Politik Etis Ala Presiden Joko Widodo
Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dilantik menjadi Menteri Sosial sebagai pengganti Tri Rismaharini Rabu, 11 September 2024. Jabatan menteri sosial yang akan diemban oleh Saifullah Yusuf hanya sekitar 38 hari. Waktu yang sangat pendek untuk ukuran jabatan dalam kementerian. Saifullah Yusuf sebelumnya pernah menjabat menteri daerah tertinggal pada masa presiden Susilo Bambang Yudoyono 2004-2009. Kemudian jabatannya diganti oleh Lukman Edy. Setelah menjadi Menteri PDT, Gus Ipul maju sebagai calon wakil gubernur dalam pilgub Jawa Timur mendampingi Soekarwo dan berhasil menjadi wakil gubernur 2009-2014. Kemudian tahun 2015-2019 tetap mendampingi Soekarwo dalam pilgub Jawa Timur. Terakhir Gus Ipul menjadi wali kota Pasuruan.
Posisi saat ini Saifullah Yusuf adalah sekretaris PBNU. Pengangkatan Gus Ipul sebagai menteri sosial pengganti Tri Rismaharini tidaklah begitu ramai diperbincangkan di dunia perpolitikan saat ini. Wajar saja pengamat tidak mempermasalahkan reshufle kabinet di masa injury time presiden Joko Widodo. Tri Rismaharini diamanati oleh partainya, PDI-P untuk maju dalam kontestasi pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur. Tri Rismaharini dipasangkan dengan kader muda dari unsur Nahdlatul Ulama yaitu Gus Hans dari Jombang. Tri Rismaharini akan melawan calon petahana yaitu Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Dardak. Tentu saja perang antar srikandi di Jawa Timur ini akan semakin ramai karena kedua calon tersebut pernah sama-sama menjadi menteri sosial. Yang jelas jabatan gubernur Jawa Timur akan diisi oleh tokoh perempuan karena dari tiga calon gubernur semuanya perempuan. Calon yang diusung PKB juga perempuan yaitu Luluk Hamidah yang berpasangan dengan Lukman Hakim. Keduanya adalah kader partai yang sebelumnya tidak lolos pemilihan dewan tingkat pusat. Calon yang diusung PKB ini semua berlatar belakang santri. Luluk Hamidah alumni pondok pesantren Tambak Beras Jombang sementara Lukman Hakim adalah alumni pondok pesantren Denanyar Jombang. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur kita akan tunggu nanti warga Jawa Timur akan memilih siapa. Yang jelas semua calon gubernur Jawa Timur berlatar belakang santri kecuali Tri Rismaharini. Akankah prestasi cemerlang Tri Rismaharini ketika memimpin Kota Surabaya berulang di pemilihan gubernur kali ini. Jawabannya nanti tanggal 27 Nopember 2024.
Kembali ke pengganti menteri sosial Tri Rismaharini. Saifullah Yusuf tidak menyangka akan menggantikan menteri sosial sesingkat ini. Apakah yang akan dikerjakan dalam kurun waktu yang sangat singkat sebagai pejabat publik ini. Penggantian mensos ini pun mengapa tidak dari kader banteng. Presiden Joko Widodo malah memilih kader Nahdlatul Ulama yang nota bene bukan unsur partai politik padahal diawal kepemimpinannya presiden sudah bilang bahwa menterinya akan diisi oleh profesional dari partai politik. Semua menteri adalah orang partai politik yang sudah mendukungnya ketika pemilihan presiden. Wajar saja presiden Joko Widodo bilang begitu karena menteri merupakan timbal balik bagi partai pendukung yang sudah bersusah payah memenangkan kontestasi pemilihan presiden. Ibaratnya pemberian menteri kepada partai politik adalah wujud terima kasih presiden kepada partai politik yang selama ini telah membantunya menjadi presiden.
Pemilihan Saifullah Yusuf sebagai pengganti Tri Rismaharini menimbulkan tanda tanya publik karena Saifullah Yusuf bukanlah orang partai dan tidak ada rekomendasi dari partai manapun. Benar presiden mempunyai kewenangan penuh alias hak prerogratif untuk memilih pembantunya. Partai politik apalagi masyarakat tidak boleh cawe-cawe. Akan tetapi pemilihan ini mungkin menyakiti beberapa partia politik yang selama ini mendukung presiden Joko Widodo. Jelas presiden tidak akan mengganti Tri Rismaharini dengan wakil dari PDI-P karena saat ini partai bermoncong banteng itu lagi berseberangan hebat dengan presiden walaupun di awal-awal pemilihan presiden, PDI-P lah yang getol memenangkan presiden Joko Widodo. Dalam perjalanan politik selama lima tahun memang banyak perubahan. Partai yang semula tidak mendukung presiden Joko Widodo tiba-tiba diminta untuk mengirimkan orang menjadi menteri. Lihatlah Prabowo Subianto ketua partai Gerindra diangkat oleh presiden menjadi menteri pertahanan padahal Prabowo Subianto adalah rivalnya dalam dua kali pemilihan presiden 2014-2019 dan 2019-2024. Begitu juga pengangkatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri ATR-BPN dari partai Demokrat. Pengangkatan AHY menjadi menteri ATR-BPN sangat kentara sekali di saat masa pilpres 2024-2029 dimana saat itu Partai Demokrat mendukung penuh pasangan Prabowo-Gibran bahkan SBY sebagai ketua dewan pembina turun gunung memenangkan pasangan ini. Akhirnya pasangan Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi ini dan sebagai rasa terima kasih presiden Joko Widodo mengangkat AHY menjadi menteri ATR-BPN.
Perlakuan berbeda diberikan kepada PDI-P dan PKB. PDI-P yang dalam kontestasi pemilihan presiden 2024-2029 mendukung pasangannya sendiri yaitu Ganjar-Mahfud begitu juga PKB mendukung Anis - Imin tidak mendapatkan jatah tambahan menteri bahkan menteri dari PDI-P berkurang. Penunjukan Gus Ipul pun bukan mewakili PDI-P ataupun PKB. Entah perwakilan dari partai mana Gus ipul ditunjuk menjadi menteri sosial. Sekali lagi penunjukan menteri adalah hak prerogratif presiden.
Dugaan para pengamat, Gus Ipul ditunjuk sebagai menteri sosial karena selama ini selalu bersama dengan ketua PBNU, Gus Yahya untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Bahkan pernah Gus Yahya bilang untuk menteri Prabowo-Gibran yang akan datang akan diisi oleh kader-kader NU. Secara verbal Gus Yahya menyebutkan akan ada 4 menteri dari kader NU salah satunya adalah Gus Ipul. Wajar saja NU mendapatkan bagian karena hasil jerih payahnya memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Gibran adalah anak presiden Joko Widodo yang ikut dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden 2024-2029. Apakah benar apa yang dikatakan Gus Yahya bahwa NU akan mendapatkan minimal 4 menteri. Semua tergantung pada presiden terpilih Prabowo Subianto. Cawe-cawe NU dalam kontestasi politik pemilihan presiden 2024-2029 membuat gerah sebagian nahdliyyin karena NU bukanlah partai politik. NU sudah membentuk wadah untuk menyalurkan aspirasi politiknya yaitu PKB. Siapa pun yang akan bertarung di medan politik maka sudah ada wadahnya yaitu PKB sementara NU harus kembali ke khittah yaitu mengurusi umat bukan berpolitik.
Apakah jabatan menteri yang diemban oleh Gus Ipul akan terus berlanjut di kabinet mendatang? Sekali lagi tergantung pada presiden terpilih Prabowo Subianto. Akan tetapi ada benang merah bahwa semua yang diambil oleh presiden Joko Widodo akan diteruskan oleh presiden terpilih Prabowo. Presiden Joko Widodo sudah memberikan jalan transisi yang sangat baik agar transisi pemerintahan berjalan baik tanpa kendala apapun. Diantaranya adalah penunjukan wakil menteri keuangan dan wakil menteri pertanian dari partai Gerindra. Yang jelas wakil menteri ini akan menjadi menteri dalam kabinet mendatang. Pembentukan dewan gizi nasional untuk mendukung program makan bergizi gratis presiden terpilih dan lain sebagainya. Semua yang dibutuhkan oleh presiden terpilih untuk mewujudkan programnya sudah diinisiasi dan diadopsi dalam pemerintahan sekarang. Baru pada pemerintahan sekarang proses transisi ini berjalan mulus dalam artian semua yang diinginkan oleh presiden terpilih diakomodir dalam pemerintahan sekarang sehingga pemerintahan yang baru tidak lagi dari nol akan tetapi tinggal meneruskan program yang sudah ada. Ini adalah budaya yang baik yang baru ada dalam masa pemerintahan presiden Joko Widodo. Sebelumnya tidak ada komunikasi politik antara pemerintahan sebelumnya dengan presiden terpilih. Peralihan kepemimpinan dari Megawati ke SBY tidak ada komunikasi politik. SBY ke Joko Widodo juga tidak ada komunikasi yang baik. Budaya yang dibuat oleh presiden Joko Widodo agar transisi pemerintahan selalu terjaga baik dan berkesinambungan adalah budaya yang harus dibangun di negeri ini.
Maka bisa jadi amanat yang diemban Gus Ipul akan terus berlanjut pada kebinet mendatang. Sekali lagi semua tergantung pada presiden terpilih.
Selamat Gus atas jabatan menteri sosial. Semoga amanah.