Deepseek
Lima hari ini berita tentang Deepseek masih mendominasi media sosial. Sejak diluncurkan 25 Januari 2025, Deepseek sudah diunduh sekitar 5 juta orang di apple app store dan mengalahkan Chat GPT. Kemunculan Deepseek menguncang dunia Artificial Intelegence. Aplikasi yang dibikin oleh perusahaan Tiongkok ini menjungkalkan aplikasi AI seperti Chat GPT, Gemini, Copilot dan lain sebagainya. Deepseek didirikan oleh Liang Wenfeng seorang pengusaha yang awalnya mendirikan dana lindung nilai yang bernama High Flyer Quantitative Investmen Management pada tahun 2015.
Kemunculan Deepseek membuat pasar saham AS merugi besar-besaran. Begitu Deepseek diluncurkan pada tanggal 25 Januari 2025, tanggal 27 Januari 2025 saham di AS rontok dan kehilangan sekitar 16 ribu triliun rupiah. Mayoritas saham yang terjungkal tersebut adalah saham perusahaan AI. Nvidia kehilangan sekitar 9.745 Triliun. Belum saham AMD, Qualcom, TSM, Microsoft dan saham perusahaan AI lainnya. Deepseek menjadi satu-satunya aplikasi AI dari luar AS yang bisa mengalahkan aplikasi AI dari negeri paman Sam.
Apakah ini hanya euforia sesaat ataukah akan terus berlanjut?
Pengembangan teknologi AI selama ini membutuhkan dana luar biasa besar. Dana itu tidak hanya berjumlah miliaran akan tetapi triliun bahkan quad triliun. Hanya negara-negara kaya dan maju yang bisa mengembangkan teknologi AI. Amerika menjadi negara pertama yang mengembangkan teknologi AI. Teknologi AI di dunia sekarang mayoritas dari Amerika. Lihatlah Chat GPT yang dibuat oleh Open AI, Copilot oleh Microsoft, Gemini oleh Google, Meta AI oleh Meta dan lain sebagainya. Mengapa didominasi oleh perusahaan dari Amerika? Karena pengembangan teknologi AI membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hanya negara kaya dan maju yang bisa mengembangkan teknologi AI.
Selama ini Amerika terdepan dalam pengembangan teknologi AI. Amerika seakan tiada tanding dan sendirian dalam pengembangan teknologi AI ini. Kemunculan Deepseek dari Tiongkok yang tidak diduga-duga membuat perusahaan teknologi AI AS kaget. Kemunculan AI produksi Tiongkok ini mengalahkan teknologi AI asal AS. Mengapa deepseek asal Tiongkok ini bisa mengalahkan AI asal AS?
Deepseek bisa mengalahkan AI asal AS karena :
Aplikasi dikembangkan dengan biaya murah.
Pengembangan Deepseek hanya membutuhkan biaya sekitar 97 miliar rupiah. Sangat murah sekali. Jika dibandingkan dengan biaya pengembangan AI dari AS sangat jauh sekali. Pengembangan AI ChatGPT membutuhkan biaya sekitar 16 triliun rupiah. Bisa dibayangkan perbedaan yang sangat mencolok itu.
Biaya langganan lebih murah
Biaya langganan deepseek hanya sekitar Rp. 8.000/bulan sementara chat GPT Rp. 323.000/bulan.
Aplikasi terbuka alias open source
Aplikasi Deepseek terbuka dan bisa dikembangkan oleh siapapun. Sementara aplikasi AI lain bersifat tertutup.
Lebih akurat
Deepseek lebih akurat dibandingkan dengan aplikasi AI lainnya.
Aplikasi Deepseek sempat down kemarin karena terkena serangan siber sehingga pengguna baru tidak bisa mendaftar. Sebagaimana namanya, jawaban Deepseek selalu panjang dan detil. Deep artinya dalam dan seek artinya pencarian. Secara harfiah Deepseek adalah pencarian mendalam. Silahkan mencoba menggunakan deepseek. Caranya tinggal pergi ke play store untuk pengguna android atau apple store untuk pengguna iphone dan unduhlah aplikasi deepseek.
Anda akan kaget dengan jawaban yang sangat mendetil dari deepseek. Ketika saya membandingkan antara chat GPT, Deepseek, Copilot, Meta IA dan Gemini untuk pertanyaan yang sama ternyata hanya Deepseek yang jawabannya sangat mendetil. Inilah kelebihan dari Deepseek. Para pengembang pun suka dengan Deepseek karena bersifat terbuka. Bukan tidak mungkin Deepseek ke depan akan mengalahkan Chat GPT dan kawan-kawan.
Deepseek memang punya kelebihan akan tetapi juga ada kekurangan. Ketika ditanya tentang perkembangan terbaru, Deepseek menjawab bahwa pengetahuannya hanya maksimal tahun 2023. Artinya pengetahuan AI Deepseek belum terbaru masih tertinggal dengan aplikasi AI lainnya. Mungkin ke depan pengembangan Deepseek lebih terbaru lagi.
Memang Tiongkok terkenal dengan produk murahnya akan tetapi bukan murahan. Lihatlah produk-produk Tiongkok yang membanjiri negara kita. Harganya sangat murah sekali dan kualitasnya juga tidak kalah dengan produk lain. Smart phone, laptop dan mobil listrik produksi Tiongkok memang murah dan tidak ketinggalan teknologi. Beda dengan produk dari Eropa, Amerika, Jepang atau Korea Selatan yang harganya mahal.
Tiongkok selangkah lebih maju dibandingkan AS dalam pengembangan teknologi. Mobil listrik Tiongkok membanjiri Eropa dan Amerika. Teknologinya juga tidak kalah dengan produk Eropa dan Amerika. Sekarang teknologi AI Tiongkok lebih maju selangkah dibandingkan Amerika dan Eropa. Walaupun Tiongkok diembargo oleh Amerika untuk import chip canggih akan tetapi dengan keterbatasannya Tiongkok mampu mengembangkan chip sendiri dan bisa mengalahkan Amerika.