Syawal 1446 H
Sekarang kita berada di akhir Ramadan 1446 H. Banyak yang bertanya kapan datangnya Idul Fitri 1446 H. Idul Fitri memang momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Momentum yang datang sekali setahun itu sampai harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk pulang kampung alias mudik. Momentum sekali setahun itu memunculkan budaya mudik di negara ini. Budaya mudik hanya sekedar ingin bertemu keluarga dan saling bermaaf-maafan di kampung halaman. Budaya mudik tidak hanya ada di negara ini saja akan tetapi juga negara besar lainnya seperti Tiongkok ketika merayakan hari besar keagamaan mereka, Imlek. Begitu juga di Amerika ketika merayakan hari Natal.
Kembali ke kapan datangnya Idul Fitri 1446 H?
Secara hisab, ijtimak atau konjungsi terjadi pada tanggal 29 Ramadan 1446 H bertepatan dengan tanggal 29 Maret 2025 pukul 17: 57: 38 WIB. Adapun hasil hisab untuk menentukan awal Syawal 1446 H sebagai berikut:
1. Ijtimak akhir Ramadan 1446 H terjadi pada tanggal 29 Ramadan 1446 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Maret 2025 pukul 17:57:38 WIB.
2. Matahari terbenam pukul 17:42:08 WIB
3. Bulan terbenam pukul 17:36:11 WIB.
4. Ijtimak terjadi setelah terbenam matahari atau ijtimak bakdal ghurub.
5. Tinggi hilal hakiki -010 29’13.89” (dibawah ufuk)
6. Tinggi hilal mar'i : -020 29’13.89” (dibawah ufuk)
7. Lama hilal di atas ufuk : 0 detik
8. Elongasi: 010 03’34.7”
9. Azimut Matahari ketika terbenam: 030 29’26.3” (B-U) atau 2730 29’26.3” (UTSB)
10. Azimut Bulan ketika terbenam 040 19’21.3” (B-U) atau 2740 19’21.3” (UTSB)
11. Selisih Azimut Matahari dan Bulan : 000 49’ 54.96.3”
12. Posisi Hilal : Di belahan bumi utara di utara matahari.
13. Posisi hilal : Terlentang.
Data hisab di atas berdasarkan markaz perhitungan kabupaten Pati dengan titik koordinat 060 45’ 13” LS dan 1110 02’ 21” BT dengan ketinggian tempat 10 Meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan data hisab diatas dipastikan bahwa awal Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 31 Maret 2025 M karena ketika ijtimak posisi hilal masih dibawah ufuk alias belum bisa dirukyah. Maka dari itu awal Syawal 1446 H harus menggenapkan bilangan bulan Ramadan 1446 H menjadi 30 hari atau istikmal.
Secara hisab, hilal di bawah ufuk apakah tetap melakukan rukyatul hilal? Rukyatul hilal tetap dilakukan karena memang perintah Rasulullah untuk menetapkan awal bulan Ramadan dan Syawal harus melakukan rukyah dan tidak cukup dengan hisab. Hisab adalah teori sementara rukyah adalah pembuktian terhadap teori tersebut.
Ketinggian hilal seluruh Indonesia sebagai satu matla' -satu kesatuan negara- masih dibawah ufuk. Maka wilayah Indonesia termasuk kategori istihalah al-rukyatul hilal (mustahil melihat hilal). Kalau ada pengamatan hilal mengatakan berhasil melihat hilal di wilayah Indonesia maka wajib ditolak karena jelas hilal di bawah ufuk dan mustahil terlihat.
Hasil di atas adalah hasil hisab untuk wilayah Indonesia. Bagaimana dengan saudara kita yang menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)? Saudara kita yang menganut KHGT akan merayakan hari Raya Idul Fitri 1446 H pada tanggal 30 Maret 2025 M. Mengapa demikian? Karena pada tanggal 29 Maret 2025 M posisi hilal sudah di atas ufuk di salah satu negara di dunia maka wajib semua orang Islam yang menganut KHGT untuk merayakan Idul Fitri 1446 H pada tanggal 30 Maret 2025. Sesuai dengan namanya Kalender Hijriyah Global Tunggal maka sifat KHGT adalah global tanpa batas. Bagaimana dengan keabsahan negara yang secara hisab menunjukkan hilal masih dibawah ufuk? Itu urusan mereka. Secara syar'i dan ilmi selama hilal masih dibawah ufuk maka awal bulan hijriyah harus diundur satu hari alias istikmal.
Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1446 H.
Mohon maaf lahir dan batin.