Puasa Syawal
Setelah melaksanakan puasa Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal -yang benar entah Syawal dengan huruf w satu atau Syawwal dengan huruf w dua-. Menurut KBBI yang benar adalah Syawal dengan huruf w satu. Sementara menurut transliterasinya yang benar adalah Syawwal dengan huruf w dua. Kita tidak akan membahas perbedaan penulisan kosakata Syawal dengan huruf w satu atau w dua. Biarlah yang meyakini mana yang benar itu yang akan dipakai. Pada bulan Syawal kebiasaan umat Islam adalah melakukan puasa sunah yaitu puasa sunah Syawal. Puasa sunah Syawal itu berjumlah 6 hari. Puasa sunah Syawal sangat dianjurkan berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya:
Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti puasa 6 hari pada bulan Syawal maka baginya (pahala) seperti puasa setahun.
Hadtis diatas kategori hadits shahih dan diriwayatkan oleh banyak perawi. Ada sekitar 111 hadits serupa yang kesemuanya diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya. Setiap amalan ibadah dalam Islam selalu ditanya dasar atau dalil melaksanakannya apa? begitulah orang-orang sekarang menanyakan keabsahan suatu perbuatan walaupun perbuatan itu baik. Kalau tidak ada dasarnya mereka bilang itu sesat, itu bid'ah dan Nabi Muhammad tidak pernah melakukannya. Begitulah kritisisme orang sekarang dalam beragama padahal beragama itu mudah. Tidak perlu melakukan perbuatan baik harus ada dalil dan dasarnya. Orang mengatakan kritisisme itu kebablasan sampai-sampai berbuat baik aja harus ada dalilnya. Apakah mencetak mushaf al-Qur'an ada dalilnya dan dicontohkan oleh baginda Rasulullah?
Baiklah kembali ke puasa sunah Syawal. Puasa ini dilakukan pada bulan Syawal. Cara mengamalkannya adalah setelah puasa sebulan penuh bulan Ramadhan kemudian merayakan hari raya Idul Fitri sehari setelah itu berpuasa lagi dengan niat puasa Syawal yang jumlahnya 6 hari. Setelah 6 hari kemudian berbuka. Dalam tradisi Jawa setelah berpuasa 6 hari pasca Idul Fitri diadakan tradisi kupatan yaitu membuat makanan yang namanya kupat. Kupat adalah makanan dari beras yang dibungkus oleh daun kelapa muda atau janur. Kupatan itu dilaksanakan di masjid atau musholla didoakan oleh kyai atau imam masjid dan musholla kemudian dimakan bersama-sama. Ketika orang berpuasa selama 6 hari setelah Idul Fitri mereka tidak berkunjung ke rumah sanak saudara ataupun tetangga sebagaimana tradisi orang Jawa yang berkunjung ke rumah sanak keluarga dan tetangga untuk sekedar minta maaf dan silaturrahim. Baru setelah selesai puasa 6 hari mereka berkunjung ke rumah sanak saudara, keluarga dan tetangga untuk bermaaf-maafan dan silaturrahim. Kebiasaan puasa 6 hari setelah hari raya Idul Fitri ini sering dilakukan oleh para pemuka agama dan masyarakat yang teguh memegang nilai agama atau istilahnya kalangan santri.
Apakah puasa sunah Syawal bisa dilakukan tidak berturut-turut? Dalam khasanah pemikiran Islam untuk memahami sebuah dalil atau nash pasti ada perbedaan. Untuk puasa sunah Syawal selama 6 hari ada yang berpendapat boleh dilakukan tidak harus berturut-turut yang penting di bulan Syawal. Ada yang berpendapat harus berturut-turut setelah bulan Ramadhan. Begitulah perbedaan pendapat dalam memahami sebuah nash atau teks. Semua pendapat itu benar adanya. Puasa sunah Syawal 6 hari yang dilakukan pasca Ramadhan pahalanya seperti puasa setahun atau ada yang mengatakan pahalanya sama dengan puasa seribu bulan. Lagi-lagi perbedaan pemahaman terhadap teks. Terminologi ad-dahr ada yang mengartikan setahun, seribu bulan dan waktu yang panjang. Silahkan dipilih sendiri mau mengartikan ad-dhar dengan arti setahun atau seribu bulan terserah. Kalau saya lebih baik ambil seribu bulan kan enak puasa sebulan Ramadhan ditambah dengan puasa 6 hari Syawal maka sama saja pahalanya puasa seribu bulan atau 84 tahun 3 bulan.
Ada yang mengatakan pahalanya seperti puasa setahun karena ada teks atau dalil yang mengatakan setiap kebaikan itu dikasih pahala 10 kali lipat. Maka kalau puasa Ramadhan 30 hari sama saja dengan puasa selama 300 hari. Puasa 6 hari di bulan Syawal sama saja puasa 60 hari jadinya puasa sebulan Ramadhan di tambah dengan 6 hari pada bulan Syawal sama saja puasa selama 360 hari padahal dalam setahun jumlah hari 365 hari jika tahun basithoh (tahun pendek) dan 366 hari jika tahun kabisat. Itu jumlah hari kalender Masehi. Berbeda dengan jumlah hari kalender Hijriyah. Jumlah hari dalam setahun kalender hijriyah adalah 354-355 hari. Jadi perhitungan bahwa pahala puasa sebulan Ramadhan ditambah dengan puasa 6 hari bulan Syawal sama saja pahala puasa setahun belum tepat. Penting bagi kita adalah melakukan kebaikan entah kebaikan itu dikasih pahala ataupun tidak itu urusan Yang Maha Kuasa. Bagi yang belum berpuasa pada bulan Syawal bisa berpuasa dan tidak harus berurutan. Bisa berpuasa tiap Senin dan Kamis sembari diniatkan puasa bulan Syawal. Apakah harus 6 hari? Kalau bisa 6 hari silahkan berpuasa 6 hari kalaupun tidak juga tidak masalah. Penting bagi kita adalah manfaat puasa baik secara rohani maupun badani. Puasa adalah perisai. Layaknya perisai bisa menjaga dari serangan dan bahaya apapun.