KSOT
Baru saja PT PAL melakukan uji coba penembakan torpedo dari kapal selam otonomus yang diproduksinya pada Kamis, 30 Oktober 2025. Tak pelak pelaksanaan uji coba penembakan torpedo ini mengguncang jagad alutsista pertahanan semua negara. Bahkan diliput dan diberitakan oleh media militer internasional, Janes. Peristiwa langka ini menjadi berita menghebohkan bagi semua negara karena tanpa ada berita pengembangan kapal selam otonomus oleh Indonesia, tiba-tiba ada uji coba penembakan torpedo dari kapal selam nir awak.
Sejatinya pengembangan KSOT (Kapal Selam Otonomus dan Torpedo) sudah dimulai tahun 2022 ketika PT PAL menghadirkan mock up atau replika kapal selam tanpa awak tersebut dalam pameran pertahanan Indonesia tahun 2022. Dalam pameran pertahanan tersebut disebutkan bahwa KSOT akan dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI), panjang 25 meter dan kecepatan 12 knot (1 knot sama dengan 1,85 km). Saat perhelatan pameran pertahanan tersebut, direktur PT PAL mengatakan bahwa KSOT akan lebih tinggi tingkat kandungan dalam negerinya. KSOT belum murni produksi PT PAL karena masih ada kerja sama dengan pihak Jerman, Diehl Defence. Diehl Defence adalah salah satu perusahaan Jerman yang bergerak di bidang missile bawah air. Kerja sama pembuatan misil bawah air ini dilakukan di Indonesia. Selebihnya semua komponen berasal dari dalam negeri.
KSOT menjadi perhatian masyarakat ketika ditampilkan dalam HUT TNI ke-80 di Monas Jakarta, 05 Oktober 2025. KSOT adalah Kapal Selam Otonomus dan Torpedo -begitu Kementerian Pertahanan Indonesia menyebutnya- 100% produksi putra-putri Indonesia. Artinya KSOT betul-betul produksi dalam negeri tanpa adanya campur tangan pihak asing. Untuk penyebutannya PT PAL lebih memilih KSOT sebagai Kapal Selam Autonomos sementara Kementerian Pertahanan menyebutnya dengan Kapal Selam Otonomus dan Torpedo. Memang lebih tepatnya KSOT adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Kementerian Pertahanan.
Apakah PT PAL mampu membuat KSOT seperti yang sudah diuji cobakan kemarin itu? Inilah pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh netizen dan para pengamat militer negara ini? Atau jangan-jangan KSOT yang diujicoba kemarin buatan negara lain, PT PAL hanya merangkai saja dan dikasih nama KSOT?
PT PAL adalah perusahaan plat merah yang bergerak di bidang kemaritiman. PT PAL ini sejatinya didirikan oleh Belanda tahun 1939 dengan nama Marine Establishment. Pasca kemerdekaan PT PAL ini diakuisisi oleh pemerintah RI dan dinamakan PT PAL (PT Penataran Angkatan Laut). Sejak awal PT PAL sudah bergerak di bidang pembuatan dan perawatan kendaraan maritim. Teknologi pembuatan kendaraan maritim sudah dikuasai oleh PT PAL. Lihatlah kapal perang Indonesia mayoritas dibuat dan dirawat oleh PT PAL. Tidak terkecuali pembuatan kapal selam. Saat ini PT PAL bekerja sama dengan Prancis untuk memproduksi kapal selam jenis Scorpene terbaru. Sebelumnya PT PAL juga membuat kapal selam jenis Changbogo bekerja sama dengan Korea Selatan. PT PAL juga mereparasi dan merawat semua jenis kapal selam yang dimiliki Indonesia.
Indonesia memiliki banyak jenis kapal selam mulai dari klass Whiskey bikinan Rusia, Uboat bikinan Jerman dan Changbogo bikinan Korea Selatan. Tiga jenis kapal selam tersebut semua dirawat oleh PT PAL. Artinya PT PAL sudah menguasai pernik-pernik kapal selam. Titik puncaknya adalah pembuatan kapal selam Changbogo class bekerja sama dengan Korea Selatan. Pembuatan kapal selam tersebut dibuat di galangan PT PAL dan pihak Korea Selatan hanya menjadi pengawas saja. Kapal selam Alugoro adalah kapal selam bikinan PT PAL. PT PAL juga sudah bisa membikin torpedo sendiri. Torpedo tersebut murni bikinan dalam negeri. Tidak banyak yang tahu bahwa kemampuan torpedo bikinan PT PAL sejajar dengan torpedo yang diproduksi oleh negara besar semacam Rusia, Amerika, Prancis dan Jerman.
Kembali ke KSOT. KSOT yang diuji coba kemarin adalah murni produksi dalam negeri. Adapun torpedo yang diujicoba kemarin adalah produksi PT PAL yaitu torpedo Piranha. Tidak diketahui secara pasti spesifikasi torpedo yang diujicobakan kemarin. Akan tetapi melihat torpedo yang diujicobakan kemarin mungkin tidak jauh beda dengan torpedo yang sudah diproduksi oleh PT PAL.
Tidak banyak negara yang menguasai pembuatan kendaraan bawah air ini. Hanya negara tertentu yang mampu membuat kapal selam apalagi kapal selam nir awak. Teknologi kapal selam memang sangat rumit dan negara pembuat kapal selam sangat pelit untuk membagi ilmu pembuatan kapal selam. Rusia, Jerman, Amerika tidak akan memberikan teknologi pembuatan kapal selam kepada negara lain. Untuk menguasai teknologi pembuatan kapal selam, PT PAL sudah berguru ke beberapa negara seperti Rusia, Jerman dan terakhir adalah Korea Selatan. Korea Selatan sebenarnya belum benar-benar menguasai teknologi kapal selam terbukti kapal selam bikinan Korea Selatan selalu mengalami masalah. Kerja sama pembelian kapal selam Changbogo class dengan Korea Selatan menunjukkan bahwa produksi kapal selam Changbogo class cacat produksi bahkan dikabarkan ada kapal selam changbogo class yang gagal menyelam karena masalah baterei. Berangkat dari kegagalan ini kemudian PT PAL berguru ke Prancis kerja sama pembuatan kapal selam jenis Scorpene. Ternyata kemampuan insyinyur PT PAL memang benar teruji dengan memproduksi KSOT ini.
Perjalanan KSOT mulai dari replika sampai uji coba penembakan torpedo sangatlah cepat. 2022 baru diluncurkan replika KSOT kemudian 2025 sudah uji coba penembakan torpedo. Artinya dalam jangka waktu 3 tahun, KSOT ini bisa dibuat dan diuji coba. Uji coba penembakan torpedo dari KSOT kemarin menunjukkan bahwa KSOT ini tidak hanya untuk pengumpulan data bawah air saja akan tetapi KSOT ini juga berfungsi untuk pertempuran bawah air. Dengan adanya KSOT ini, kemampuan pertahanan Indonesia sejajar dengan negara besar lainnya seperti Amerika, Rusia dan Jerman. Wajar saja jika PT PAL memfokuskan pada alutsista laut karena 70% wilayah Indonesia adalah lautan dan harus dijaga.
Uji coba penembakan torpedo dari KSOT kemarin disaksikan langsung oleh presiden RI, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan, Syafri Samsudin. Begitu uji coba ini berhasil, Kementerian Pertahanan langsung memesan 30 KSOT ke PT PAL. Memang dalam parade alutsista di HUT TNI ke-80 kemarin ditampilkan KSOT 008 akan tetapi dalam uji tembak torpedo kemarin yang digunakan adalah KSOT 002. Apakah memang KSOT sudah diproduksi 8 buah kalau melihat KSOT yang ditampilkan dalam parade alutsista HUT TNI ke-80 kemarin. Masalah jumlah alutsista kita tidak tahu pasti karena KSOT termasuk alutsista strategis yang tidak perlu diungkap ke publik. Yang jelas nomor 008 mengindikasikan bahwa produksi KSOT akan berjumlah ratusan.
Semoga PT PAL lebih maju lagi dalam memproduksi kendaran maritim baik atas air maupun bawah air.