Siklon Tropis
Sudah seminggu lebih hujan sehari semalam menguyur sebagian wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa. Bahkan beberapa daerah sudah banjir berkali-kali. Momentum bulan suci Ramadhan diguyur hujan tiada henti bahkan harus begadang mengamati ketinggian air yang tiba-tiba naik dan bisa menjebol tanggul sungai. Lihatlah di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur mayoritas kabupaten/kota sudah menikmati banjir awal bulan suci Ramadhan ini. Bagi orang yang tulus dan prasangka baik hujan ini merupakan tanda sukanya Allah kepada umat manusia dengan menurunkan hujan untuk menghapus dosa-dosa manusia di bumi. Bagi segelintir orang hujan ini adalah hujan musibah karena banyaknya manusia yang berbuat dosa sehingga Allah menurunkan hujan sebagai musibah. Hujan di awal bulan suci Ramadhan ini melebihi puncak musim penghujan tahun 2024 dimana pada bulan Januari 2024 hujan tidak begitu banyak. Kali ini hujan tiada berhenti sedikitpun selama 7 hari 7 malam. Bagi orang yang tubuhnya kuat tidak menjadi masalah akan tetapi bagi yang mempunyai penyakit tertentu akan menjadi masalah.
Kapan hujan ini akan berakhir? Belum ada yang memastikan. Jawabannya hanya prediksi dari kacamata ilmu pengetahuan. Secara pasti tidak bisa mengatakan hujan akan berhenti hari kesekian tanggal kesekian jam kesekian. Secara teori yang dilansir oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geo Fisika bahwa hujan di awal bulan suci Ramadhan ini dikarenakan adanya pembentukan siklon tropis. Siklon tropis adalah badai tropis atau angin ribut yang terbentuk dari tekanan udara rendah di daerah tropis. Siklon tropis memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Waktu yang dibutuhkan sebuah siklon tropis mulai tumbuh sampai punah adalah sekitar 7 hari akan tetapi variasinya bisa mencapai 1 hingga 30 hari. Menurut BMKG ada tiga bibit siklon tropis yang mengakibatkan cuaca ekstrem di Indonesia yaitu bibit siklon tropis 91S, 94S dan 93P yang ditemukan di wilayah Samudera Hindia, Laut Timor dan Laut Australia. Ketiga bibit siklon tropis tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin. Lebih lanjut BMKG menjelaskan peningkatan cuaca ekstrem juga dipengaruhi oleh aktivitas Madden Julian Oscillation, fenomena Gelombang Kelvin dan Rosby Equatorial. Kombinasi dari fenomena tersebut menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai kilat/angin kencang hingga 18 Maret 2024. Inilah penjelasan secara ilmiah dari lembaga yang kredibel. Hujan sehari-hari ini akan berhenti pada tanggal 18 Maret 2024 berarti tinggal sehari lagi hujan ini akan berhenti. Kita lihat nanti apakah tanggal 18 Maret 2024 merupakan akhir dari hujan sehari-sehari ini. Semua berdo'a agar hujan ini segera berhenti apalagi yang sudah kebanjiran beberapa kali. Ada harapan hujan segera berakhir.
Tidak dapat dibayangkan kalau hujan terus menerus sampai 30 hari tiada henti. Mungkin sebagian pulau Jawa akan menjadi lautan. Mungkin pulau Jawa akan terbelah. Semoga hujan segera berhenti dan normal kembali. Aktivitas warga pun menjadi normal kembali. Masalah mungkin akan datang pasca hujan berhenti. Infrastruktur jalan dan drainase rusak di sana-sini. Akan tetapi aktivitas warga berjalan normal. Ketika hujan, aktivitas warga terganggu. Semua terganggu karena hujan. Menurut prediksi BMKG, tahun ini merupakan akhir dari elnino yaitu musim penghujan yang basah. Selanjutnya akan datang elnina yaitu musim kemarau yang berakibat kemarau panjang. Untuk itu bagi semua warga harus siap dengan kedatangan elnina yang kering. Kekeringan tahun kemarin mungkin belum seberapa jika dibandingkan dengan musim kemarau ketika elnina datang. Beginilah kondisi bumi kita yang sudah tua ini. Manusia harus selalu siap mengatasi masalah yang datang.