E-Kinerja
Tiap akhir tahun para ASN disibukkan dengan pengisian aplikasi e-Kinerja. E-kinerja adalah elektronik kinerja yaitu aplikasi untuk penilaian kinerja ASN selama setahun. Mulai tahun 2023 semua ASN harus menggunakan aplikasi ini. Ihwal penggunaan aplikasi ini berdasarkan pada permenpan nomor 1 tahun 2023. Mengapa semua ASN harus menggunakan ini? Salah satu keinginan pemerintah adalah untuk mendigitalisasi semua layanan. Jika ASN gagap teknologi dipastikan tidak bisa menggunakan aplikasi ini. Seluruh ASN se-Indonesia harus menggunakan aplikasi e-kinerja yang dikelola BKN ini untuk penilaian kinerjanya selama setahun. Sebelum ada aplikasi ini semua penilaian kinerja ASN menggunakan cara manual yaitu membuat format sendiri memakai aplikasi excell. Kemudian dicetak dan diajukan ke atasan langsung yang punya kewenangan untuk menilai. Kalau atasan langsung kepala kantor maka urusan kepegawaian yang menangani penilaian tersebut dan kepala kantor tinggal tanda tangan. Kalau ada koreksi dari urusan kepegawaian maka ASN tersebut harus merevisi sesuai dengan catatan yang dibuat oleh urusan kepegawaian.
Sekarang semua serba online dan menggunakan aplikasi. Kinerja atau program kerja sekarang harus berbasis organisasi. Kinerja berbasis organisasi adalah kinerja yang saling mendukung antar satuan organisasi. Tujuan dan capaian organisasi dibagi rata oleh setiap ASN dalam organisasi tersebut. Maka dari itu rencana kerja harus berdasarkan rencana kerja atasan. Kalau atasan belum membuat rencana kerja maka bawahan dijamin belum bisa membuat SKP. Mudahnya kalau atasan tidak punya program kerja maka bawahan juga tidak punya program kerja. Semua rencana kerja dituangkan dalam aplikasi ekinerja. Atasan langsung menyetujui, menolak, merevisi dan menilai lewat aplikasi tersebut. Setelah disetujui dan dinilai baru kemudian dicetak untuk dimintakan tanda tangan basah ke atasan langsung.
Saya baru mencoba menggunakan aplikasi e-kinerja sekitar 2 minggu lalu. Ketika dibuka memang lancar sekali. Setelah melengkapi profile kemudian saya simpan. Berhasil. Satu tahapan sudah saya lalui. saya pun lega. Tahapan selanjutnya adalah mengisi rencana kerja. Kemudian saya membuka kembali untuk mengisi rencana kerja ternyata setelah saya buka rencana kerja pimpinan belum ada sehingga harus menunggu sampai pimpinan membuat rencana kerja. Setelah komunikasi dengan urusan kepegawaian ternyata memang pimpinan belum membuat rencana kerja dikarenakan aplikasinya sangat lemot dan sering error. Kemudian hari Rabu saya buka lagi ternyata sudah ada rencana kerja pimpinan akan tetapi masih sangat sedikit belum menyeluruh. Kemarin saya buka lagi ternyata sudah ada tambahan rencana kerja pimpinan. Kemudian saya mencoba isi rencana kerja. Ternyata ketika memilih rencana hasil kerja pimpinan aplikasi hanya muter saja kemudian error. Begitu terus yang terjadi. Saya masih husnudhon mungkin perangkat saya yang lemot. Saya cek koneksi internet sangat lancar sekali. Kemudian saya tutup aplikasi e-kinerja dan login lagi. Saya lakukan kegiatan mengisi rencana kerja dengan mengintervensi rencana hasil kerja atasan. Kasusnya sama lagi. Begitu memilih rencana hasil kerja atasan muter saja aplikasi ini kemudian muncul error. Saya restart laptop kemudian buka lagi aplikasi e-kinerja. Kali ini alhamdulillah bisa memilih rencana hasil kerja atasan. Setelah memilih rencana hasil kerja atasan kemudian melengkapi semua menu dibawahnya. Setelah lengkap saya simpan. Kasusnya sama hanya muter saja kemudian error. Saya tidak putus asa. Saya ulangi beberapa kali baru bisa memasukkan satu rencana hasil kerja. Benar apa yang dikatakan urusan kepegawaian bahwa aplikasi e-kinerja muter saja dan sering error baik malam maupun siang. Kemudian saya ulangi lagi mengisi rencana hasil kerja yang kedua ternyata kasusnya sama lagi sering error. Akhirnya saya jengkel dan saya tutup aplikasi itu.
Usaha pemerintah sudah bagus akan tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan infra struktur jaringan yang memadai. Bagaimana mau digitalisasi kalau infrastrukturnya tidak ditata dulu. Harusnya pihak Kemenpanrb, BKN dan Kominfo bersinergi untuk menyediakan infrastruktur digitalisasi bagi ASN. Maunya semua digital akan tetapi fakta dilapangan bukannya digitalisasi tapi lemotisasi bahkan erorrisasi. Siapa pun akan jengkel kalau memakai aplikasi yang lemot dan sering error. Seharusnya sebelum dilaunching dan digunakan, programmernya menghitung berapa penggunanya, berapa bandwithnya dan seterusnya. Aplikasi e-kinerja harusnya diuji coba dulu sebelum dilaunching dan digunakan. Jangan sampai ketika digunakan malah bikin pengguna tidak nyaman. Inilah penyakit dari dulu instansi pemerintah. Tidak begitu serius menjalankan program. Walaupun saya sebagai abdi negara kalau ada yang salah dan kurang baik tetap saya katakan salah dan kurang baik demi perbaikan ke depan.
Bayangkan aplikasi ekinerja akan diakses oleh sekitar 4 juta ASN se Indonesia yang waktu penggunaannya bersamaan yaitu pada akhir tahun. Kalau semua ASN membuka aplikasi ini secara bersamaan dipastikan aplikasinya error kecuali kapasitas servernya diperbesar seperti miliknya google. Kalau sampai deadline penilaian belum bisa buat SKP maka dipastikan ASN dirugikan. Belum bisa buat SKP dikarenakan bukan gagap teknologi akan tetapi karena aplikasinya error. Saya berharap kemenpan rb dan BKN agar lebih serius menyiapkan aplikasi ini agar semua ASN bisa mengakses dan mengerjakan SKP dengan nyaman tanpa ada kendala. Bukankah digitalisasi itu bisa dilaksanakan secara bertahap. Tidak langsung secara serentak semua kementerian. Bagi ASN yang paham teknologi mungkin bisa memaklumi akan tetapi bagi ASN yang tidak paham teknologi akan mencemooh aplikasi ini. Semoga BKN segera menyiapkan antisipasi jika aplikasi ini selalu error. Terpenting semua ASN bisa dinilai tiap akhir tahun karena mereka sudah bekerja sesuai dengan tupoksinya. Kasihan gegara aplikasi kinerja mereka tidak dinilai.