Masa Depan Dunia
Perang antara Iran vs Israil semakin memanas walaupun banyak saran dan masukan dari banyak negara untuk mengakhiri perang tersebut. Dua negara tersebut saling serang sampai sekarang. Kabar terakhir Israil menyerang lokasi strategis instalasi nuklir Iran. Ditambah lagi keterlibatan Amerika yang jelas-jelas membantu Israil untuk menyerang Iran. Amerika sebagai negara adidaya dan polisi dunia ternyata tidak mampu memerankan dirinya sebagai polisi dunia akan tetapi sebaliknya membuat dunia terancam perang global bahkan perang nuklir. Memang diakui oleh para pengamat internasional dimana ada perang di situ ada Amerika. Amerika selalu hadir dalam peperangan dimana pun di dunia ini. Amerika tidak mampu menjadi polisi dunia akan tetapi Amerika menjadi preman dunia. Ketika sebuah negara didatangi Amerika saat itu juga negara tersebut geger. Begitulah prototipe Amerika saat ini. Amerika bak seorang koboy yang dengan bebasnya mengacungkan pistol kepada siapapun yang melawan dirinya. Memang Amerika ini adalah negeri koboy.
Perang di Timur Tengah ini diyakini menjadi perang global karena akan menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam perang. Tidak hanya kawasan Timur Tengah saja, semua negara yang selama ini anti Amerika akan turut serta dalam peperangan. Kores Utara yang jauh dari kawasan Timur Tengah jelas mendukung Iran jika Amerika ikut perang. Rusia dan Tiongkok yang selama ini diidentikkan sebagai simbol perlawanan terhadap Amerika dan sekutunya jelas berpihak kepada Iran. Keterlibatan Rusia dan Tiongkok dalam mendukung Iran tidak sekontras Amerika yang jelas mendukung Israil. Mengapa demikian?
Rusia sekarang juga mengalami perang yaitu perang melawan Ukraina yang dibantu oleh Amerika dan NATO. Perang Ukraina yang sudah berlangsung tiga tahun jelas menguras pundi-pundi ekonomi Rusia. Belum lagi embargo yang dilakukan oleh Amerika dan NATO terhadap Rusia yang membikin ekonomi Rusia tertatih-tatih. Keterlibatan Rusia dalam konflik Iran vs Israil tidak setotal keterlibatan Amerika dalam mendukung Israil. Rusia sendiri harus berperang dengan Ukraina dan 32 negara NATO. Tiongkok yang diharapkan mendukung Iran, ternyata juga mengalami perang dagang dengan Amerika. Ekonomi Tiongkok saat ini mengalami kemunduran. Dukungan Tiongkok terhadap Iran mungkin hanya sebatas suplai senjata. Korea Utara bisa mendukung penuh Iran sebagaimana Korea Utara mendukung Rusia dalam perang Ukraina. Korea Utara sudah menyatakan siap mengirimkan pasukan dan persenjataannya ke Iran jika Amerika benar-benar terjun langsung menyerang Iran.
Dunia saat ini tidak baik-baik saja. Yang dikhawatirkan adalah perang Timur Tengah ini akan menjadi perang nuklir. Amerika sudah mengisyaratkan untuk menggunakan nuklir dalam membungkam Iran. Alasan Amerika menggunakan nuklir adalah untuk menghancurkan instalasi nuklir yang dimiliki oleh Iran. Apakah Iran memang mempunyai senjata nuklir seperti yang dituduhkan oleh Israil? Semua belum tahu. Tuduhan Israil tersebut mengulang seperti penyerangan Amerika dan NATO ke Irak yang dituduh mempunyai senjata biologis dan kimia. IAEA sebagai organisasi resmi dunia yang mengawasi nuklir menyatakan bahwa instalasi nuklir Iran dibawah pengawasan IAEA. Artinya Iran belum mempunyai senjata nuklir. Berbeda dengan Israil yang jelas mempunyai senjata nuklir. Mengapa ada perlakuan berbeda antar negara untuk mengembangkan nuklir? Inilah yang menjadi pertanyaan selama ini.
Bagi negara yang merupakan sekutu Amerika tidak ada masalah jika mengembangkan senjata nuklir. Berbeda dengan negara yang bukan sekutu Amerika. Negara yang kontra terhadap Amerika dilarang untuk mengembangkan senjata nuklir. Inilah kondisi dunia. Dunia memang tidak adil. Hukum internasional yang sudah disepakati oleh negara di dunia tidak berlaku bagi Amerika dan sekutunya. Hukum yang berlaku di dunia ini adalah hukum rimba. Siapa yang menang dialah yang berkuasa. Penentangan terhadap yang berkuasa akan dilibas dan diserang secara ramai-ramai. Inilah fakta dunia sekarang.
Sudah saatnya dunia ini direset -ditata ulang- agar dunia semakin adil. Amerika sebagai negara adi kuasa tidak selamanya jadi negara adi kuasa. Dunia ini berputar. Putaran roda itu suatu saat ada di atas suatu saat ada di bawah. Mengapa Amerika bisa menjadi negara biasa saja. Lihatlah sekarang kondisi ekonomi Amerika. Ekonomi Amerika sedang tidak baik-baik saja. Banyak perusahaan yang tutup. PHK dimana-mana. Bursa saham Amerika yang menjadi indikator ekonomi Amerika juga sedang melemah. Mata uang dolar mulai ditinggalkan oleh negara di dunia. Dolar sekarang bukan entitas penting ekonomi dunia. Banyak negara tidak lagi menggunakan dolar dalam transaksi perdagangannya. Negara di dunia sekarang beralih ke cadangan emas dari pada dolar.
Secara militer memang Amerika perkasa akan tetapi keperkasaan militer tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh ekonomi. Ekonomi Amerika mengalami krisis. Utang Amerika yang mencapai quadtriliun tidak akan bisa dibayar. Amerika sekarang tidak lagi bebas mencetak mata uangnya karena banyak negara sudah meninggalkan dolar. Perlahan tapi pasti ekonomi Amerika menuju jurang resesi dan kebangkrutan. Keperkasaan militer Amerika sebenarnya hanya untuk menjaga keberlangsungan ekonomi Amerika.
Semoga Amerika sadar bahwa penggunaan kekuatan militer sama saja membunuh ekonomi Amerika secara perlahan dan akan menimbulkan konflik baru yang tidak mudah untuk diatasi.