Pada hari Ahad kemarin ban sepeda motor matic saya kempes. Saya menduga mungkin karena kurang angin soalnya kejadian seperti itu sering terjadi dan kemudian saya bawa ke tukang tambal ban agar ditambal ternyata setelah dicari lubang kebocoran tidak ada. Tukang tambal ban bilang karena kurang angin saja. Saya pun melihat dengan mata kepala sendiri ketika tukang tambal ban itu mencari di mana letak kebocoran ban tersebut. Ternyata tidak ditemukan lubang kebocoran walaupun sudah berkali-kali dicari dan diulang-ulang. Kemudian saya suruh mengisi angin sesuai dengan ukuran ban baik depan maupun belakang. Kemudian saya pergi ke tukang tambal ban lainnya karena saya tidak puas dengan satu tukang tambal ban saja. Di tukang tambal ban satu ini saya bilang ban sering kempes sendiri mungkin ada kebocoran walaupun halus. Tukang tambal ban itu pun mencari dugaan kebocoran di ban sepeda motor dan diulang-ulang ternyata hasilnya sama dengan tukang tambal ban yang pertama, tidak menemukan titik lubang kebocoran di ban sepeda motor. Akhirnya saya percaya bahwa ban sepeda motor saya tidak bocor. Ban sepeda motor matic saya jenisnya adalah tubeless yaitu ban yang tidak ada ban dalamnya. Teknologi sekarang semua ban tidak ada ban dalamnya karena lebih praktis dan mudah untuk perawatan. Jika terjadi kebocoran tinggal menambal tanpa harus membongkar dan mencopot ban dari sepeda motor. Cara mencari titik kebocoran pun sangat mudah sekali dan sebenarnya bisa dilakukan sendiri yaitu dengan mengoles air yang sudah dicampur sabun yang ada busanya itu. Kemudian air campuran sabun yang ada busanya itu dioleskan ke seluruh permukaan ban. Kalau ada titik kebocoran maka air campuran busa sabun akan kelihatan karena ada gelembung yang masuk ke dalam ban. Setelah ditemukan titik kebocoran ban maka cara menambalnya pun sangat mudah sekali. Tidak seperti tambal ban dalam yang harus membongkar ban luar untuk mengeluarkan ban dalam. Tambal ban tubeless cukup dengan alat seperti obeng yang sudah dikasih tambal ban seperti tali nilon kemudian ditusukkan ke titik yang bocor. Sudah selesai dan titik kebocoran sudah tertambal dan tertutup tambalan. Sangat praktis dan cepat.
Kali ini ban tubeless itu titik kebocorannya tidak hanya satu akan tetapi 2 titik kebocoran dan lubang bocornya tidak besar akan tetapi sangat kecil dan tidak terlihat adanya kebocoran. Lubang kebocoran sangat halus atau istilah orang-orang bocor alus. Menurut tukang tambal ban kalau ditambal dengan alat akan memperlebar lubang kebocoran dan tidak efektif. Titik kebocoran alus itu ada di tengah dan di pinggir. Sempat kepikiran untuk mengganti ban saja akan tetapi menurut tukang tambal ban masih eman kalau diganti karena masih layak pakai soalnya harga ban tubeless agak lumayan mahal. Harga ban baru tubeless sekitar 300 ribuan bahkan lebih mahal. Tukang tambal ban itu kemudian menawarkan untuk menambal dengan lem semacam sealant. Saya baru tahu kalau ada teknologi tambal ban dengan lem. Kemudian saya mengiyakan saja tanpa bertanya lebih jauh. Tukang tambal ban itu mengambil botol warna biru kemudian memotong tutupnya dan memasukkan selang ke tutup botol yang sudah dipotong tersebut. Saya perhatikan saja terserah tukang tambal ban yang penting ban saya tertambal dan bisa dipakai. Tukang tambal ban mengambil pentil (tutup ban) kemudian memasukkan cairan lem dengan selang yang dipasang tadi. Kemasan botol itu berisi sekitar 350 ml. Setelah memasukkan cairan lem tersebut kemudian ban motor diputar biar rata mungkin kemudian dimasukkan lagi cairan tersebut sampai habis. Setelah itu diputar lagi. Setelah dianggap rata kemudian ban diisi angin dan dicek dengan menggunakan air yang ada busa sabunnya apakah masih bocor atau tidak. Ternyata setelah air busa tadi dioleskan ke seluruh permukaan ban titik kebocoran tadi hilang alias sudah tidak muncul. Saya pun bertanya apa lem tadi tidak menyumbat pentil? Sambil menyodorkan botol bekas cairan lem tadi tukang tambal ban bilang "mboten pak" dengan bahasa Jawa kromo. Kemudian saya baca tulisan yang tertera dalam botol ternyata ada tulisan "Tidak menyumbat pentil". Kemudian saya baca keseluruhan tulisan yang ada dalam botol tadi. Nama cairan itu adalah IML Super Tyre Sealant yang diproduksi oleh PT Tetsan. Iseng saya cari PT Tetsan yang memproduksi teknologi tambal ban baru tersebut. Ternyata memang ada websitenya akan tetapi ketika saya cari data PT Tetsan ternyata tidak dicantumkan. Dalam keterangan website tersebut disebutkan bahwa teknologi IML adalah teknologi baru untuk menambal ban tubeless baik sepeda motor maupun mobil dan yang pertama di Indonesia. Teknologi IML ini menggabungkan antara teknologi Jepang dan Korea Selatan. Pantesan nama PT nya Tetsan yang agak ke-korea-an begitu. Teknologi ini ternyata sudah lama akan tetapi saya baru tahu kemarin itu pun karena saya mengalami ban bocor kalau tidak mengalami ban bocor mungkin juga belum tahu sampai sekarang. Teknologi IML sudah diproduksi sejak tahun 2011 akan tetapi baru dilaunching pada tahun 2016. Teknologi ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat dengan bukti semakin banyak produk yang dibeli oleh masyarakat. Penjualannya mencapai 120.000 tiap bulannya bahkan semakin naik akhir-akhir ini. Begitulah pengakuan bagian pemasaran yang dicantumkan dalam website IML.
Bagi pemilik sepeda motor atau mobil yang mendapati ban mobil atau sepeda motornya bocor bisa mencoba teknologi ini. Selain murah juga mudah untuk dipraktekkan sendiri. Tanpa harus ke tukang tambal ban pemilik mobil maupun sepeda motor yang bannya bocor bisa menambal sendiri dengan cairan IML ini. Cairan IML ini ada 2 jenis yaitu ada yang berkapasitas 350 ml dan 500 ml. Harganya pun murah sekitar 30 ribu untuk botol yang berisi 350 ml dan sudah tersedia di toko-toko penjualan suku cadang mobil maupun sepeda motor. Kalau belum ada di toko bisa langsung beli di toko nitrogen untuk pengisian angin di setiap SPBU atau pom. Setiap toko Nitrogen di pom itu pasti menyediakan penambal ban teknologi terbaru ini.
Setelah ban motor saya tertambal saya pun bertanya ke tukang tambal ban berapa ongkosnya? Dia bilang 30 ribu. Setelah saya bayar motor pun saya bawa dan berharap tidak kempes lagi suatu hari karena saya belum begitu yakin dengan keampuhan teknologi tambal ban terbaru ini dan semoga cairan lem tadi tidak menyumbat pentil ban motor saya.