TAUBAT BERBUAH GENERASI SOLEH
Tak sedikit dari kita melakukan aktivitas yang dilarang agama. Agama turun dengan serangkaian pranata hukumnya telah mengatur kehidupan umat manusia agar selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Pranata hukum itu sangat lengkap sekali mulai dari hal yang diperbolehkan sampai hal yang dilarang. Mulai dari janji dan ancaman sampai cara bertaubat. Jika umat manusia melakukan kesalahan yang hubungannya dengan pencipta ada cara untuk mengakhiri itu semua dengan cara taubat. Taubat berbeda dengan tobat. Taubat berasal dari terminologi bahasa Arab sementara tobat adalah bahasa Jawa yang sering diartikan sebagai ungkapan dari kejengkelan seseorang. Seberat apapun dosa seseorang, seekstrem apapun perbuatan seseorang dalam melanggar norma hukum agama ketika melaksanakan taubat maka hanguslah dosanya ibarat kotoran yang tersapu air bah.
Dalam kitab al-Ghunyah jilid 2 karangan Syekh Abdul Qodir al-Jilani, raja para wali, menyebutkan sebuah kisah israiliyat yaitu kisah yang bersumber dari orang Yahudi dan Nasrani serta selain dari keduanya yang masuk dalam tafsir maupun hadits. Ada seorang pelacur yang sangat terkenal paras kecantikannya kalau istilah sekarang mungkin pelacur kelas dunia. Pelacur itu mempunyai tim atau managemen atau germo. Jika seseorang menginginkannya maka harus menghubungi managernya tadi. Pelacur itu memasang tarif yang tinggi. Pelacur ini memang pelacur kelas VIP. Tiap hari mangkal di rumahnya yang dijadikan sebagai lokalisasi. Rumah pelacur itu di pinggir jalan dan pintunya selalu terbuka. Jika pintu dibuka maka pandangan langsung menuju ke tempat tidur si pelacur. Sementara pelacur tadi memasang pose di tempat tidur untuk menarik setiap orang yang lewat di depan rumah. Suatu hari ada ahli ibadah yang lewat dan sengaja ingin mendatangi si pelacur ini. Ahli ibadah ini sangat ingin menikmati tubuh si pelacur. Singkat cerita ketika harga sudah disepakati berdua, ahli ibadah ini pulang karena saat itu tidak membawa uang seperti yang mereka sepakati. Sejatinya ahli ibadah ini miskin. Dia tidak mampu untuk membayar harga yang sudah disepakati. Karena dia tidak mempunyai harta maka satu-satunya jalan adalah menjual pakaian yang dimiliki. Walhasil ahli ibadah ini bisa membayar harga yang sudah menjadi kesepakatan mereka berdua. Saat yang dijanjikan ahli ibadah datang ke rumah pelacur itu dan memberikan uang kepada manager pelacur. Ahli ibadah itupun dipersilahkan masuk ke kamar dan menemui pelacur tadi. Saat mau melakukan hubungan dengan pelacur tadi tiba-tiba badan ahli ibadah panas dingin dan badannya membiru akhirnya si ahi ibadah membatalkan perbuatannya itu dan pulang ke rumahnya. Sementara si pelacur tadi kaget karena belum pernah dia menemukan pelanggan seperti ini. Pelacur pun bingung sambil menyuruh kepada managernya mengembalikan semua uang yang sudah dibayarkan. Apa kata ahli ibadah? Ahli ibadah tadi tidak mau menerima uang yang sudah diberikan tadi dan sudah ikhlas untuk si pelacur tadi. Sesampai di rumah ahli ibadah sakit keras dan tidak berapa lama meninggal dunia.
Pelacur itu penasaran dan mencari rumah ahli ibadah tadi. Sesampai di rumah ahli ibadah pelacur tadi bertanya kepada warga sekitar rumah apakah ahli ibadah si A masih hidup? Jawab warga Si A yang ahli ibadah itu sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Pelacur itupun kaget. Kemudian dia bertanya lagi apakah ahli ibadah tadi mempunyai saudara laki-laki? Jawab warga ada saudara laki-laki akan tetapi tinggal di desa sebelah dan kondisinya sangat miskin. Pelacur itu mencari saudara laki-laki ahli ibadah dan akhirnya ketemu. Saudara laki-laki ahli ibadah ini kondisinya sangat miskin akan tetapi sama yaitu seorang ahli ibadah. Setelah ketemu, pelacur tadi mengatakan ingin menjadikan saudara laki-laki ahli ibadah ini sebagai suami. Dia berjanji kepada sudara laki-laki ahli ibadah untuk bertaubat dari pekerjaannya selama ini. Singkat cerita mereka berdua menikah dan dikarunia 7 anak yang kesemuanya menjadi nabi atau utusan Allah.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah seberat apapun dan se-ekstrem apapun perbuatan seseorang ketika melanggar pranata agama jika benar-benar bertaubat maka akan berbuah dengan kebaikan insya allah. Maka jangan putus asa terhadap kejahatan ataupun perbuatan yang sudah dilakukan. Pintu taubat masih terbuka sebelum ajal menjemput.