Laga Perdana Memuaskan
Alhamdulillah laga perdana babak kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia sudah digelar serempak mulai tanggal 5 September 2024 kemarin di masing-masing negara. Untuk group C bertanding antara Arab Saudi vs Indonesia, Jepang vs Tiongkok dan Australia vs Bahrain. Dari ketiga pertandingan tersebut Jepang dan Bahrain berhasil mengumpulkan nilai sempurna yaitu tiga. Jepang sebagai tuan rumah pesta gol ke gawang Tiongkok 7 gol tanpa balas. Sementara Bahrain sebagai tim tamu bisa membawa pulang nilai 3 setelah mengalahkan The Socceroos Australia dengan skor 1 gol tanpa balas. Adapun hasil pertandingan lainnya yaitu Arab Saudi vs Garuda Indonesia berakhir imbang 1-1. Dengan hasil tersebut Indonesia sebagai tim tamu berhasil mencuri poin di kandang the Green Falcons dengan nilai 1. Dengan demikian klasemen sementara Group C kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia adalah:
Jepang dengan nilai 3
Bahrain dengan nilai 3
Arab Saudi dengan nilai 1
Indonesia dengan nilai 1
Australia dengan nilai 0
Tiongkok dengan nilai 0
Dengan mendapatkan poin 1 maka sementara posisi Indonesia ada di nomor 4 dalam klasemen group C. Banyak negara meragukan kemampuan Indonesia untuk lolos ke piala dunia 2026 karena memang selama ini prestasi sepak bola timnas Indonesia masih belum terlihat. Target pelatih tim nasional Indonesia, Shin tae Young juga tidak muluk-muluk. Pelatih berdarah Korea Selatan ini menargetkan klasemen akhir di posisi ketiga atau keempat dan akan lolos ke babak selanjutnya lewat pertandingan play off dengan zona lainnya. Target ini memang dibebankan oleh PSSI -Asosiasi sepak bola Indonesia- kepada pelatih berdarah dingin ini. Selain lolos babak play off, PSSI juga mentargetkan agar ranking FIFA timnas Indonesia naik di posisi 100 dari yang saat ini berada di posisi 134. Memang target PSSI tidak muluk-muluk melihat kemampuan timnas Indonesia.
Melihat hasil dan jalannya pertandingan tadi malam kita optimis timnas sepak akan lolos ke piala dunia 2026 dengan syarat permainannya konsisten seperti tadi malam atau bahkan meningkat. Jalannya pertandingan memang sangat seru karena sejak awal pertandingan Arab Saudi langsung menerapkan strategi menyerang dan berusaha untuk mencuri gol di awal pertandingan. Akan tetapi permainan agresif Saudi bisa diredam oleh pemain belakang Indonesia bahkan sebaliknya Indonesia bisa mencuri gol terlebih dahulu melalui serangan balik yang apik dan tertata. Witan Sulaiman yang membawa bola dari sisi kanan langsung memberikan umpan kepada Ratnar Oratmangun kemudian Mangon langsung menembakkan bola ke gawang akan tetapi kena badan Sandy Wals yang berakhir dengan gol bagi Indonesia. Menit ke-18 Indonesia unggul 1-0 terhadap Arab Saudi. Walaupun sudah unggul pemain Indonesia tidak mengurangi tempo permainan bahkan sempat menambah gol tambahan di menit 27 dan 34 akan tetapi masih melambung di atas mistar gawang Arab Saudi. Arab Saudi baru menyamakan kedudukan pada masa injury time babak pertama. Melalui tendangan kaki Musab al-Juwair yang membentur badan Calvin Verdonk akhirnya berbuah gol.
Pada babak kedua Arab Saudi berusaha untuk mengurung pertahanan Indonesia akan tetapi tidak membuahkan gol. Bahkan pada menit ke-78 Arab Saudi mendapatkan hadiah pinalti setelah Maartin Paes kiper timnas Indonesia membuat blunder di kotak pinalti sendiri yang berakhir menjatuhkan pemain Arab Saudi, Faras albrikan. Algojo penendang pinalti Arab Saudi, Salem al-Dawsary tidak berhasil mengeksekusi dengan baik pinalti kali ini. Bola yang ditendang bisa diblok oleh penjaga gawang Maarten Paes. Skor pun tetap 1-1 sampai akhir pertandingan.
Supporter Indonesia bisa lega dan bergembira merayakan hasil imbang ini karena selama beberapa kali pertandingan melawan The Green Folcanos, Garuda Indonesia tidak pernah menang dan selalu kalah. Kali ini bisa membawa poin 1 dari Arab Saudi adalah sebuah kemenangan bagi Garuda Indonesia dan menjadi bekal untuk melakoni pertandingan selanjutnya. Walaupun dipandang sebagai tim terlemah di group C, Garuda Indonesia semakin percaya diri dan tidak mempunyai beban mental apapun di group ini. Timnas Indonesia yang diisi mayoritas oleh pemain naturalisasi ini semakin menunjukkan gaya permainan ala Eropa yang cepat dan taktis. PSSI dibawah ketua Erik Tohir memang mempunyai target untuk menaturalisasi sebanyak mungkin pemain dari Eropa demi mengejar ambisi kenaikan ranking FIFA dan juga bisa berlaga di piala Dunia.
Dengan hasil imbang melawan Arab Saudi maka ranking Garuda Indonesia di FIFA naik menjadi urutan ke-131 yang semula 134. Jika permainan timnas Indonesia bertahan seperti permainan tadi malam atau meningkat bisa jadi target untuk berlaga di piala dunia 2026 terwujud. Inilah impian semua rakyat Indonesia melihat timnas Garuda berlaga di piala dunia. Semoga timnas Garuda Indonesia tetap konsisten permainannya bahkan meningkat.