Malam Tirakatan
Sebenarnya ini adalah momentum yang sudah terjadi kemarin sebelum Hari Ulang Tahun RI Ke-80. Akan tetapi karena saya membatasi menulis hanya waktu efektif kerja saja bahkan ketika sibuk banyak aktivitas kerja maka tidak juga menulis maka baru bisa menuliskannya pada hari ini. Memang menulis menjadi salah satu aktivitas saya ketika masuk kantor. Saya memilih waktu pagi sebelum beraktivitas di kantor yaitu ketika masuk kantor pagi sekitar jam 06.45 WIB, kemudian menyempatkan waktu sekitar satu jam untuk menulis.
Malam tirakatan adalah malam dimana seluruh rakyat Indonesia melakukan aktivitas berkumpul bersama warga di malam tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan. Entah sejak kapan aktivitas tirakatan ini dilakukan dan mengapa dilakukan pada malam hari. Secara istilah, tirakatan menurut kamus bahasa Indonesia adalah menahan nafsu. Akan tetapi istilah tirakatan di malam hari Kemerdekaan adalah untuk mensyukuri hari kemerdekaan dan merenungkan kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara ini. Mungkin aktivitas tirakatan ini didominasi oleh rakyat Indonesia di pulau Jawa karena memang istilah tirakatan lebih kental dengan tradisi Jawa.
Dalam malam tirakatan biasanya diisi dengan berbagai acara. Malam tirakatan pun dilakukan sampai tingkat rukun tetangga. Untuk kegiatan malam tirakatan pasti dilakukan oleh instansi pemerintah sampai tingkat kecamatan. Bagi yang beragama Islam, malam tirakatan diisi dengan bacaan tahlil dan orasi kebangsaan.
Malam tirakatan 17 Agustus kemarin di rukun tetangga saya sudah diadakan untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya belum pernah ada malam tirakatan. Awal mula dilaksanakan malam tirakatan tingkat RT dibahas dalam pertemuan RT dan semua sepakat untuk menggelar acara malam tirakatan ketika malam 17 Agustus. Waktunya pun disepakati setelah isya' dan semua warga baik dewasa maupun anak-anak hadir di satu tempat. Acaranya adalah tahlilan dan makan bersama. Dalam acara malam tirakatan tersebut disepakati untuk urunan membeli makanan yang nanti dihidangkan ketika makan bersama. Warga pun tidak keberatan ditarik urunan.
Makan bersama pun didesain agar menggunakan daun pisang. Daun pisang ini tidak boleh dipotong dan dibiarkan panjang. Gunanya untuk menempatkan nasi dan lauk pauknya. Desain ini digunakan agar warga makan bersama dan tidak ada sekat antara yang kaya dan miskin, pejabat-non pejabat, ulama-umat. Mereka bisa duduk bareng, makan bersama sebagai warga negara.
Acara malam tirakatan dikemas seefektif mungkin dan lebih mengutamakan pertemuan antar warga. Untuk sound system tidak perlu menyewa karena ada warga yang mempunyai sound system. Sementara untuk daya listrik pun tidak perlu menyewa genset karena warga ada yang siap digunakan daya listriknya. Begitu juga untuk lampu. Lampu pun warga sudah ada yang menyiapkan. Jadi semua kebutuhan sudah ada yang menanggung. Inilah kalau warga kompak mengadakan acara. Mereka tidak perlu lagi dimintai ini itu akan tetapi dengan kesadarannya warga akan memberikan apa yang dibutuhkan oleh warga sendiri. Ibaratnya dari warga oleh warga dan untuk warga. Mungkin berbeda dengan pemerintahan yang sudah ada anggarannya.
Acara malam tirakatan didesain sedemikian rupa mulai dari pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya disusul dengan lagu ya lal waton kemudian disusul tahlil. Setelah tahlil sambutan dari ketua RT dan dilanjut dengan orasi kebangsaan dan ditutup dengan ramah tamah alias makan bersama. Semua warga tumplek blek dalam acara malam tirakatan mulai dari anak-anak kecil bahkan yang punya bayi pun ikut hadir karena tidak ingin ketinggalan acara kumpul bareng warga ini. Momentum kumpulan warga satu RT baik laki-perempuan, anak-anak sampai dewasa, hanya ada dalam malam tirakatan. Tiap malam tirakatan saya selalu didapuk sebagai orator kebangsaan. Mau tidak mau memang harus mau. Malam tirakatan hanya dikhususkan warga RT jadi tidak perlu mengundang penceramah atau orang lain dari luar RT.
Dalam orasi kebangsaan saya sampaikan sejarah kemerdekaan dimana Belanda mulai menjajah Indonesia sejak datangnya VOC tahun 1512. Saat itu VOC dengan kapal dagangnya ingin menguasai Nusantara yang masih berbentuk kerajaan. Pangeran Sabrang Lor atau Raden Pati Unus komandan pasukan kerajaan Demak adalah pahlawan pertama yang menentang kehadiran VOC di Nusantara ini. Pati Unus menyerang rombongan VOC di Malaka agar tidak menjajah Nusantara. Akan tetapi usaha Pati Unus ini gagal karena kalah persenjataan. Sejarah itu sudah ada dalam buku sejarah nasional Indonesia. Kalau anda suka dengan novel bisa membaca karya PAT -Pramudya Ananta Tour- berjudul Arus Balik. Kalau ada penulisan sejarah yang mengatakan bahwa Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun maka itu adalah penyesatan. VOC itu siapa dan dari mana? VOC itu orang Belanda, perusahaan Belanda dan asalnya memang dari Belanda. Kalau VOC tidak diakui sebagai orang Belanda terus VOC ini mahluk dari mana. Maka usaha kementerian kebudayaan yang diinisiasi oleh menteri Kebudayaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia dengan narasi bahwa Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun menjadi sia-sia dan ini adalah penyesatan sejarah.
Dalam orasi kebangsaan tersebut juga saya sampaikan bahwa Indonesia memang negara yang sesuai dengan gambaran al-Qur'an. Indonesia terdiri dari laut dan daratan. Kata Bahrun -artinya laut- dalam al-Qur'an disebut sebanyak 32 kali sementara kata barrun (artinya daratan) disebut dalam al-Qur'an sebanyak 13 kali. Jika bilangan keduanya dijumlahkan maka akan menemukan 45. Artinya angka 45 ini adalah angka ketika Indonesia merdeka yaitu 1945. Angka 45 kalau dijumlah yaitu 4 + 5 berjumlah 9 yaitu angka tertinggi dalam perhitungan angka. Sementara istilah Indonesia dan Nusantara jumlah abjadnya juga 9. Maka ada kesesuaian entah sengaja atau tidak bahwa antara kemerdekaan Indonesia yaitu 45 dengan istilah Indonesia dan Nusantara ada kecocokan yaitu jumlahnya 9. Indonesia dengan angka 9 maka Indonesia adalah negara subur, makmur sebagaimana peribahasa gemah ripah loh jinawi, subur kang sarwo tinandur, murah kang sarwo tinuku (negara yang tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya, tanpa ditanam pun hidup, semua mudah didapatkan tanpa harus membeli). Indonesia adalah tanah surga dimana kayu pun bisa tumbuh tanpa harus ditanam. Tanah surga ini digambarkan dalam al-Qur'an sebagai daratan kecil yang terpecah-pecah (sidrin qolil). Maka rakyat Indonesia harus bangga dengan negara ini. Kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari siapapun atau bangsa manapun. Kemerdekaan Indonesia didapat dari perjuangan para pahlawan yang dengan gigih mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Acara terakhir malam tirakatan adalah makan bersama seluruh warga dengan menu seadanya. Menu seadanya seperti sambal dengan lauk lele goreng, dadar, tempe dan tahu. Makanan yang dihidangkan adalah hasil kerja sama ibu-ibu warga RT yang sudah memasak sejak siang hari sampai sore hari. Guyub, rukun adalah keinginan kita semua. Dengan adanya pertemuan warga RT maka kekompakan, keguyuban dan kerukunan warga terjaga.
Nilai-nilai inilah yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Merdeka!!!