Kabinet Merah Putih
Para menteri, wakil menteri dan kepala badan telah dilantik. Pembekalan juga sudah dilakukan sebelum pelantikan. Pembentukan kabinet ini begitu cepat tidak menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden. Tidak seperti pemerintahan sebelumnya yang menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden baru menyusun kabinet. Nama-nama calon menteri, wakil menteri dan kepala badan sudah dipanggil seminggu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden bahkan 2 hari sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden sudah diadakan pembekalan di rumah presiden terpilih. Kabinet ini dinamakan dengan kabinet Merah Putih.
Tinggal satu langkah lagi yang dilakukan presiden yaitu mensowankan semua menteri, wakil menteri ke gunung Tidar Magelang. Mengapa perlu diospek di kota Magelang. Perlu diketahui di kota Magelang ini ada Akmil (Akademi Militer) sebagai kawah candro dimuko militer Indonesia. Semua pejabat yang berlatar belakang militer pasti mengalami pendidikan di lembaga ini.
Wajar saja jika Presiden Prabowo Subianto membawa kabinet merah putih ke Akmil Magelang karena latar belakang beliau dari militer.
Gunung Tidar menurut kepercayaan orang Jawa adalah paku bumi tanah Jawa. Paku bumi ini mencerminkan pusat kekuasaan Jawa. Selama paku bumi masih tertancap dengan baik maka kekuasaan tersebut akan tetap langgeng, aman dan tentram. Sebagai punjer tanah Jawa maka siapapun yang memegang kekuasaan sudah seyogyanya sowan Gunung Tidar.
Kembali ke kabinet merah putih.
Kabinet ini memang sangat gemuk dan bisa dikatakan obesitas. Dalam perjalanan kabinet Indonesia pasca reformasi 1998 hanya kabinet merah putih ini yang paling banyak menteri dan wakilnya. Tercatat ada 109 menteri, wakil menteri, pejabat setingkat menteri dan kepala badan. Kabinet Indonesia maju menempati urutan kedua dengan jumlah total pejabatnya 52 orang. Kemudian disusul kabinet Indonesia bersatu II dengan jumlah pejabat 51 orang.
Komposisi kabinet Merah Putih diisi oleh perwakilan partai politik koalisi. Semua partai politik yang mendukung presiden Prabowo Subianto dimasukkan dalam kabinet ini kecuali Partai Nasdem. Partai Nasdem yang jelas mendukung Prabowo Subianto tidak mengirimkan wakilnya untuk duduk dalam kabinet. Sikap Partai Nasdem ini patut diacungi jempol. Semoga partai Nasdem bisa mengontrol pemerintahan dari luar. PDI-P yang semula mendukung walaupun secara resmi belum diumumkan oleh ketua partainya juga tidak ada wakilnya dalam kabinet. Memang Budi Gunawan -orang dekat Megawati- ada dalam kabinet akan tetapi bukan atas restu Megawati dan tidak mencerminkan perwakilan PDI-P. Praktis ada 2 partai politik yang tidak ada perwakilannya dalam kabinet merah putih ini.
Sementara PKS yang diakhir penyusunan kabinet bertamu ke Hambalang dan mendukung sepenuhnya presiden Prabowo Subianto dikasih satu menteri yaitu menteri Ketenagakerjaan (Menaker).
Tagline persatuan dan keberlanjutan yang diusung oleh presiden Prabowo ini memang bagus akan tetapi kalau tidak ada penyeimbang atau oposisi akan menjadi bumerang di kemudian hari karena kemungkinan menuju ke oligarki politik sangat besar. Jangan sampai terjadi oligarki politik di negara ini.
Komposisi kabinet ini juga didominasi oleh kalangan Islam modernis. Lihat saja perwakilan Muhammadiyah yang identik sebagai Islam modernis ada sekitar 16 orang. Bahkan sekretaris umum PP Muhammadiyah menjadi menteri pendidikan dasar dan menengah.
Menurut salah satu kawan, Presiden Prabowo Subianto ini suka dengan kalangan modernis kayak mantan mertuanya almarhum presiden Soeharto.
Sementara dari kalangan santri alias NU hanya sekitar 9 orang. Berbeda dengan kabinet sebelumnya dimana perwakilan kaum sarungan ini lebih banyak daripada kalangan modernis. Salah satu kawan mengatakan: Pesta santri sudah usai.
Terlepas dari itu semua kabinet sudah terbentuk. Bagi-bagi kekuasaan sudah terlaksana. Tinggal sekarang kerja.
Celakanya baru sehari bekerja sudah ada kesalahan fatal bagi seorang pejabat setingkat menteri. Paling tidak ada 3 kesalahan kabinet merah putih di awal pekerjaannya ini. 3 kesalahan tersebut adalah statement Menkumham Yusril Ihza Mahendra terkait peristiwa 1998, permintaan anggaran yang fantastis menteri HAM Natalius Pigai dan penggunaan surat dinas untuk kepentingan pribadi oleh menteri desa, Yandri Susanto dan Kesalahan itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Tidak perlu mengeluarkan statement yang tidak perlu. Bekerjalah tanpa omon-omon. Nanti rakyat yang akan menilai. Ibarat sepak bola para pemain kabinet merah putih ini sudah melakukan pelanggaran di menit awal pertandingan. Biasanya kalau di awal-awal pertandingan melakukan pelanggaran selanjutnya akan sering terjadi pelanggaran kecuali pelatihnya mengganti pemain yang sering melanggar tersebut dengan pemain cadangan.
Publik tidak perlu tergesa-gesa memvonis kabinet ini tidak sesuai harapan. Berilah waktu kabinet ini bekerja. Program pemerintahan ini pun belum dilaunching ke publik. Kita tunggu apakah akan ada program prioritas 100 hari pertama atau 3 bulan pertama sebagai bentuk keseriusan pemerintahan ini mewujudkan asta cita yang sudah dicanangkan di awal pelantikan presiden dan wakil presiden kemarin.
Pelaku pasar pun masih wait and see terhadap program kabinet merah putih. Respon bidang ekonomi belum terlihat. Ekonomi masih biasa-biasa saja dan tidak ada respon positif. Tidak seperti pembentukan kabinet sebelumnya begitu kabinet terbentuk sektor ekonomi langsung merespon positif minimal kurs mata uang akan bergerak naik. Kali ini masih landai-landai saja. Apa memang susunan kabinet ini tidak menarik bagi sektor ekonomi. Bisa jadi. Belum ada gebrakan ekonomi yang membuat pasar ekonomi bergairah. Pelaku ekonomi semakin menjerit dengan banyaknya pungutan pajak apalagi tahun yang akan datang pajak akan semakin diintensifkan. Pelaku UMKM semakin khawatir dengan kebijakan tim ekonomi Prabowo Subianto karena belum ada tanda-tanda kebijakan yang pro terhadap kelas menengah dan bawah.
Kabinet merah putih masih di dera beberapa permasalahan karena adanya pemekaran kementerian dan pembentukan badan baru. Kayaknya belum ada petunjuk teknis pelaksanaan pemekaran kementerian dan badan baru tersebut. Belum lagi masalah teknis perkantoran dan kepegawaian. Contoh yang paling nyata adalah kementerian koordinator infrastruktur dan pembangunan kewilayahan yang gawangi oleh ketua partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono belum mendapatkan kantor begitu juga menteri koordinator bidang pangan yang dipmpin oleh ketua umum PAN, Zulkifli Hasan.
Kabinet merah putih ini harus menyelesaikan secara cepat persoalan-persoalan teknis tersebut. Publik sudah menunggu gebrakan pemerintahan Prabowo Subianto ini. Jangan sampai publik hanya disuguhi akrobat politik dan janji-janji manis.
Segeralah bekerja.
Buktikan kabinet ini memang kabinet pro rakyat dan wong cilik.