Lima Alhamdulillah
Keseharian kita tidak lepas dari nikmat Allah SWT. Nikmat yang begitu banyak diberikan oleh Allah sang pencipta kepada kita tidak bisa dihitung dan dinilai dengan apapun. Kalau mau menghitung jelas tidak akan bisa. Begitulah firman Allah SWT dalam surat an-Nahl ayat 18.
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya:
"Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Mulai kita bangun tidur sampai tidur lagi kita tidak bisa menghitung nikmat Allah SWT. Bahkan tidur pun merupakan nikmat Allah. Lihatlah ketika kita tidak bisa tidur maka sulit bagi kita untuk mengistirahatkan anggota badan yang berkaitan dengan penglihatan. Tidak bisa tidur adalah sebuah penyakit. Semua yang ada di alam ini adalah kenikmatan yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada kita. Anugerah yang tidak ada bandingannya. Anugerah yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Maka sepatutnyalah kita bersyukur terhadap nikmat itu dengan mengucap alhamdulillah (segala pujia bagi Allah). Ucapan alhamdulillah atau pujian terhadap Allah adalah ungkapan rasa syukur yang sangat minimalis. Kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT yang begitu banyak dan tidak ternilai cukup bagi kita mengucapkan alhamdulillah. Rasa syukur dengan memuji kepada Allah SWT tercantum dalam surat al-Fatihah ayat 2 yaitu:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya:
. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Selain ucapan rasa syukur di atas ada lagi rasa syukur yang layak kita ucapkan sebagai seorang muslim yang bisa kita baca tiap setelah sholat subuh dan sholat maghrib sebagaimana diungkapkan oleh Sayyid Umar (cucu dari pengarang kitab al-Minhajus Showi ) yaitu:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَلَى نِعْمَةِ الْاِسْلاَمِ وَكَفَى بِهَا مِنْ نِعْمَةٍ
Alhamdulillahil ladzi 'ala ni'matil islami wa kafa biha min ni'mah.
Artinya:
Segala puji bagi Allah atas nikmat Islam dan cukup nikmat itu
Dengan mengucapkan ungkapan syukur di atas kita mengakui bahwa memeluk agama Islam adalah sebuah kenikmatan. Mengapa dinamakan kenikmatan? Karena Islam adalah agama yang lurus dan agama yang sempurna dari sekian agama Samawi yang sudah diturunkan oleh Allah kepada umat manusia. Kenikmatan memeluk agama Islam adalah sebuah anugerah yang luar biasa.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى هَدَانِى لِلْاِيْماَنِ قَبْلَ الْعِلْمِ بِهِ
Alhamdulillahil ladzi hadani lil imani qoblal ilmi bihi
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada saya atas iman sebelum menyadarinya
Ungkapan rasa syukur selanjutnya adalah dengan mensyukuri semua petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua berupa iman dimana kita belum menyadari sepenuhnya keimanan kita. Nikmat iman adalah nikmat yang patut kita syukuri karena tanpa iman maka orang akan menjadi sombong. Sifat sombong adalah sifat yang dicela oleh siapapun. Kesombongan akan membawa kehancuran dan kehinaan. Lihatlah iblis karena kesombongannya maka dihinakan oleh Allah dengan diturunkan dari surga ke bumi dan diancam dengan masuk neraka.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَعَلَنِي مِنْ أُمَّةِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Alhamdulillahil ladzi ja'alani min ummati sayyidina Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku salah satu umat Baginda Muhammad SAW
Menjadi umat Nabi Muhammad SAW adalah sebuah kenikmatan yang tiada tara. Mengapa demikian? Umat Nabi Muhammad SAW semua pasti masuk surga. Itulah jaminan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan memberikan syafaat (pertolongan) kepada semua umatnya. Tujuan akhir di akhirat tidak lain dan tidak bukan adalah surga. Surga adalah capaian tertinggi dan tujuan akhir dari semua umat manusia. Dengan menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad SAW maka tujuan itu sudah ada garansinya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى لَمْ يَفْضَحْنِي بِسَرِيْرَتِيْ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلَائِقَ
Alhamdulillahil ladzi lam yafdhohni bi sarirati 'ala ru usil khola iqi.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang tidak mempermalukanku dengan rahasiaku di depan mahluq-mahluqNya
Rahasia pribadi merupakan rahasia yang hanya diri kita sendiri yang tahu. Siapapun itu tidak boleh tahu rahasia yang ada dalam diri kita. Allah menutupi rahasia dan aib kita dari keingintahuan semua mahluq. Nikmat dijaganya kerahasiaan dan aib kita terhadap semua makhluq merupakan kenikmatan yang luat biasa. Bayangkan kalau ktia punya aib kemudian disebarkan oleh orang maka kita akan malu dengan aib tersebut. Semua orang akan tahu aib atau cacat kita maka Allah menuttupi aib kita adalah sebuah kneikmatan yang patut kita syukuri.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَعَلَ رِزْقِي اِلَيْهِ وَلَمْ يَكِلْنِي اِلَى غَيْرِهِ
Alhamdulillahil ladzi ja'ala rizki ilaihi wa lam yakilni ila ghoirih
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan rizqiku terserah kepada-Nya dan tidak menjadikanku tergantung selain kepadaNya.
Rizki yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita merupakan kenikmatan yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Mulai dari kenikmatan kesehatan, iman, Islam dan sebagainya semua adalah rizki yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Semua kenikmatan itu harus kita syukuri hanya dengan mengucap alhamdulillah.
Itulah 5 ucapan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. 5 ungkapan rasa syukur itu disampaikan oleh Sayyid Umar dalam pengajian daring (online) ketika menjelaskan perihal sifat wira'i (sifat yang mampu menjaga anggota tubuh dari hal-hal yang diharamkan dan dari hal-hal yang tidak diperbolehkan) dalam Kitab Minhajus Showi karangan Habib Zein ibn Ibrahim ibn Smit.