Tagar Indonesia Gelap
Tagar Indonesia Gelap trending di platfotm X -dulu Twitter-. Tagar Indonesia gelap dengan logo Garuda warna hitam tersebut sudah mencapai ribuan postingan. Dalam tagar Indonesia gelap tersebut digambarkan bahwa kondisi Indonesia sekarang gelap. Mengapa gelap? Pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto terhadap beberapa kementerian/lembaga berdampak terhadap banyak orang. Badai pemutusan hubungan kerja terjadi di beberapa kementerian/lembaga yang tidak mampu lagi membayar gaji honorer atau pekerja outsourcing. Dampak pemangkasan anggaran dikhawatirkan menimbulkan pengangguran baru. Contoh nyata adalah pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh RRI atau TVRI. Pemangkasan anggaran Kementerian PU juga mengakibatkan banyak proyek padat karya berhenti akibatnya banyak pengangguran. Belum lagi pemangkasan bantuan operasional siswa madrasah berdampak terhadap keberlangsungan pendidikan madrasah swasta di desa-desa. Akibatnya banyak guru yang tidak digaji atau gajinya dikurangi. Belum lagi penutupan banyak pabrik seperti Sanken, Sritek, Yamaha dan lainnya yang mengakibatkan pengangguran yang tidak sedikit jumlahnya. Sementara lowongan kerja tidak ada. Dampak pemangkasan anggaran dan penutupan pabrik inilah yang mendorong netizen membuat tagar Indonesia Gelap.
Belum berhenti pemangkasan anggaran, muncul peluncuran Danantara -semacam SWF- yang tugasnya mengelola BUMN jumbo di Indonesia. Publik pun tidak percaya dengan Danantara karena personalianya bukan dari kalangan profesional akan tetapi masih kental dengan aroma politik. Tak pelak nasabah yang mempunyai simpanan di bank BUMN mengalihkan semua simpanannya ke bank swasta. Aksi nasabah memindahkan simpanannya ke bank swasta ini menimbulkan gejolak keuangan negara ini. Belum reda penarikan simpanan nasabah dari bank BUMN ke bank swasta muncul berita korupsi Pertamina. Bertubi-tubi berita tidak sedap dan tidak enak didengar oleh masyarakat selalu menghiasi media massa baik online maupun offline.
Masyarakat dibuat bingung dengan kondisi yang ada. Suasana menjelang Ramadan pun diiringi dengan kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti harga cabe, gula, telur dan lain sebagainya.
Apakah memang benar kondisi Indonesia gelap? Menurut beberapa pejabat pemerintah bahwa yang suram bukanlah Indonesia akan tetapi otak netizen yang membuat tagar Indonesia gelap. Presiden pun mengatakan bahwa Indonesia tidak gelap dan masa depan ekonomi Indonesia sangat cerah. Presiden optimis pertumbuhan ekonomi akan sesuai dengan target yaitu 8% dalam setahun. Memang presiden harus optimis. Presiden tidak boleh pesimis karena presiden adalah sopir yang mengemudikan kendaraan besar Indonesia ini. Mungkin presiden membandingkan dengan kondisi negara dunia lainnya dengan negara ini. Kalau dibandingkan dengan negara Jepang dan negara Eropa lainnya, Indonesia lebih cerah. Mengapa demikian? Jepang sekarang mengalami kondisi lebih gelap dibandingkan Indonesia. Kenaikan harga bahan pokok di Jepang gila-gilaan. 20 kg beras harganya mencapai 2 juta kalau dihitung memakai kurs rupiah. Coba bandingkan dengan harga beras di negara ini. Pasti lebih murah di negara ini. Harga 1 kg beras di negara ini mulai 7 ribu-15 ribu. Taruhlah harga beras 1 kg 15.000 maka 20 kg beras hanya 300 ribu. Coba bandingkan dengan harga beras di Jepang. Masyarakat Jepang sekarang mulai berhemat sehemat mungkin karena harga kebutuhan pokok semakin naik sementara penghasilan tetap. Cuman di Jepang tidak ada demontrasi untuk memprotes kondisi seperti sekarang. Beda dengan di Indonesia yang sedikit-sedikit demontrasi. Warga Jepang memprotes pemerintahnya dengan cara tidak menikah dan tidak mau mempunyai anak karena menikah dan mempunyai anak menimbulkan resiko pengeluaran lebih besar. Makanya sekarang Jepang mengalami kekurangan penduduk dan otomatis kekurangan tenaga kerja. Untuk mengatasi kekurangan penduduk, pemerintah Jepang menawarkan kepada seluruh penduduk dunia untuk kerja di Jepang dan diberi kemudahan apalagi kalau mau tinggal selamanya di Jepang. Masih beruntung kondisi Indonesia tidak seburuk Jepang.
Mungkin yang dibilang Indonesia gelap adalah kondisi masyarakat yang memang rentan menjadi miskin karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mari kita lihat data yang dirilis oleh LPS -Lembaga Penjamin Simpanan-. Dalam rilisnya LPS menyatakan bahwa kondisi sekarang ada sekitar 5 juta orang Indonesia yang jumlah simpanan di bank di atas 1 milyar. Sementara ada sekitar 24 juta warga yang tidak mempunyai simpanan di bank dan ini adalah golongan masyarakat miskin. Adapun selebihnya adalah kelas menengah yang kondisinya rentan menjadi miskin. Masyarakat kelas menengah yang rentan menjadi miskin ini jumlahnya sekitar 200 juta. Inilah kondisi Indonesia sekarang. Inilah yang mungkin membuat netizen membuat tagar Indonesia gelap. Gelap di sini dirasakan benar oleh golongan masyarakat menengah. Sementara golongan atas yang simpanan di bank minimal 1 milyar tidak merasakan kondisi seperti kelas menengah.