Pelayanan BRI
Ini adalah pengalaman yang baru saya dapatkan ketika mengurus penggantian kartu ATM yang kadaluarsa. Masih menyambung dengan pelayanan samsat keliling kemarin. Karena data pajak kendaraan saya tidak muncul dalam aplikasi online samsat maka saya disarankan untuk pergi ke kantor pusat di kabupaten atau besoknya datang di kecamatan lain yang ada jadwal samsat kelilingnya. Ketepatan jadwal samsat keliling besok hari ada di tempat di mana saya bekerja. Kalau melihat jadwal operasional mobil samsat keliling adalah jam 9 sampai jam 13. Ketika sudah jam 9.30 saya pergi ke kantor kecamatan dan ternyata belum ada apapun. Kemudian saya balik kantor dan menunggu sekitar jam 10 saya balik lagi. Dalam perjalanan menuju kantor kecamatan saya berpapasan dengan mobil samsat keliling akan tetapi mobilnya berbeda dengan yang kemarin. Mobil samsat keliling kali ini adalah berupa toyota avansa bukan seperti mobil operasional kayak kemarin. Yang membedakan dengan mobil toyota avansa lainnya adalah cat dan tulisan yang ada dalam body mobilnya. Mobil samsat keliling ini dicat dan ditulis samsat keliling. Setelah sampai kecamatan saya menunggu sebentar karena mereka baru datang dan menyiapkan perangkatnya. Ternyata pelayanan kali ini tidak di mobil samsat keliling akan tetapi di dalam aula kecamatan. Semua peralatannya diturunkan dan dipasang di meja di dalam aula kecamatan. Peralatannya tidak seperti mobil samsat kemarin. Kali ini peralatan bisa dipindah-pindahkan alias portable. Jaringan internetnya pun tidak seperti kemarin yang sudah on board dalam mobil. Kali ini peralatannya sangat sederhana yaitu 2 buah laptop, 1 printer, 1 router internet yang kemungkinan memakai jaringan telkomsel. Petugasnya sekitar 5 orang. Setelah dipasang kemudian saya menumpuk berkas persyaratan. Masyarakat yang membayar pajak kendaraan di daerah ini sangat sedikit tidak seperti di kecamatan sebelah kemarin. Saya berada di urutan pertama. Selang beberapa menit data sudah terenty semua dalam sistem. Kemudian dicetak STNKnya. Tak beberapa lama saya dipanggil oleh petugas dan saya maju. Ternyata data saya tidak terbaca lagi dan dikirim ke kantor pusat lagi untuk diisi oleh operator kantor pusat. Saya bilang kemarin juga seperti itu dan operator kemarin mungkin besoknya (hari ini) bisa dibuka. Menurut operator samsat keliling hari ini terjadi gangguan akses data karena ada penyatuan data dari kepolisian dan kabupaten. Kemudian saya disuruh menunggu nanti siang sebelum jam 12 karena jadwal operasionalnya mulai jam 10 sampai jam 12. Berkas pun saya tinggal sambil berharap data bisa muncul untuk bisa bayar hari ini.
Saya pun meninggalkan lokasi pembayaran pajak kendaraan dan menuju ke BRI. Semua orang tahu bank plat merah ini karena bank ini memang sudah sangat merakyat. Cabangnya sudah sampai kecamatan bahkan satu kecamatan bisa memiliki cabang 2 sampai 3. Maksud saya ke BRI adalah untuk mengganti kartu ATM yang waktu kadaluarsanya bulan Januari 2024. Seminggu sebelumnya sudah ada pesan masuk ke hp dari BRI bahwa masa berlaku kartu saya akan berakhir bulan ini dan disarankan segera ke BRI terdekat untuk mengganti kartu tersebut. Kebetulan saya langsung ke BRI dan ditanya satuan pengamanan. Saya menjawab mau ke customer service. Kemudian saya diambilkan nomor antrian. Dalam nomor antrian tertera nomor antrian dan nomor sisa antrian yang belum dilayani. Saat itu ada 4 nomor sebelum nomor antrian saya. Petugas customer service saat itu ada 2 orang cewek yang masih muda. Keduanya masih melayani pelanggan. Lama sekali saya menunggu. Sekitar sejam saya dipanggil kemudian saya maju dan ditanya keperluannya. Saya bilang mau mengganti kartu ATM yang kadaluarsa. Petugas tadi meminta saya untuk mengeluarkan KTP dan buku tabungan karena menurut petugas syarat untuk dilayani adalah KTP dan buku tabungan. Saya bilang KTP digunakan untuk syarat perpanjangan pajak kendaraan. Saya pun menawar kalau scan KTP boleh tidak karena dalam banner apapun yang ada dalam gedung BRI tidak ada syarat pelayanan itu menggunakan KTP. Petugas itu menjawab tidak bisa. KTP bisa diganti dengan KTP digital atau IDK dari kecamatan. Sambil menggerutu saya bilang tiwas saya tunggu lama ternyata tidak bisa dilayani. Akhirnya saya pulang ke kantor. Tidak lupa membayar parkir ilegal itu yang jelas tertulis di pagar BRI parkir gratis akan tetapi tetap saja ada tukang parkir. Setelah sekitar jam setengah 12 saya balik ke kecamatan untuk membayar pajak kendaraan bermotor dengan harapan bisa membayar di sini saja karena kalau sampai ke kantor pusat kabupaten membutuhkan waktu dan tenaga. Sesampai di lokasi kemudian saya langsung menuju ke petugas dan menanyakan masalah saya tadi. Alhamdulillah ternyata sudah bisa dan langsung saya bayar pajak kendaraan bermotor saya.
Setelah itu saya balik ke BRI lagi untuk mengurus kartu ATM yang kadaluarsa. Sesampai BRI saya langusng masuk dan mengambil nomor antrian. Tertera masih ada 2 orang yang belum dilayani akan tetapi tempat CS sudah tidak ada orang. Sementara CS nya hanya duduk saja. Kemudian ada bunyi panggilan antrian dan tidak ada orangnya. Kemudian sampailah ke nomor saya. Saya maju dan menyatakan ingin mengganti kartu ATM kadaluarsa. Setelah diminta KTP dan buku tabungan petugasnya bilang tidak melayani penggantian kartu ATM karena BRI di sini adalah unit. Yang bisa mengganti kartu ATM adalah cabang atau pembantu cabang. Kenapa tidak bilang sebelumnya kalau BRI di sini tidak bisa melayani penggantian kartu ATM? Kalaupun bilang di awal saya tidak akan kembali ke BRI ini. CS menyarankan untuk pergi ke cabang pembantu di kecamatan sebelah yang jaraknya sekitar 14 km. Bagi para pembaca yang ingin mengganti kartu ATM BRI tolong jangan pergi ke BRI Unit karena tidak akan dilayani. Pergilah ke BRI cabang atau cabang pembantu. Seharusnya sejak awal BRI memberitahukan layanannya di depan ditulis besa-besar bahwa BRI ini melayani bla-bla biar masyarakat paham sehingga sebelum minta pelayanan masyarakat sudah tahu harus pergi ke mana. Walhasil saya pergi ke BRI cabang pembantu di kecamatan sebelah. Perjalanan sekitar 20 menit. Sampai BRI cabang pembantu sekitar pukul 11.30 WIB. Saya yakin pelayanannya cepat karena tidak ada orang. Setelah saya masuk dan saya diberhentikan satuan pengamanan terus ditanya keperluannya apa. Saya jawab mau mengganti kartu ATM. Satpam meminta saya buku tabungan, KTP dan kartu ATM kemudian dibaca kartu ATMnya. Satpam memberikan keterangan kepada kartu ATM ini masih bisa digunakan di anjungan tunai mandiri kecuali kalau di BRI Link tidak bisa dan kartu ini otomatis diperpanjang oleh sistem setahun kemudian jadi masa berlakunya sampai tahun 2025. Saya ngotot untuk mengganti kartu dan kemudian diambilkan nomor antrian. Satpam bilang ini lagi istirahat karena petugasnya cuman satu dan masih ada sekitar 4 antrian. Saya tanya bukanya kapan. Sekitar jam 12.15 WIB. Saya bilang loh jam istirahatnya jam berapa? katanya jam istirahat jam 12 -13 mengapa sudah istirahat? Menurut informasi layanan BRI tidak boleh istirahat? Begitulah saya cerca satpam ini dengan pertanyaan yang bertubi-tubi. Jawabannya karena petugasnya cuman 1 sehingga butuh istirahat kalau petugas 2 bisa gantian. Ternyata BRI juga mengalami kekurangan pegawai padahal semua kementerian yang melayani masyarakat mengidolakan pelayanan BRI yang baik dan tidak mengenal waktu istirahat. Akan tetapi hari ini saya mendapati bukan pelayanan yang memuaskan dan baik malah sebaliknya belum jam istirahat sudah istirahat dan tidak jelas waktu palayanannya berapa menit. Akhirnya saya balik kantor dan memutuskan untuk lain hari mengganti kartu ATM yang kadaluarsa itu.
Inilah sepenggal pengalaman pelayanan di bank plat merah yang merakyat itu. Semoga pelayanan bank plat merah semakin baik sebagaimana yang idolakan oleh banyak orang.