Copilot di WhatsApp
Siapa yang tidak kenal dengan copilot? Semua pengguna internet pastilah kenal copilot. Copilot adalah mesin pencarian yang dikembangkan oleh Microsoft yang berbasis artificial intelligence (kecerdasan buatan). Saudara akan terpana dengan kemampuan mesin pencarian yang berbasis AI ini. Kalau tidak percaya silahkan buka hp atau laptop kemudian carilah copilot kemudian install di hp lalu gunakan. Semua pertanyaan akan dijawab dengan cepat dan tepat oleh mesin pencarian ini. Copilot menyamai ChatGPT yang terkenal itu. Copilot bisa menjawab semua pertanyaan yang kita ajukan dan jawabannya nyaris tepat. Ada banyak mesin pencarian yang berbasis kecerdasan buatan seperti Gemini yang dikembangkan oleh Google, Meta AI yang dikembangkan oleh perusahaan Meta milik Mark Zuckerberg, ChatGPT oleh openAI dan Copilot oleh Microsoft.
Pertanyaan yang diajukan oleh siapapun pasti akan dijawab karena memang aplikasi ini didesign untuk memberikan jawaban dari para penanya. Kalau sebelumnya copilot hadir hanya di PC atau laptop sekarang copilot hadir dalam aplikasi percakapan WhatsApp. Kita tidak perlu lagi menginstall aplikasi copilot dalam smart phone akan tetapi bisa memasang copilot dalam WhatsApp kita. Aplikasi copilot dalam whatsApp berbentuk chat bot dimana setiap pertanyaan yang kita ajukan akan otomatis dijawab kayak kita melakukan chat dengan teman kita.
Adapun cara memasang copilot dalam WhatsApp sebagai berikut::
1. *Pindai Kode QR*: Buka situs resmi Microsoft dan pindai kode QR yang tersedia di sana menggunakan aplikasi WhatsAppmu.
2. *Tambahkan Secara Manual: Atau, kamu bisa menambahkan Copilot secara manual dengan mengklik "Tambah Kontak" di WhatsApp dan memasukkan nomor *+1 877-224-1042**.
3. *Mulailah Obrolan*: Setelah Copilot ditambahkan ke daftar kontak, kamu bisa mulai obrolan seperti mengirim pesan ke teman biasa.
Cara diatas adalah jawaban copilot ketika saya menanyakan bagaimana cara memasang copilot dalam WhatsApp. Silahkan dicoba memasang copilot dalam aplikasi WhatsApp. Anda akan merasakan sensasi percakapan yang luar biasa ketika bertanya ke copilot. Copilot pun bisa diminta untuk membuat puisi. Puisi apapun juga bisa. Di bawah ini salah satu contoh ketika copilot diminta untuk membuat sebuah puisi bagi orang yang sedang kasmaran atau jatuh cinta:
Di setiap pagi yang indah menjelang,
Hati ini terpaut dalam bayang wajahmu,
Merindu dalam damai yang menggenggam,
Cinta tumbuh, meski terpisah oleh ruang waktu.
Kasmaran, hati tak kenal lelah merindu,
Detak jantung berirama menyebut namamu,
Tiada hari tanpa memikirkanmu,
Dalam senyap, rindu ini semakin membiru.
Tataplah bintang di langit malam,
Di sanalah kau akan temukan rinduku,
Menghampirimu dalam diam yang dalam,
Kasmaran ini, hanyalah untukmu.
Hasilnya luar biasa kan....kita belum tentu bisa membuat puisi seindah ini apalagi kalau tidak terbiasa membuat puisi.
Copilot juga bisa kita ajak diskusi terkait materi yang kita inginkan. Saat saya mengajak diskusi terkait pernikahan jawaban copilot pun sangat tepat dan sesuai dengan kenyataan sekarang. Sejarah KUA yang mungkin sebagian dari kita belum tahu, copilot sudah tahu. Saat saya bertanya tentang sejarah KUA (Kantor Urusan Agama) copilot menjawab bahwa KUA berasal dari lembaga kepenghuluan masa penjajah Belanda. Lembaga kepenghuluan masa penjajahan Belanda berasal dari lembaga kepenghuluan zaman kerajaan Mataram Islam. Saya tidak mengira sedetil itu jawaban copilot.
Walaupun copilot berbasis kecerdasan buatan bukan tidak ada kelemahannya. Ketika saya minta untuk membuatkan banner atau gambar 3 dimensi yang memuat peristiwa nikah di hari dan jam kerja yang latar belakangnya berupa calon pengantin yang melaksanakan akad nikah disertai penghulunya ternyata copilot tidak bisa. Copilot akan bertanya secara detil gambar yang ingin kita buat. Ketika tidak bisa memberikan jawaban copilot menjawab silahkan ditunggu ini membutuhkan waktu sebentar lagi. Kalau copilot tidak bisa membuat maka dia akan menjawab dengan terus terang bahwa copilot tidak bisa menyelesaikan permintaan ini.
Kehadiran aplikasi berbasis kecerdasan buatan ini satu sisi sangat membantu akan tetapi satu sisi akan merugikan. Kecerdasan generasi mendatang belum tentu otaknya yang cerdas akan tetapi karena adanya aplikasi yang berbasis kecerdasan buatan. Contoh nyata adalah ketika pelajar kita mengerjakan soal matematika. Pelajar kita akan membuka aplikasi berbasis kecerdasan buatan dan bertanya kepada aplikasi tersebut. Otomatis aplikasi tersebut menjawab dengan detil jawaban soal matematika tersebut. Berdasarkan hasil dari jawaban aplikasi berbasis kecerdasan buatan inilah kemudian pelajar kita menjawab soal matematika tersebut. Makanya wajar jika ada tokoh yang mengatakan kecerdasan buatan akan melebihi kecerdasan manusia pada masa yang akan datang.
Untuk menghindari ketergantungan terhadap aplikasi yang berbasis kecerdasan buatan pemerintah Finlandia sudah melarang pelajar di negara tersebut menggunakan smart phone. Sekolah kembali menggunakan alat tulis pulpen dan buku putih bergaris. Smart phone dilarang di semua sekolah di Finlandia. Ini adalah salah satu usaha agar kecerdasan manusia tidak tergantung pada kecerdasan buatan.
Bagi yang belum merasakan sensasi kehebatan kecerdasan buatan silahkan mencoba aplikasi copilot di WhatsApp.
Caranya seperti diatas.
Selamat mencoba.