Perang Dunia ke-3
Akhir-akhir ini kita disuguhi berita kekerasan dari jalur Gaza Palestina. Korban pun berjatuhan. Ribuan nyawa melayang karena pemboman yang dilakukan oleh pasukan Israil terhadap penduduk Palestina khususnya Gaza. Semua negara di dunia diam seribu bahasa. Semua bungkam terhadap kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israil terhadap penduduk Palestina. Bagaimana tidak diam dan tidak berkutik karena yang melakukan pemboman dan kekerasan didukung oleh polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika mengirimkan semua senjata yang diperlukan oleh pasukan Israil untuk membunuh penduduk sipil Palestina. Tidak hanya Amerika, Prancis, Inggris dan Jerman juga mendukung pemboman dan pembunuhan terhadap warga sipil Palestina. Kekerasan dan pembunuhan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh pasukan Israil untuk memerangi Hamas yaitu organisasi pembebasan dan perlawanan Palestina terhadap penjajahan Israil. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini Palestina belum menjadi negara merdeka, berdaulat dan masih dijajah oleh Israil walaupun sudah diakui oleh banyak negara tentang keberadaan negara Palestina akan tetapi PBB belum mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka. Palestina masih dijajah oleh Israil. Secara historis Israil adalah bangsa pendatang (pengungsi) dari Eropa yang ditolong oleh orang Palestina akan tetapi ternyata pengungsi ini tidak tahu malu malah menjajah dan menguasai Palestina yang dulu menolongnya. Bangsa Israil ini dulu adalah korban dari politik Hitler Jerman yang membunuh dan mengusir warga Yahudi dari Eropa. Holocoust adalah peristiwa yang didengung-dengungkan oleh orang Yahudi (Israil) terhadap kekejaman Hitler kepada orang Yahudi. Kemungkinan Hitler sakit hati dengan perangkai orang Yahudi yang selalu ingkar janji dan ingin menguasai wilayah Jerman. Akibatnya Hitler mengusir orang Yahudi dari Eropa dan ditolong oleh bangsa Palestina. Akan tetapi sekarang ternyata orang Palestina dan dunia tahu perangkai orang Yahudi itu. Pemboman wilayah Palestina oleh pasukan Israil terus terjadi sampai sekarang bahkan tidak hanya wilayah Israil akan tetapi wilayah Lebanon, Suriah juga tidak luput dari serangan pasukan Israil. Penyerangan membabi buta terhadap negara lain oleh Israil ini bisa menjadi pemicu perang dunia ketiga. Perang Palestina ini akan menyeret banyak negara masuk dalam kancah pertempuran seperti Lebanon, Suriah, Yaman dan Iran. Yaman jelas sudah menyerang wilayah Israil dengan alasan mendukung dan membela warga Palestina. Begitu juga Iran yang selalu mengirimkan bantuan persenjataan kepada pejuang Hamas dan Hizbullah Lebanon yang berperang melawan Israil. Perang di Timur Tengah ini akan semakin menyeret banyak negara dengan ikut campurnya Amerika dan NATO di wilayah tersebut. Amerika dan NATO jelas mendukung Israil. Tentara Amerika dan NATO sudah dikirim ke medan pertempuran Gaza. Pada awal perang, Amerika telah mengirimkan pasukan khususnya yaitu Navy seals yang terkenal itu ke Gaza untuk membantu Israil melawan pejuang Hamas Palestina. Akan tetapi pasukan khusus yang dikirim AS itu musnah semua di tangan pejuang Hamas. Tidak hanya pasukan khusus Amerika yang dibunuh oleh pejuang Hamas akan tetapi juga pasukan khusus Israil yang katanya tersohor di dunia itu. Gegara pasukan khususnya tewas di Gaza oleh pejuang Hamas kemudian Inggris membantu dengan mengirimkan kapal tempurnya ke laut Merah. Pengiriman pasukan lewat laut juga diikuti oleh Prancis dan Jerman. Bahkan situasi terakhir Amerika akan membangun aliansi dengan negara Eropa (NATO) untuk membentuk pasukan di laut merah. Ironis memang, negara sebesar Amerika ditambah lagi Inggris, Prancis, Jerman dan Israil keroyokan melawan pejuang Hamas yang persenjataannya sangat terbatas dan kalah canggih dari negara tersebut. Negara semenanjung Arab pun tidak berani mendukung dan membela Palestina kecuali Yaman, Iran, Libanon dan Suriah yang kekuatan armada tempurnya jelas kalah jauh dari negara-negara besar tersebut. Militer NATO dan Amerika yang kalah perang di Ukraina bergerak menuju Palestina untuk membantu Israil.
Perang di Palestina melebar ke Amerika Latin yaitu perang antara Venezuela dan Guyana. Venezuela terang-terangan mengerahkan angkatan bersenjatanya untuk memperebutkan wilayah yang disengketakan dengan Guyana bahkan wilayah tersebut sudah dikuasai oleh Venezuela. Kondisi di Amerika Latin pun tegang dengan kehadiran Amerika yang mendukung Guyana. Angkatan perang Amerika dan bantuan persenjataan dikirimkan ke Guyana untuk menghadapi Venezuela. Sejak dahulu Venezuela adalah musuh Amerika. Beberapa kali Amerika berusaha turut campur dalam perpolitikan Venezuela yaitu mengganti presiden Venezuela agar lebih pro Amerika akan tetapi usaha itu selalu gagal.
Tidak hanya di Amerika Latin dan Timur Tengah akan tetapi kondisi perang juga menjalar ke Semenanjung Korea. Kondisi semenanjung Korea memanas seiring dukungan Korea Utara terhadap Rusia pada perang Ukraina. Korea Utara dengan terang-terangan mendukung Rusia dalam perang Ukraina dengan mengirimkan berbagai bantuan persenjataan ke Rusia. Korea Utara yang merupakan musuh bebuyutan Amerika sejak dulu bahkan mengancam akan mengebom Amerika jika ikut campur dalam urusan semenanjung Korea. Korea Utara yang selalu bersengketa dengan Korea Selatan pun sudah menyiapkan angkatan perangnya jika suatu saat Amerika ikut campur di semenanjung Korea.
Krisis perang pun melebar ke semenanjung Taiwan. Tiongkok yang menganggap Taiwan sebagai provinsinya selalu melakukan manuver penyerangan terhadap Taiwan. Tiongkok pun sudah menyiapkan skenario perebutan dan penyerangan Taiwan. Taiwan yang didukung Amerika pun sudah menyiapkan skenario jika ada serangan dari Tiongkok. Lagi-lagi keikutsertaan Amerika di semenanjung Taiwan membuat suasana di wilayah tersebut menjadi panas dan siap meletus perang.
Sebelumnya sudah ada perang Ukraina versus Rusia yang terjadi di Eropa. Perang Rusia-Ukraina ini sebenarnya adalah perang antara Rusia dan Amerika, Nato dan Ukraina. Pemicu perang Ukraina adalah keinginan NATO yang didukung oleh Amerika untuk melebarkan wilayahnya ke arah Timur yaitu Rusia. Sebenarnya dalam perjanjian pasca perang dingin yang terjadi antara Amerika dan Uni Sovyet yang berakhir dengan runtuhnya Uni Sovyet sudah disepakati bahwa NATO tidak boleh memperluas wilayahnya ke negara-negara pecahan Uni Sovyet. Akan tetapi perjanjian ini dilanggar oleh NATO dengan menawarkan Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Tahun 2014 adalah awal dimana usaha NATO terhadap Ukraina agar lebih pro NATO dan Amerika. Mulai tahun 2014 inilah usaha NATO terus dilakukan dan mulai mengancam eksistensi warga Rusia yang ada di wilayah Ukraina. Warga Ukraina yang keturunan Rusia dan berbahasa ibu Rusia diancam dan dibunuh secara semena-mena oleh pasukan Ukraina. Dari sinilah kemudian Rusia melancarkan serangan kepada Ukraina dengan dalih melindungi warga Ukraina keturunan Rusia. Serangan Rusia pun hanya ditujukan kepada militer Ukraina dan fasilitasnya. Rusia tidak membabi buta menyerang penduduk sipil akan tetapi hanya mengkhususkan kepada militer dan fasilitasnya atau istilah Rusia adalah demiliterisasi dan denazifikasi militer Ukraina. Pada tanggal 22 Pebruari 2022, pasukan Rusia menyerang ibukota Ukraina dan semua wilayah yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Rusia. Sampai sekarang perang Ukraina ini belum selesai dan belum ada yang mengaku kalah ataupun menang. Ukraina didukung oleh seluruh negara NATO yang berjumlah 28 negara dan Amerika Serikat. Bantuan baik pasukan maupun persenjataan kepada Ukraina dari negara NATO dan Amerika tidak terhingga jumlahnya sampai-sampai NATO kehabisan persenjataan. Semua peralatan tempur canggih milik NATO dikerahkan ke Ukraina hanya untuk melawan Rusia. Akan tetapi bantuan itu tidak berguna karena Rusia telah menguasai 5 wilayah bagian timur Ukraina.
Perang di beberapa wilayah tersebut mulai dari perang Ukraina, Palestina, Venezuela, Korea Utara dan Tiongkok jika meletus bersamaan maka akan menjadi perang dunia ketiga. Bahkan Alexa telah memprediksi perang dunia ketiga akan terjadi pada tanggal 23 Nopember 2023 akan tetapi faktanya prediksi tersebut tidak terbukti. Eskalasi konflik di semua wilayah tersebut semakin panas dan tinggal menarik pemicunya saja maka perang akan meletus. Kekuatan yang berhadap-hadapan dalam perang dunia ketiga ini jelas antara Amerika dan sekutunya (Israil, NATO) melawan Rusia, Korea Utara, Tiongkok, Iran, Yaman, Palestina, Libanon, Suriah dan Venezuela. Semoga perang dunia ketiga bisa dihindarkan karena menurut beberapa pengamat perang dunia ketiga adalah perang terdahsyat abad ini. Mengapa disebut perang terdahsyat? Karena akan digunakannya nuklir dalam perang ini. Begitu nuklir digunakan maka hancurlah kehidupan di planet ini.