Rusia vs Ukraina
Rusia vs Ukraina jauh dari kata damai. Perdamaian yang diusahakan oleh banyak negara selalu pupus di meja perundingan. Keduanya tidak mau mengalah. Perdamaian hanya angan-angan belaka. Terakhir perdamaian yang diinisiasi oleh presiden Amerika, Donald Trump juga terancam gagal. Mengapa perdamaian yang digagas oleh banyak negara tersebut selalu gagal?
Perang Rusia vs Ukraina sudah berlangsung 3,5 tahun dan tidak ada tanda-tanda berakhir bahkan semakin membara. Secara fakta lapangan, Ukraina kalah total walaupun dibantu oleh negara NATO. 20% wilayah teritorial Ukraina dikuasai oleh Rusia. Terakhir pasukan Rusia membebaskan kota Pokrovsk yang merupakan kota strategis dan terpenting di wilayah Donbas, Ukraina timur. Praktis dengan dikuasainya Pokrovsk maka seluruh wilayah Donbas dikuasai oleh Rusia. Rusia sementara menguasai wilayah Ukraina Timur yaitu: Donetsk, Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia, Crimea, sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, dan Dnipropetrovsk. Ukraina tidak bisa berbuat apa-apa karena minimnya persenjataan dan angkatan bersenjata.
Tentara Ukraina sebenarnya sudah habis ataupun masih ada tinggal sedikit sekali sejak perang berkobar. Tentara Ukraina yang masih berperang di garis depan adalah legion internasional yaitu tentara dari negara NATO. Sementara jika ada tentara dari Ukraina adalah warga sipil yang dipaksa untuk ikut berperang dengan bekal seadanya.
Korban perang Rusia vs Ukraina mencapai juta-an jiwa baik sipil maupun militer. Secara data korban militer Ukraina mencapai 500.000 tahun 2024 dan tiap bulan korban militer mencapai 30 ribu. Dari pihak Rusia melaporkan bahwa militer Rusia yang menjadi korban sekitar 350 ribu jiwa. Laporan kedua negara tersebut belum bisa diverifikasi. Jelas korban perang lebih besar dari laporan kedua negara tersebut. Inilah perang yang memakan korban luar biasa banyak pasca perang dunia kedua.
Mengapa perdamaian jauh dari harapan? Keikutsertaan negara NATO dalam perang Rusia vs Ukraina menambah panjang hambatan untuk menuju perdamaian. Negara NATO seperti Inggris, Prancis, Jerman dan lain sebagainya berusaha membantu Ukraina sekuat tenaga agar perang terus berlanjut. Mengapa negara NATO tersebut ingin perang terus berlanjut? Salah satu alasannya adalah mereka ingin agar Rusia kalah dan menguasai sumber daya alam Rusia yang kaya. Masih ingatkah kejatuhan Uni Sovyet yang disebabkan karena operasi rahasia negara NATO yang dipimpin AS? Uni Sovyet adalah musuh bebuyutan blok Barat. Di benua Eropa, Rusia adalah negara terbesar, terluas dan kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam inilah yang membuat negara NATO ingin menguasai Rusia.
Di pihak lain, Rusia ingin tetap mempertahankan hegemoninya terhadap negara eks pecahan Uni Sovyet seperti Ukraina agar tetap berkiblat ke Rusia bukan negara NATO. Inilah yang membuat kata perdamaian sangat sulit dicapai dalam perang Rusia vs Ukraina.
Prediksi ke depan Ukrainan akan semakin merana karena wilayah teritorialnya akan semakin berkurang. Wilayah Ukraina Timur adalah wilayah Ukraina yang kaya akan sumber daya alam seperti timah, nikel, logam tanah jarang, minyak dan sebagainya yang sekarang dikuasai oleh Rusia. Sementara dari sisi keuangan, hutang Ukraina akan semakin bertambah tiap hari. Ekonomi Ukraina semakin tidak kompetitif dan mengalami kemunduran. Wilayah industri Ukraina tinggal Odessa yang menghadap ke laut itu dan hanya Odessa lah sekarang menjadi tumpuan Ukraina. Begitu Odessa dikuasai Rusia maka tamatlah ekonomi Ukraina karena Odessa adalah satu-satunya pelabuhan Ukraina saat ini untuk pengiriman gandum ke banyak negara dunia. Gandum adalah hasil utama pertanian Ukraina yang menguasai pangsa pasar gandum dunia.
Rusia akan semakin jaya walaupun banyak sanksi diberlakukan oleh negara NATO. Rusia adalah kekuatan ekonomi dunia. Tanpa Rusia G8 (gabungan negara besar ekonomi dunia) hampa dan tidak ada artinya karena sejatinya ekonomi Rusia lah yang berperan di benua Eropa. Bagaimana dengan usulan perdamaian Presiden AS, Donald Trump?
Domald Trump mengusulkan butir-butir perdamaian kepada Rusia-Ukraina antara lain sebagai berikut:
Kedaulatan Ukraina dijamin
Ukraina mendapatkan jaminan keamanan dari AS dengan syarat
Ukraina menetapkan netralitas dan penolakan NATO dalam konstitusi, aliansi mengkonfirmasi penolakan keanggotaan Ukraina selamanya
Jumlah angkatan bersenjata Ukraina 600.000
Ukraina tetap menjadi negara tanpa nuklir
Krimea, Luhansk, Donetsk diakui secara de facto milik Rusia
Wilayah Kherson dan Zaporizhzhia dibekukan dan tidak ada bentrokan
Sebagian wilayah menjadi zona demiliterisasi dibawah kendali Rusia
NATO tidak menempatkan pasukan di Ukraina
AS dan Eropa meluncurkan paket investasi besar untuk pemulihan Ukraina
$100 miliar aset Rusia yang dibekukan dipergunakan untuk pemulihan Ukraina
Pencabutan sanksi secara bertahap terhadap Rusia
Pertukaran semua untuk semua
Paling tidak ada 20 isi perjanjian perdamaian yang diinisiasi oleh presiden AS ini. Apakah Donalt Trump akan mewujudkan ucapannya ketika kampanye pemilihan presiden Amerika yang mengatakan akan menghentikan perang Rusia vs Ukraina setelah terpilih menjadi presiden AS. Kita tunggu saja apakah ucapan Trup tersebut akan teralisasi.