Keberangkatan Jemaah Calon Haji
Sudah sekitar 20 hari saya tidak menulis catatan dikarenakan kesibukan yang luar biasa dalam pelayanan. Maklum saja karena sebagai abdi negara harus siap melayani masyarakat kapan pun dan dimana pun apalagi di bidang pernikahan. Catatan terakhir berjudul Asa mengapai Olimpiade 2024 bahkan tidak tuntas dan bahkan tidak terpublikasikan. Catatan tersebut tertanggal 16 April 2024 dimana saat itu timnas U-23 walaupun kalah dalam semifinal melawan Iraq akan tetapi masih punya harapan untuk lolos olimpiade Paris 2024 saat play off melawan perwakilan konfederasi Afrika yaitu Guinea. Ternyata ketika play off melawan Guinea tanpa penonton itu timnas U-23 juga kalah. Walhasil timnas kita tidak bisa tampil dalam event olimpiade Paris 2024. Pasca tanggal 16 April sampai sekarang ini tidak pernah lagi menulis catatan karena begitu sibuknya melayani pencatatan pernikahan. Bisa dititeni tiap bulan Syawal dan Dzulhijjah masyarakat Jawa akan ramai melaksanakan pernikahan. Entah apa latar belakang masyarakat Jawa melaksanakan acara pernikahan pada dua bulan tersebut. Grafik pelaksanaan nikah di dua bulan jawa tersebut naik drastis dibanding bulan-bulan biasa. Kenaikannya juga cukup fantastis bisa 100 persen bahkan lebih. Kalau bulan biasa dalam sebulan sekitar 30 peristiwa nikah dalam bulan Syawal atau Dzulhijjah bisa mencapai 100 sampai 150 dalam satu bulan. Sementara petugasnya cuman satu orang dalam satu kecamatan. Tidak usah membayangkan bagaimana tingkah polah petugas melayani pernikahan yang jumlahnya luar biasa banyak tersebut. Dalam satu kecamatan idealnya ada sekitar 2-3 petugas akan tetapi karena kekurangan tenaga penghulu sekitar 7 ribu maka beban kerja petugas pencatat nikah (penghulu) saat ini sangatlah berat dan bertumpuk-tumpuk. Di saat abdi negara lain bisa menikmati liburan bersama keluarga penghulu tidak bisa merasakan itu. Di saat abdi negara lain bisa santai dan menikmati hari libur penghulu tetap bekerja. Saat dua bulan yaitu Syawal dan Dzulhijjah bagi penghulu adalah saat berjibaku melayani masyarakat. Berangkat pagi pulang sore bahkan malam begitulah tiap hari dalam dua bulan tersebut. Kenikmatan liburan bersama keluarga dalam dua bulan tersebut merupakan sebuah kemewahan bagi penghulu.
Alhamdulillah saat ini saya bisa menulis lagi yang sebenarnya sudah banyak materi yang ingin ditulis. Saat ini adalah masa awal keberangkatan jemaah calon haji Indonesia ke tanah suci Mekkah dan Madinah. Keberangkatan calon jemaah haji Indonesia dibagi menjadi dua gelombang yaitu gelombang pertama dan gelombang kedua. Apakah ada perbedaan gelombang pertama dan gelombang kedua? Jelas ada. Dalam rilis rute perjalanan keberangkatan calon jemaah haji Kementerian Agama 2024 menjelaskan bahwa gelombang pertama jemaah calon haji akan turun di bandara Madinah dan akan tinggal di Madinah terlebih dahulu sekitar 8-9 hari untuk ziarah makam baginda Rasulullah SAW dan melaksanakan ibadah arbain yaitu sholat maktubah 40 kali berjamaah dengan imam masjid Nabawi Madinah. Walaupun sekarang tidak ada kewajiban untuk melaksanakan sholat arbain bagi jemaah calon haji akan tetapi sangat disayangkan jika ibadah tersebut ditinggalkan begitu saja oleh jemaah calon haji. Setelah dari Madinah baru menuju ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Sementara gelombang kedua jemaah calon haji akan langsung landing di bandara Jeddah dan menuju Mekah. Setelah di Mekah baru menuju ke Madinah untuk ziarah makam Rasulullah SAW dan menunaikan ibadah sholat arbain. Gelombang pertama mendarat di Madinah dan pulang dari Jeddah sementara gelombang kedua mendarat di Jeddah dan pulang dari Madinah. Demikian rute perjalanan jemaah calon haji Indonesia yang sudah bertahun-tahun dilakukan. Kebetulan pada tahun ini ada saudara ibu yang berangkat ibadah haji. Saudara ibu atau bu lek sebenarnya berangkat bersama suami akan tetapi dikarenakan bu lek sudah meninggal tahun kemarin maka hanya suaminya dan anak yang menggantikannya yang berangkat. Kebetulan juga paman dari ibu ini kebagian kloter 4 yang berangkat awal yang saat tulisan ini ditulis sudah berada di Madinah. Sebenarnya jadwal keberangkat paman itu tahun 2022 dikarenakan ada peristiwa covid 19 dimana tidak ada pemberangkatan jemaah calon haji selama dua tahun maka keberangkatannya mundur 2 tahun. Saudara ibu alias bu lik meninggal tahun 2023. Mereka berdua sudah mengajukan jadwal keberangkatan akan tetapi tidak bisa dan harus menunggu sesuai dengan nomor porsinya. Adik ibu saya itu meninggal ketika umur 60 tahun sementara umur suaminya sekitar 65 tahun. Sebenarnya paman saya itu yang sakit-sakitan akan tetapi ternyata yang meninggal duluan adalah bibi. Adat orang kita kalau mau berangkat haji ada acara walimatus safar dan juga ada acara pemberangkatan ketika saatnya berangkat. Saya bersama keluarga menengok saat mau keberangkatan. Dalam jadwal keberangkatan seluruh jemaah calon haji harus masuk pendopo kabupaten pukul 04.00 WIB sementara keberangkatan menuju embarkasi pukul 07.00 WIB. Tak pelak acara pemberangkatan harus dilakukan sebelum pukul 04.00 WIB. Acara itu berlangsung mulai pukul 03.30 WIB. Seperti biasanya adat pemberangkatan diawali dengan pembukaan dilanjut dengan wakil keluarga yang isinya meminta maaf dan pamitan kepada seluruh yang hadir. Kemudian dilanjut dengan doa dan diakhiri dengan mengumandangkan adzan. Setelah acara selesai jemaah calon haji naik ke mobil diiringi dengan sholawat nabi.
Setelah berangkat saya pun pulang dan kemudian paginya bertemu dengan paman dari ibu lainnya. Paman tersebut bercerita panjang lebar terkait keberangkatan paman beserta anaknya tersebut. Ternyata agar namanya bisa muncul dalam daftar jemaah calon haji yang berhak berangkat harus melakukan lobi-lobi. Lobi itupun tidak sekedar lobi harus ada pendamping lobi yang bisa memperlancar agar namanya muncul dalam daftar jemaah calon haji yang berhak berangkat. Pendamping lobi inipun besarannya bervariasi. Bahkan si paman menunjukkan bukti-bukti siapa saja yang sudah lobi dan belum. Bahkan ada tetangga paman yang katanya sudah bisa berangkat yang pemberitahuannya sangat mendadak sekali ternyata belum bisa berangkat sampai jemaah calon haji kabupaten tersebut berangkat. Saya pun geleng-geleng kepala mendengar cerita tersebut. Saya pun mencoba menjelaskan bahwa nomor porsi tidak bisa dipermainkan karena bisa dicek secara online. Maklum saja orang desa dan gagap teknologi sehingga tidak bisa mengecek secara online waktu keberangkatannya. Si paman tetap ngotot harus pakai lobi-lobi. Saya pun bergegas menengok tetangga paman yang belum berangkat dan jadwal keberangkatannya belum tentu tersebut. Ternyata apa yang diceritakan si paman tadi memang benar adanya. Tetangganya ini tidak memakai lobi-lobi dan namanya waktu dirilis pertama kali tercatat sebagai jemaah cadangan dan dipastikan berangkat menurut pegawai Kemenag. Pegawai Kemenag pun menganjurkan untuk mengurus persyaratan pelunasan dan melunasi biaya ibadah haji. Si tetangga tersebut mengurus dan membayar pelunasan dan sudah lengkap semua persyaratan untuk berangkat ibadah haji. Semua kegiatan dan tahapan keberangkatan ibadah haji mulai manasik, cek kesehatan dan pembuatan pasport semua sudah dilakukan. Akan tetapi dalam rilis jemaah yang kedua ternyata namanya hilang. Kemudian diurus lagi ternyata dalam rilis ketiga jemaah yang berhak berangkat namanya muncul lagi. Akhirnya hatinya lega. Si tetangga tersebut bercerita panjang lebar. Si tetangga tersebut rencananya diikutkan jemaah calon haji kabupaten sebelah yang jadwal keberangkatannya terpaut sehari dengan kabupatennya. Akan tetapi ternyata info tersebut dicancel sama pihak Kemenag. Saya pun dikasih voice note dari chat WA pegawai Kemenag. Keputusannya pasti berangkat akan tetapi waktunya belum tentu.
Bagi orang desa berangkat ibadah haji merupakan angan-angan yang utama dalam hidupnya. Apapun akan ditempuh untuk menjalankan rukun Islam kelima tersebut. Sampai saya pulang ternyata si tetangga paman tadi belum jua berangkat dan kabar terakhir ternyata sudah diberangkatkan secara mendadak dan diikutkan dengan jemaah calon haji kabupaten tetangga. Selama ini tidak pernah saya menemui kejadian sefatal ini. Bagaimana bisa daftar jemaah calon haji yang berhak berangkat berubah-ubah. Kalaupun ada perubahan itu tidak sampai menghilangkan nama calon jemaah akan tetapi mungkin pergeseran nomor saja. Sistem sudah mengatur sedemikian rupa dan nomor porsi tidak bisa dimainkan. Tapi entahlah wong namanya sistem yang buat juga manusia. Bisa jadi karena ada perintah kemudian sistem itu dirubah berdasarkan perintah. Saya hanya berdoa semoga jemaah calon haji diberi kesehatan, bisa melaksanakan rukun, wajib dan sunah haji secara lancar dan mendapatkan predikat haji mabrur.