Sedekah Tiap Hari
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Kewajiban zakat disyariatkan pada tahun kedua setelah hijrah ke Madinah. Jenis zakat yang diwajibkan pertama kalinya adalah zakat fitrah saat bulan Ramadhan. Kewajiban zakat fitrah terdapat dalam al-Qur'an surat at-Taubah ayat 103 sebagai berikut:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:
Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Surat at-Taubah ayat 103 jelas menyebutkan bahwa fungsi zakat adalah untuk membersihkan dan menyucikan diri maupun harta si pengeluar zakat. Setiap rizki yang kita terima ada sebagian hak bagi penerima zakat. Maka kita seyogyanya mengeluarkan zakat bagi setiap rezki yang kita terima. Badan atau tubuh kita juga seyogyanya kita zakati biar tubuh ini bersih dan suci. Bagaimanakah cara menzakati tubuh ini? Ibarat tubuh kita ini secara jasmani harus dibersihkan dan disucikan dengan mandi tiap pagi dan sore hari biar sehat dan tidak berbau. Maka secara rohani tubuh juga perlu dibersihkan. Menurut Imam Ghozali dalam tubuh kita ada sekitar 360 ruas atau tulang persendian. Setiap sendi wajib dibersihkan setiap harinya. Tulang persendian itu wajib dibersihkan agar terlihat bersih dan tidak kotor. Jadi tiap hari kita harus membersihkan tulang persendian kita sejumlah 360 tersebut biar tulang persendian kita bersih. Caranya adalah cukup sholat dua rokaat di waktu dhuha. Ya sholat dhuha. Inilah yang diajarkan panutan kita Nabi Muhammad SAW. Sholat dua rokaat di waktu dhuha ini sebagai salah satu cara membersihkan tulang persendian kita. Sholat dhuha dua rokaat adalah salah satu cara mensedekahi tulang persendian kita. Sholat dhuha dua rokaat adalah salah satu cara menzakati tulang persendian kita. Jadi sedekah tidak harus berupa uang. Mengapa jawabannya sholat dua rokaat di waktu dhuha padahal banyak jenis sedekah yang dianjurkan dalam Islam? Sholat adalah media komunikasi antara makhluq dan sang Kholiq. Selain itu gerakan sholat juga mencerminkan kepasrahan makhluq kepada sang Kholiq. Waktu dhuha adalah waktu menjelang tengah hari. Waktu dhuha ini adalah waktu manusia mengawali semua rutinitas kesehariannya. Alangkah baiknya dimulai dengan bersedekah di pagi hari. Kapan waktu dhuha itu? Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib bahwa waktu dhuha adalah ketika matahari naik atau terbit sekitar satu tombak atau dua tombak. Menurut ilmu falak atau astronomi Islam ketentuan waktu satu tombak atau dua tombak jika dikonversikan ke satuan menit sekitar 15 menit setelah matahari terbit. Setelah matahari terbit sekitar 15 menit sudah masuk waktu dhuha. Kalau dihitung dari waktu Subuh maka sekitar 95 menit dengan penjelasan bahwa ketinggian matahari waktu subuh adalah -20 derajat ditambah dengan 15 menit. -20 (baca minus 20) derajat itu jika dikonversikan ke satuan menit menjadi sekitar 80 menit dengan ketentuan 1 derajat adalah 4 menit. Secara sederhana waktu dhuha jika dihitung dari waktu Subuh adalah 80 menit ditambah 15 menit yaitu 95 menit. Misal waktu subuh pukul 04.30 kapan waktu dhuhanya? Tinggal menghitung 04.30 ditambah 95 menit jadinya 06.05. Berarti pukul 06.05 sudah memasuki waktu dhuha. Ini adalah waktu dimana manusia mulai beraktivitas. Sebelum beraktivitas alangkah baiknya diawali dengan sedekah pagi hari yaitu dengan sholat dhuha dua rokaat.
Sholat dua rokaat waktu dhuha selain mensedekahi atau menzakati persendian kita juga untuk membuka pintu kesuksesan dalam memulai aktivitas keseharian kita. Sholat dhuha sebenarnya bukan untuk mengharapkan rezeki atau tambahnya rezeki diri kita akan tetapi sholat dhuha adalah untuk mensedekahi dan menzakati diri kita. Ketika kita sudah bersedekah dan berzakat maka sedekah dan zakat itu akan kembali ke diri kita sendiri. Dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 261 disebutkan bahwa:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
Inilah sebenarnya keutamaan sedekah itu. Dengan mensedekahi 360 tulang persendian tiap hari maka kita otomatis akan mendapatkan balasan sebagaimana dalam al-Qur'an tersebut diatas. Bayangkan kalau kita mau menghitungnya tiap hari berapa balasan yang kita dapatkan hanya dengan menunaikan sholat dua rokaat di waktu dhuha. Itulah sebenarnya rahasia dari sedekah di waktu pagi yang diwujudkan dalam pelaksanaan sholat dhuha dua rokaat. Sholat dhuha bukan untuk menambah rezeki. Sholat dhuha bukan untuk mencari rezeki akan tetapi sholat dhuha adalah cara kita mensedekahi dan menzakati tulang persendian kita yang tiap hari menuntut untuk disedekahi.
Mari kita awali rutinitas kita dengan selalu bersedekah di pagi hari dengan melaksanakan sholat dhuha dua rokaat.