Jeglongan Sewu
Jeglongan Sewu begitulah masyarakat Kecamatan Dukuhseti menamakan jalan Tayu-Puncel saat ini. Ya jalan Tayu-Puncel layaknya jeglongan sewu karena kondisi jalan yang dipenuhi dengan lubang baik kecil maupun besar, dalam maupun dangkal sehingga tidak ada badan jalan yang rata alias halus. Jeglongan sewu kali ini bukan untuk pariwisata tidak seperti grojogan sewu, lawang sewu, atau grenjengan sewu yang digunakan untuk pariwisata akan tetapi menggambarkan banyaknya lubang Kondisi jalan yang banyak jeglongannya itu tidak semua dari Tayu-Puncel akan tetapi hanya titik tertentu yang kondisi memang sangat parah apalagi di musim penghujan seperti ini. Sejak 4 tahun yang lalu kondisi jalan Tayu-Puncel memang memprihatinkan. Kerusakan jalan sangat parah sekali. Jalan milik kabupaten ini menghubungkan antara Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara. Jalan sepanjang sekitar 15 Km ini jarang tersentuh pembangunan. Berkali-kali masyarakat protes dengan mendatangi kecamatan, menanami pohon pisang, membuat kolam di tengah jalan bahkan memblokir kendaraan yang lewat agar jalan tersebut segera diperbaiki.
Ruas jalan Tayu-Puncel sebenarnya tidak semua berlubang. Ada 2 bagian yang kerusakannya paling parah. Pertama ruas Ds. Dukuhseti - Puncel. Titik kerusakan parah ada di desa Kembang. Berkali-kali masyarakat Desa Kembang memblokir jalan kabupaten ini agar kerusakannya tidak semakin parah. Penyebab kerusakan ruas jalan Tayu-Puncel adalah armada angkutan tambang bahan baku batu kristal dari Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara menuju ke daerah Tayu dan sekitarnya. Armada angkutan tambang berupa dump truk tersebut berjumlah ratusan. Bukan masalah jumlah armada angkutan dump truk yang menjadi masalah akan tetapi tonase yang diangkut oleh armada tersebut yang menjadi masalah. Kekuatan ruas jalan Tayu-Puncel hanya dikhususkan tonase maksimal 8 ton. Sementara tonase armada angkutan dump truk tersebut tonasenya melebihi kapasitas tonase jalan. Bayangkan tiap dump truk mengangkut sekitar 15 ton lebih sekali jalan. Artinya ada kelebihan muatan yang seharusnya tidak terjadi. Kelebihan tonase inilah yang membuat ruas jalan Tayu-Puncel mengalami kerusakan semakin cepat. Untuk ruas kerusakan dari Desa Kembang sampai Puncel sudah ditindaklanjuti dengan membangun ruas jalan tersebut dari anggaran bantuan presiden dan sudah dilaksanakan pada akhir tahun 2024. Kerusakan ruas jalan pertama ini sudah tidak ada masalah dan sekarang ruas jalan Desa Kembang sampai Puncel sudah mulus karena sudah dibangun dengan anggaran dari pusat. Ruas kedua yang rusak parah adalah dari Desa Dukuhseti sampai Tayu. Memang tidak semua ruas jalan mengalami kerusakan akan tetapi mayoritas mengalami kerusakan parah. Hanya beberapa titik yang kondisinya masih bagus karena ada perbaikan di beberapa titik tersebut.
Pada musim penghujan seperti sekarang ini kerusakan bertambah parah karena hilir mudik angkutan tambang dump truk dengan tonase yang berlebihan ditambah lagi tidak ada perawatan jalan ketika musim penghujan. Tak pelak kerusakan tersebut membuat masyarakat desa setempat geram karena ada ruas jalan yang tidak bisa dilewati oleh sepeda roda dua atau pun roda empat. Jalur Tayu-Puncel adalah jalur ramai karena aktivitas masyarakat sangat padat ketika pagi, siang dan sore hari. Hasil pertanian, hasil laut, tambak, semuanya dikirim keluar daerah Dukuhseti. Ada yang dikirim ke Tayu, Juwana bahkan keluar kota. Belum lagi hasil produksi batu bata merah dan lain sebagainya. Dukuhseti adalah salah satu sentral hasil laut di Kabupaten Pati. Kerusakan jalan membuat pengiriman hasil laut, pertanian menjadi tersendat.
Untuk menghindari kerusakan jalan yang begitu parah para pengendara tidak lagi melewati jalan kabupaten akan tetapi melewati jalan desa yang mayoritas sudah dibeton atau diaspal. Kapasitas jalan desa yang seharusnya tidak untuk kendaraan umum karena sering dilewati kendaraan umum akhirnya jalan desa tersebut juga mengalami kerusakan. Kerusakan ruas jalan Tayu-Dukuhseti ini kalau tidak segera diperbaiki akan membuat kerusakan jalan desa semakin parah karena mayoritas pengendara melewati jalan desa.
Walaupun nanti diperbaiki kalau armada angkutan dump truk yang mengangkut hasil tambang dari Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara ke Tayu ini tidak diterbitkan tetap ruas jalan tersebut akan cepat rusak. Solusi kerusakan ruas jalan Tayu-Puncel adalah menertibkan tonase dump truk yang lewat ruas jalan tersebut. Percuma saja kalau diperbaiki sementara beban tonase armada angkutan dump truk tersebut selalu melebihi kapasitas jalan kabupaten. Pihak terkait harus berani bertindak untuk menertibkan armada angkutan hasil tambang ini. Kalau tidak jangan berharap perbaikan ruas jalan Tayu-Puncel akan bertahan lama.
Untuk sementara waktu kerusakan ruas jalan kedua antara Dukuhseti-Tayu belum bisa diperbaiki karena menunggu bupati definitif. Bagi pengendara yang melewati ruas jalan Tayu-Dukuhseti agar lebih sabar dan waspada. Musim penghujan jalan berlubang lebih banyak dan genangan air di mana-mana. Sementara nanti kalau memasuki musim kemarau debu beterbangan di ruas jalan Tayu-Dukuhseti.
Semoga bupati terpilih segera dilantik dan pembangunan ruas jalan Tayu-Dukuhseti segera diperbaiki.