PD III
Iran menepati janjinya menyerang Israil pada ahad dini hari. Menurut beberapa berita, Iran menembakkan sekitar 300 rudal baik balistik maupun jelajah, drone dan roket ke wilayah pendudukan Israil. Serangan Iran ke Israil itu viral di media sosial. Video serangan tersebut tepat mengenai sasaran yang diinginkan oleh Iran yaitu fasilitas militer Israil, bandara militer dan pos komando militer. Dalam video tersebut banyak rudal yang masuk ke wilayah Israil dan terjadi ledakan besar. Tidak mungkin ledakan besar itu hanya menimbulkan kerusakan kecil. Menurut pihak Israil serangan Iran itu hanya menimbulkan kerusakan kecil dan tidak signifikan dengan mengupload beberapa video dan gambar yang diambil dari lokasi jatuhnya roket dan rudal Iran. Apakah orang begitu saja percaya terhadap klaim Israil tersebut? Ingat Israil selalu menutupi kerugian dan kekalahan perang ketika menghadapi Hamas. Israil selalu membuat berita bohong terkait kondisi pasukan dan wilayahnya. Serangan Iran hari Ahad itu dilakukan sebagai balasan serangan Israil yang mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah. Serangan konsulat Iran di Suriah itu menewaskan jendral penting pasukan garda nasional Iran. Israil selama ini selalu menyerang negara tetangganya seenaknya sendiri. Negara sekitar Israil pun tidak berani menyerang balik Israil. Karena sudah tahu semua bahwa Israil ini anak emas Amerika dan didukung penuh oleh negara NATO. Beberapa kali Israil menyerang Irak, Suriah, Libanon akan tetapi negara tersebut tidak pernah menyerang balik karena memang kekuatan militernya sangat jauh dibawah Israil. Israil memang disokong penuh oleh Amerika dan sekutunya untuk mengacaukan kawasan Timur Tengah. Sejak kedatangan bangsa Yahudi di wilayah Palestina yang diinisiasi oleh Inggris sejak itu pula bangsa pengungsi ini berulah. Wajar saja jika Hitler penguasa Jerman waktu itu membunuh orang Yahudi karena ulah mereka membikin pemimpin Jerman tersebut jengkel. Sampai saat ini Israil selalu didukung oleh Amerika, Inggris dan negara NATO seperti Prancis, Jerman, Belanda, Denmark dan lain sebagainya. Negara Arab seakan tidak berkutik dengan tingkah polah Israil yang dengan seenaknya menyerang dan membunuh warga sipil di kawasan Timur Tengah. Lihatlah genosida yang dilakukan oleh Israil terhadap warga sipil Palestina? Tidak satupun negara NATO yang mengecam prilaku bar-bar Israil ini. Akibatnya 30 ribu nyawa warga sipil Palestina menjadi korban keganasan Israil. Tidak hanya itu saja Israil juga menyerang negara lain yang mendukung Palestina. Terakhir Israil menyerang kedutaan besar Iran di Suriah. Kedutaan besar suatu negara sangat dilindungi dalam konvensi PBB. PBB sebagai organisasi internasional pun tidak berkutik menanggapi ulah Israil ini. Akibatnya Iran sebagai negara yang berdaulat menyerang balik prilaku Israil ini. Amerika pun angkat tangan dan tidak turut campur terhadap serangan Iran ke Israil ini. Iran sudah memperingatkan Amerika jangan ikut campur urusan serangan Iran terhadap Israil. Amerika yang selama ini selalu mendukung Israil saat ini jelas menyatakan tidak ingin turut campur. Menlu AS yang biasa koar-koar selalu mendukung Israil kali ini bungkam dan menyatakan Amerika tidak ikut campur serangan ini.
Amerika dan sekutunya takut jika mendukung Israil skala perang akan meluas karena negara yang mendukung Iran sudah siap mengerahkan pasukan dan senjatanya ke Timur Tengah. Lihatlah Rusia, Tiongkok dan Korea Utara sudah menyuplai senjata ke Iran bahkan Rusia sudah mengirimkan pasukannya ke Libanon yang berbatasan langsung dengan Israil. Begitu Amerika turut campur maka saat itu juga negara yang mendukung Iran akan langsung menyerang dan menghancurkan Israil. Perang akan meluas ke seantero Timur Tengah. Padahal saat ini Amerika dan sekutunya masih terlibat perang di Ukraina yang hanya melawan Rusia. Perang Ukraina sangat menguras ekonomi dan tenaga Amerika dan sekutunya. Perang yang sudah berlangsung 2 tahun ini tidak juga berakhir. Bahkan semakin ke sini semakin kelihatan Amerika dan sekutunya kalah di Rusia. Bantuan Amerika dan sekutunya ke Ukraina menyebabkan stok persenjataan Amerika dan sekutunya kosong. Ukraina diambang negara gagal dan beberapa wilayahnya sudah dikuasai Rusia. Jika Amerika dan sekutunya turut campur di Timur Tengah akan menambah beban bagi mereka. Walhasil Amerika tidak ikut campur atas serangan Iran ke Israil. Amerika dan NATO bungkam dengan serangan itu dan mencari posisi aman agar skala perang tidak meluas.
Akan kita lihat bagaimana kelanjutan serangan Iran ke Israil ini? Apakah Israil akan membalas serangan tersebut ataukah tidak menanggapi serangan tersebut. Yang jelas Amerika sudah mewanti-wanti Israil untuk tidak membalas serangan Iran. Negara-negara Arab pun sudah bersiap-siap jika Israil membalas serangan Iran itu. Mereka menutup semua wilayah udaranya kecuali Yordania. Yordania ini memang sekutu Amerika dan Israil sejak dulu. Kalau saja Israil membalas serangan ini maka kemungkinan semua negara Arab akan berkonfrontasi langsung dengan Israil. Amerika yang selama ini diandalkan oleh Israil akan pusing karena harus menanggung beban baik ekonomi maupun persenjataan. Tidak hanya itu keamanan warga dan properti Amerika terancam di seluruh dunia. Amerika akan dijadikan musuh bersama oleh negara-negara di dunia kecuali oleh sekutu mereka. Masalah Ukraina belum kelar ditambah lagi masalah Israil. Jelas ini menguras tenaga Amerika. Amerika dan sekutunya menghadapi Yaman saja sudah kalang kabut apalagi nanti kalau seluruh negara Arab menyerang Israil. Semoga tidak ada perang dunia ketiga.