Prabowo di PBB
Kemarin, 23 September 2025, Presiden Prabowo Subianto mendapat kesempatan berpidato di Sidang Umum PBB di markas PBB New York. Prabowo Subianto mendapat kesempatan urutan ketiga setelah presiden AS, Donald Trump dan presiden Brazil Luiz Da Silva.
Pada Sidang Umum PBB ke-80 itu tiap presiden mempunyai kesempatan untuk berpidato dan waktunya hanya 5 menit. Setelah 5 menit maka otomatis mikropon mati atau dimatikan. Presiden Prabowo Subianto mendapat giliran yang ketiga. Setelah 10 tahun tanpa berpidato di PBB, baru kali ini Indonesia diberi kesempatan untuk berpidato lagi. Selama 10 tahun sebelumnya presiden Indonesia, Joko Widodo tidak pernah hadir dalam sidang umum PBB. Penantian 10 tahun itu membuat rakyat Indonesia bangga dengan kehadiran presiden Prabowo Subianto dalam sidang umum PBB tersebut.
Pidato presiden Prabowo Subianto itu menjadi viral di semua kanal media sosial dan mendapat sambutan hangat dari para netizen Indonesia. Bagaimana tidak disambut hangat dan bangga karena baru kali ini presiden Indonesia berpidato di Sidang Umum PBB setelah 10 tahun tidak pernah hadir.
Materi yang disampaikan Prabowo Subianto sangatlah jelas bahwa Palestina harus merdeka. Solusi dua negara di Palestina didukung mayoritas anggota PBB. Hanya 10 negara yang menolak termasuk AS dan 12 negara yang abstain sementara 142 negara mendukung negara Palestina merdeka.
Mayoritas negara Eropa mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Sikap Indonesia sangat jelas, Palestina harus merdeka. Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh solusi dua negara di Palestina dan siap mengirimkan pasukan perdamaian di Palestina maupun Ukraina. Adapun pidato lengkap presiden Prabowo di PBB bisa dibaca dibeberapa kanal berita.
Masalah Palestina bukan hanya masalah negara merdeka akan tetapi masalah penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh Israil. Langkah apa yang sudah dilakukan oleh negara-negara dunia atau PBB terhadap pelanggaran HAM oleh Israil di Palestina. Sampai saat ini tidak ada langkah apapun dari PBB untuk menghukum Israil dan para pejabatnya terkait genosida terhadap rakyat Palestina.
Israil adalah anak emas Amerika. Sejak dahulu Israil memang dianak emaskan oleh Amerika. Hubungan Amerika dan Eropa retak gegara Israil. Sampai saat ini negara Eropa mengakui kemerdekaan Palestina karena hubungan antara AS dan Eropa lagi memburuk gegara perang Ukraina.
Palestina menjadi isu politik sensitif dan menarik dipermainkan oleh komunitas internasional. Palestina menjadi komoditi politisi internasional sehingga banyak negara sangat perhatian terhadap Palestina. Solusi dua negara adalah win-win solution yang ditawarkan oleh dunia internasional terhadap penjajahan di Palestina. Solusi ini sebenarnya sangat merugikan Palestina karena secara historis Israil adalah pendatang yang diberi pertolongan oleh Palestina setelah diusir dari Jerman. Pertolongan itu ternyata bukan menjadi awal hubungan yang baik akan tetapi menjadi awal permusuhan yang sampai sekarang tidak berkesudahan bahkan mengancam keberadaan rakyat asli Palestina.
Terus apa langkah PBB setelah menyatakan Palestina adalah sebuah negara merdeka? Apa PBB memang sudah menyatakan Palestina sebagai sebuah negara merdeka? Salah satu syarat eksistensi negara Palestina adalah menjadi anggota penuh PBB. Syarat inilah yang harus diterima oleh PBB untuk menunjukkan bahwa PBB mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka. Tanpa menjadi anggota penuh PBB, Palestina tidak akan dianggap sebagai negara merdeka walaupun mayoritas negara PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Langkah selanjutnya adalah memberikan perlindungan dan jaminan kepada rakyat Palestina dari genosida Israil. Israil harus dihukum oleh PBB. Israil harus dikasih sanksi oleh PBB karena melanggar konvensi PBB tentang penjajahan dan genosida. Apakah Indonesia sudah menyiapkan langkah lanjutan jika Palestina sudah menjadi negara merdeka. Secara pemerintahan Indonesia sudah mengakui Palestina sebagai sebuah negara dibuktikan dengan adanya kedutaan besar Palestina di Indonesia.
Konflik di Palestina harus segera diselesaikan. Akar konflik adalah masalah tanah. Tanah milik rakyat Palestina dirampas dan diakuisisi oleh Israil. Masalah inilah yang harus segera diselesaikan. Perbatasan kedua negara harus segera diselesaikan oleh PBB. Kalau masalah ini tidak segera diselesaikan maka percuma jika hanya mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat karena penjajahan, perampasan dan genosida akan terus dilakukan oleh Israil.