Serangan Teroris Suriah
Suriah digegerkan dengan serangan mematikan dari kelompok oposisi yang dikenal dengan serangan teroris. Serangan tersebut menyasar wilayah yang berbatasan dengan Turki yang merupakan markas kelompok tersebut. Ada sekitar 71 kelompok oposisi pemerintah Suriah. Dari sekitar 71 kelompok oposisi tersebut mayoritas didukung oleh Amerika, Turki dan Israil. Mengapa Suriah menjadi lahan empuk Amerika, Turki dan Israil di Timur Tengah untuk memantik perang di Timur Tengah.
Kejadian serangan teroris yang mematikan di Idlib dan Aleppo kemarin dan sampai saat ini masih berlangsung tidak bisa dilepaskan dari upaya Amerika menumbangkan presiden Suriah Basyar al-Asad dari kursi kepresidenan Suriah. Upaya Amerika untuk mengganti rezim negara yang tidak mendukung agendanya di Timur Tengah disebut dengan operasi Arab Spring atau musim semi Arab atau revolusi Arab pada tahun 2011. Arab Spring ini dimulai dari Tunisia kemudian menjalar ke Libya, Iraq, Mesir dan Suriah. Dari beberapa negara tersebut hanya Suriah yang selamat. Lainnya hancur dan sampai sekarang masih bergejolak bahkan menuju negara gagal. Hanya Mesir yang stabil karena Mesir sudah tunduk kepada agenda Amerika. Keberhasilan Suriah mempertahankan negaranya dari fenomena Arab Spring dengan meminta bantuan Rusia.
Rusia yang diminta secara resmi oleh pemerintah Suriah untuk membantu menstabilkan negaranya dari serangan teroris berhasil mengamankan negara Suriah dari serangan teroris. Bahkan tahun 2016 markas teroris Suriah dihancurkan oleh Rusia. Banyak teroris yang melarikan diri ke Turki.
Ada banyak faksi di Suriah yaitu:
Hayat Tahrir al-Sham (HTS). HTS atau juga disebut dengan Jabhah Nusrah ini beraliran ahli sunnah wal jamaah dan mendapat dukungan dari Turki. Markasnya ada di perbatasan Turki-Suriah. Kelompok ini awal mulanya menguasai Idlib dan Aleppo akan tetapi tahun 2016 diserang habis oleh Rusia. Awal berdirinya HTS diprakarsai oleh al-Qaeda. Kemudian dalam perkembangannya HTS lepas dari al-Qaeda.
Tentara Nasional Suriah. Kelompok teroris ini didukung penuh oleh Turki. Kelompok ini bermusuhan dengan kelompok teroris PKK/YPG yaitu partai Kurdistan.
Kekuatan Demokratik Suriah atau kelompok Suku Kurdi. Kelompok ini ingin mendirikan negara sendiri yang hanya terdiri dari suku Kurdi. Kelompok ini diburu oleh Turki karena ingin mendirikan negara sendiri. Kelompok ini disebut dengan PKK/YPG. Kelompok ini menguasai wilayah Suriah Der al-Zour yang kaya minyak. Kelompok ini didukung oleh Amerika.
Hizbullah. Kelompok ini didukung oleh Iran. Kelompok ini mendukung penuh pemerintah Suriah untuk melawan kelompok teroris.
ISIS yaitu kelompok yang didirikan oleh Amerika dan Israil.
Tentara Arab Suriah yaitu tentara resmi pemerintah Suriah.
Serangan teroris yang mematikan kemarin dilakukan oleh HTS, ISIS dan tentara nasional Suriah. Kelompok tersebut menyerang Idlib dan Aleppo. Sementara PKK/YPG, Hizbullah dan tentara pemerintah Suriah menjadi incaran kelompok teroris tersebut. Bahkan pemimpin garda revolusi Iran yang ada di Suriah menjadi korban dari serangan kelompok teroris tersebut. Serangan teroris tersebut terjadi setelah adanya gencatan senjata antara Hizbullah, Lebanon dengan Israil.
Dalam media sosial baik tiktok, x maupun telegram bisa disaksikan serangan tersebut sangat brutal dan tanpa ampun. Tentara pemerintah Suriah yang sudah menyerah tetap dieksekusi. Ini adalah ciri dari kelompok teroris ISIS, al-Qaeda dan HTS. Isu yang mereka gaungkan adalah membantu perjuangan Hamas di Gaza Palestina akan tetapi ketika Israil menyerang Gaza dan membunuh warga sipil Palestina ternyata kelompok ini tidak turut campur membantu Hamas di Palestina.
Situasi di Suriah memang ruwet. Banyak negara bermain di sana. Suriah yang merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di Timur Tengah menjadi lahan rebutan Amerika dan Barat. Amerika telah menguasai ladang minyak Suriah secara ilegal sejak tahun 2011. Sampai sekarang Amerika masih menguasai ladang minyak tersebut. Amerika tidak ingin kehilangan ladang minyak tersebut.
Sampai kapan Timur Tengah berperang seperti ini? Dengan jargon agama penduduk Timur Tengah mudah disulut emosinya dan diadu domba. Mereka sama-sama Islam akan tetapi beda aliran sudah menghalalkan darah saudaranya sendiri.
Semoga kondisi Suriah segera membaik dan damai.