Perang Dunia Ke-3

Dunia sekarang diambang perang dunia ke-3. Perang dunia pertama terjadi di Eropa dan perang dunia kedua terjadi di Eropa dan Asia. Perang dunia ketiga pun bisa terjadi di Eropa dan Asia. Kenapa dinamakan perang dunia? Karena perangnya meluas atau mengglobal. Lokus perang tidak hanya satu tempat akan tetapi beberapa tempat dan beberapa negara. Perang dunia dimulai sejak perang dunia 1 meletus di Eropa pada tahun 1914. Perang dunia pertama ini berhadapan antara blok Sekutu (Britania Raya/Inggris, Prancis dan Rusia) dan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hungaria dan Italia). Perang dunia 1 berakhir pada tahun 1918. PD 1 dimenangkan oleh blok sekutu. Pasca perang dunia pertama lahirlah Liga Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk menjaga perdamian dunia. Kemudian pecah lagi perang dunia kedua tahun 1939. Perang dunia dua ini antara blok sekutu (Amerika, Inggris, Uni Soviet) dan Blok Sentral (Jerman, Jepang, Italia). Perang dunia kedua ini berakhir tahun 1945 dengan kemenangan Blok Sekutu. Pasca perang dunia kedua lahirlah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tujuan sama dengan LBB. Setelah perang dunia kedua sebenarnya ada perang yang terjadi antara Amerika, negara Barat dan Uni soviet yang disebut dengan perang dingin. Perang dingin ini berakhir dengan keruntuhan Uni Soviet dan kemenangan Amerika dan Barat. Pasca perang dingin dunia agak aman karena sudah tidak ada lagi perang. Akan tetapi pada awal tahun 2022 pecahlah perang Ukraina yaitu perang antara Ukraina yang didukung oleh NATO dan US versus Rusia. Perang ini merupakan perang terhebat dalam abad ini karena melibatkan banyak negara Eropa yang tergabung dalam NATO dan ditambah Amerika. Semua peralatan canggih digunakan dalam perang ini kecuali bom nuklir. Rusia menjadi lawan dari NATO dan Amerika dalam perang Ukraina. Awal mula perang Ukraina sebenarnya kelanjutan dari perang dingin. Pasca perang dingin terjadi perjanjian antara Uni Soviet atau Rusia dengan NATO dan Amerika bahwa NATO tidak boleh memperluas wilayah anggotanya ke timur yaitu ke negara bekas Uni Soviet. Akan tetapi ternyata NATO terus memperluas wilayahnya ke Timur.  Perluasan wilayah inilah yang ditentang oleh Rusia. Ukraina sebagai negara bekas wilayah Uni Soviet minta bergabung dengna NATO dan NATO mempersilahkan. Selain itu Ukraina juga memberlakukan wilayahnya yang berpenduduk keturunan Rusia dengan perlakuan yang tidak manusiawi bahkan warga negara Ukraina yang keturunan Rusia diperangi dan dibunuh. Akibatnya Rusia berupaya untuk melindungi warga negara yang keturunan Rusia di wilayah Ukraina. Terjadilah perang Ukraina. Karakteristik perang ini memang hanya menargetkan militer dan fasilitasnya bukan menargetkan warga sipil. Sebelum perang pun warga sipil diungsikan dan dilindungi. Setelah warga sipil diungsikan maka tinggallah militer yang ada di wilayah tersebut. Sehingga korban sipil bisa diminimalisir.  Perang di Ukraina ini sudah berlangsung setahun lebih dan belum berakhir. 

Tak lama kemudian terjadilah perang di Timur Tengah yaitu di Palestina. Sejatinya perang di Palestina ini sudah lama sekali yaitu sejak warga Yahudi menginjakkan kakinya di Palestina. Perang Palestina dipicu oleh serangan Hamas kepada militer Israil tanggal 7 Oktober 2023. Tak pelak lagi Amerika dan Inggris yang menjadi pendukung Israil sejak dulu langsung mendukung Israil dalam perang ini bahkan pasukan khusus Amerika dan Inggris juga turun dalam perang dengan Hamas ini. Pasukan NATO yang semula perang di Ukraina diterjunkan di medan perang Palestina. Perang ini bisa melebar ke negara Arab lainnya karena prilaku Amerika yang semena-mena terhadap negara Arab seperti Suriah, Libanon, Irak, Libya dan Iran. Amerika telah menduduki dan mencuri minyak Suriah sejak ada upaya penggulingan presiden Suriah, Basyar al-Assad yang dilakukan oleh beberapa kelompok Suriah yang disokong oleh Amerika. Amerika juga menguasai sebagian wilayah Irak dan Libya dengan menggunakan perang proksi yaitu mendukung kelompok dalam negara tersebut untuk menggulingkan presiden yang sah. Dengan adanya perang Palestina ini bisa menyeret negara seperti Suriah, Libanon, Irak dan Iran untuk terjun dalam peperangan. Iran adalah musuh bebuyutan Amerika sejak ada kudeta terhadap presiden yang sah yang didukung oleh Amerika akan tetapi usaha ini gagal. 

Perang diprediksi juga akan terjadi di wilayah Selat Taiwan. Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan terus memuncak. Tiongkok terus mengintimidasi Taiwan dengan peralatan tempurnya.  Ketegangan ini semakin memuncak ketika Amerika ikut campur dalam masalah Taiwan. Amerika mendukung usaha Taiwan untuk melawan Tiongkok. Sejatinya telah terjadi perang antara Tiongkok dan Amerika akan tetapi di bidang perdagangan. Perang dagang ini memaksa beberapa tindakan yang membuat ekonomi dunia gonjang ganjing. Perang dagang ini ternyata melebar pada perang di bidang militer. Pasukan Amerika sudah dikirim ke wilayah Taiwan dan Taiwan juga sudah bersiap untuk bertempur jika ada serangan dari Tiongkok. Bukan tidak mungkin perang militer akan terjadi di Selat Taiwan. 

Tidak hanya ketegangan di Taiwan yang memicu perang akan tetapi di semanjung Korea juga akan tidak kalah tegangnya. Korea Utara yang selama ini menjadi musuh Korea Selatan yang didukung oleh Amerika selalu berkoar-koar jika terjadi perang Tiongkok maka Korea Utara akan melepaskan nuklirnya ke Amerika. Korea Selatan pun sudah siap tempur menghadapi Korea Utara. Jepang yang merupakan tetangga Korea Selatan juga was-was dengan kondisi di semenanjung Korea ini. Jepang didukung oleh Amerika juga sudah siap tempur jika meletus perang antara Korea Utara dan Korea Selatan. Jepang juga berselisih dengan Rusia. Bisa jadi Russia menyerang Jepang dengan tiba-tiba. 

Ketegangan di wilayah-wilayah tersebut memicu perang dunia ketiga. Skala wilayah perang semakin meluas dan senjata yang digunakan juga semakin canggih. Semoga perang dunia tidak meletus dan bumi ini semakin damai. Perang akan menambah panjang kehancuran peradaban manusia. Korban nyawa semakin banyak dan kehancuran bumi semakin dekat.