatan, atau slametan dan lain sebagainya.
Sulis ini disamping mencari kelapa jenis kopyor juga melayani orderan warga yang akan membeli kelapa biasa. Kelapa biasa itu dicari yang sudah sangat tua karena akan diambil santannya. Sekali ambil kelapa biasa jumlahnya banyak sekali kadang sampai ratusan buah. Memang orang Jawa kalau punya hajat tidak lepas dari kelapa. Mulai dari buat jajanan pasti ada kelapanya. Belum kalau masak sayur pasti ada kelapanya. Pekerjaan memanjat kelapa memang resikonya sangat besar apalagi kalau musim penghujan. Waktu musim penghujan menjadikan pohon kelapa basah dan licin kalau dipanjat. Keahlian panjat kelapa di desa tidak membutuhkan alat untuk memanjat. Memang benar-benar ahli memanjat tanpa bantuan alat apapun. Jarang sekali menemukan orang ahli panjat pohon kelapa saat ini kecuali orang yang memang punya keahlian dan mengkhususkan pada pekerjaan mencari kelapa. Ongkos panjat kelapa pun tidak seberapa jika dibandingkan dengan resikonya. Setiap manjat 1 pohon kelapa diongkosi Rp. 5 ribu. Sangat tidak sebanding dengan resikonya. Resiko itu bisa jadi terpelesat jatuh dan akibatnya fatal karena jatuh dari ketinggian. Profesi panjat kelapa untuk mencari kelapa kopyor bukanlah profesi yang menjadi idaman setiap orang. Profesi itu dilakukan karena memang tidak ada kerja lain selain itu. Sebelum menjadi pemanjat kelapa kopyor untuk mencari jenis kelapa kopyor, Sulis pernah mengadu nasib menjadi pekerja bangunan di banyak kota. Kemudian karena dipikir setelah bekerja di kota dia akan kembali ke desa dan kembali seperti semula akhirnya dia memutuskan untuk menekuni pencarian kelapa kopyor. Tiap hari dia keliling untuk mencari kelapa kopyor. Kadang dia memberikan masukan kepada pemilik pohon kelapa untuk mengobati pohon kelapanya agar tidak dimakan hama wawung. Dia pun siap memasangkan obat itu di atas pohon kelapa. Biasanya untuk mengatasi hama wawung diatas pohon kelapa dipasang obat yang sudah dicampur dengan air dan dimasukkan dalam botol aqua kemudian ditaruh di pangkal dahan daun paling muda karena hama wawung ini menyerang pangkal daun muda (janur). tutup botol aqua tadi dilubangi kecil agar air yang sudah dicampur dengan obat tadi keluar dari botol sedikit demi sedikit. Sekitar 2 minggu nanti baru habis. Itulah cara efektif untuk mengusir hama wawung dari pohon kelapa. Karena kepentingan itulah Sulis tiap 2 minggu pasti kembali ke tempat tersebut untuk mencari kelapa kopyor sekaligus mengecek obat tadi. Kalau musim penghujan kayak sekarang ini orderan kelapa kopyor menurun tidak seperti musim kemarau. Saat musim penghujan ketika banyak warga ada keperluan hajatan Sulis tetap mencarikan kelapa biasa untuk hajatan. Hasil dari keahliannya memilih kelapa kopyor bisa untuk menyekolahkan anak-anaknya. Inilah profesi dan keahlian yang jarang dimiliki seseorang dan tidak diajarkan di sekolah manapun. Karena mencari jenis kelapa kopyor itu memang tidak ada pelajarannya di sekolah.