Kebangkitan Nasional
Tanggal 20 Mei adalah tanggal istimewa bagi rakyat Indonesia. Mengapa demikian? Karena tanggal 20 Mei adalah tonggak perlawanan rakyat Indonesia terhadap penindasan dan penjajahan kolonial. Tiap tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai hari kebangkitan nasional oleh seluruh rakyat Indonesia. Peringatan hari kebangkitan nasional tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia. Mengapa disebut sebagai peringatan hari kebangkitan nasional?
Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda sejak runtuhnya kerajaan Islam Demak yang getol menentang penjajah dari Eropa yaitu Portugis. Bahkan Kerajaan Demak mengirim ekspedisinya ke Malaka untuk menghadang perluasan tanah jajahan oleh Portugis. Akan tetapi ekspedisi tersebut kalah dan mulailah negara Eropa -Portugis- disusul Belanda menguasai Nusantara. Memang benar bahwa yang menjajah bukan negara Belanda akan tetapi perusahaan negara yaitu VOC -Vereenigde Oostindische Compagnie- atau perusahaan dagang Belanda. Sejak abad ke-17, Nusantara dijajah oleh VOC Belanda sampai pasca kemerdekaan 1945. Baru setelah perundingan meja bundar 27 Desember 1949, Belanda mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Kalau ada penulisan ulang sejarah bahwa Belanda tidak menjajah Indonesia selama 3,5 abad maka penulisan ulang sejarah tersebut perlu dikaji ulang dan perlu dicurigai ada apa dengan penulisan ulang sejarah Indonesia yang sudah ditulis oleh para sejarawan negeri ini. Apakah sejarawan yang sudah menulis sejarah bangsa ini bodoh atau kurang literatur ataukah ada maksud lain? Keinginan pemerintah menulis ulang sejarah Indonesia perlu dipertanyakan.
Kembali ke kebangkitan nasional. Perlawanan terhadap penjajah Belanda sejak awal bersifat sporadis dan tidak terorganisir. Kemudian pada awal abad 20 muncullah organisasi pemuda Budi Utomo yang didirikan oleh Soewardi atas inspirasi dr. Wahidin Sudirohusodo melakukan perlawanan dengan berorganisasi. Kelahiran organisasi inilah yang dijadikan tonggak sejarah kebangkitan nasional Indonesia yaitu tanggal 20 Mei. Budi Utomo lahir di Batavia -Jakarta sekarang- pada tanggal 20 Mei 1928. Budi Utomo inilah yang menginspirasi tercetusnya Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda dicetuskan untuk mengorganisir perlawanan terhadap penjajah Belanda. Adapun bunyi Sumpah Pemuda tersebut sebagai berikut:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda inilah yang menginspirasi perlawanan terhadap penjajah Belanda ke seantero Indonesia secara serentak dan terorganisir.
Menurut saya, ini adalah kebangkitan pemuda yang kemudian dijadikan sebagai momentum kebangkitan nasional. Kebangkitan nasional tahun 1928 ini merupakan kebangkitan nasional pertama. Kebangkitan nasional pertama ini merupakan perlawanan terhadap penjajah Belanda secara organisatoris dan serentak. Adapun kebangkitan nasional kedua adalah ketika pemuda dan mahasiswa Indonesia menumbangkan rezim Soeharto pada tanggal 20 Mei 1998. Inspirasi mahasiswa dan pemuda menumbangkan rezim Soeharto adalah Sumpah Pemuda yang sudah digubah menjadi Sumpah Mahasiswa Indonesia kemudian menjadi Sumpah Rakyat Indonesia.
Ada beberapa kemiripan kebangkitan nasional pertama dan kedua.
Kemiripan pertama adalah kemiripan tanggal ketika terjadi kebangkitan nasional pertama dan kedua. Kebangkitan nasional pertama terjadi pada tanggal 20 Mei 1928 sementara kebangkitan nasional kedua terjadi pada tanggal 20 Mei 1998. Tanggal dan bulan sama yang membedakan adalah tahunnya. Tahun juga sama diakhiri dengan angka 8. Ada jeda 70 tahun bagi bangsa Indonesia mengalami kebangkitan nasional.
Kemiripan kedua adalah inspirasi. Inspirasi kebangkitan nasional pertama dalah tercetusnya Sumpah Pemuda sementara kebangkitan nasional kedua adalah tercetusnya Sumpah Mahasiswa Indonesia yang kemudian digubah menjadi Sumpah Rakyat Indonesia. Adapun bunyi Sumpah Rakyat Indonesia sebagai berikut:
Kami rakyat Indonesia mengakui bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami rakyat Indonesia mengakui berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami rakyat Indonesia mengakui berbahasa satu, bahasa kebenaran
Kemiripan ketiga adalah kemiripan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi kebangkitan nasional pertama dilatarbelakangi eksploitasi sumber daya alam Indonesia oleh penjajah Belanda dan tidak terorganisirnya perlawanan terhadap penjajah. Selain itu tidak adanya motor penggerak perlawanan terhadap penjajah Belanda kecuali dari unsur pemuda dalam hal ini mahasiswa. Adapun situasi dan kondisi kebangkitan nasional kedua adalah penindasan, ketidakadilan dan pembungkaman terhadap suara rakyat Indonesia yang bermuara kepada eksploitasi sumber daya alam dan tidak adanya garda depan perlawanan terhadap penindasan tersebut kecuali pemuda dalam hal ini mahasiswa.
Bagaimana kondisi bangsa Indonesia sekarang yang sudah mengalami dua kali kebangkitan nasional ini? Apakah menjadi lebih baik ataukah masih sama dengan sebelum adanya kebangkitan nasional? Kebangkitan nasional pertama berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Indonesia bebas dari penjajahan. Kebangkitan nasional kedua berhasil menumbangkan rezim otoriter militeristik dari bumi Indonesia. Kebangkitan nasional kedua menginginkan adanya supremasi sipil, penegakan hukum tidak pandang bulu, demokratisasi di segala bidang dan hak-hak rakyat dihargai dan dipenuhi. Apakah keinginan kebangkitan nasional kedua tersebut sudah terpenuhi? Semua bisa menjawab sesuai dengan kondisi yang dialami. Paling tidak ada parameter yang bisa digunakan untuk mengatakan bahwa tujuan kebangkitan nasional kedua adalah supremasi sipil dan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
Semoga negara ini semakin baik dan sesuai dengan keinginan founding father negeri ini.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional.