Ledakan Pager Lebanon
Hari Selasa, 17 september 2024 sekira pukul 16.45 waktu setempat terjadi ledakan pager -alat komunikasi sebelum adanya telpon seluler- di Lebanon. Ledakan serentak pager yang mayoritas digunakan oleh warga Lebanon tersebut berlangsung kurang lebih satu jam. Ledakan tersebut mengakibatkan 9 orang tewas termasuk gadis berusia 8 tahun dan melukai sekitar 3.000 warga pengguna pager. Pager merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh warga Lebanon baru sekitar 9 bulan yang lalu. Awal penggunaan pager ini dimulai sejak eskalasi perang antara Israil dan Hizbullah meningkat. Hizbullah memerintahkan kepada seluruh warga Lebanon untuk menggunakan alat komunikasi pager dengan tujuan agar tidak disadap oleh Israil.
Ledakan itu tidak hanya pager akan tetapip disusul ledakan laptop, komputer PC dan alat komunikasi lain bikinan AS dan negara Barat.
Tak pelak ledakan secara bersamaan alat komuniakasi jadul tersebut mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Edward Snowden, buronan AS yang bersembunyi di Rusia mengatakan bahwa jika benar ledakan pager tersebut dilakukan oleh perusahaan pembuat pager maka itu adalah sebuah kejahatan. Orang menjadi tidak aman karena alat komunikasi tersebut. Spekulasi pun bertebaran di media sosial dengan dikaitkan berbagai fakta. Netizen mengungkap beberapa fakta dan membuat spekulasi yang nyaris mendekati kebenaran.
Potongan-potongan puzzle ledakan pager Lebanon jika disusun akan membuat satu kesatuan utuh mengapa sampai ada ledakan pager secara bersamaan di Lebanon di saat eskalasi perang antara Israil - Hizbullah memuncak. Beberapa fakta yang diungkap oleh netizen di media sosial adalah:
10 hari sebelum ada peristiwa ledakan tersebut semua pegawai medis RS Amerika di Beirut diinstruksikan untuk mengganti pager lamanya dengan pager yang baru melalui email.
Hizbullah menginstruksikan kepada warga Lebanon untuk menggunakan pager sebagai alat komunikasi sekitar 9 bulan sebelumnya yaitu di saat eskalasi perang dengan Israil semakin memburuk.
Ada pengadaan alat komunikasi pager bulan April 2024 dengan pabrikan Gold Apollo Taiwan oleh Lebanon yang pada saat bersamaan ada pertemuan resmi antara Israil dengan presiden Taiwan.
Ada pendapat pager yang meledak sebagian adalah buatan pabrikan Motorola AS.
Pabrikan asal Taiwan yang memasok pager ke Lebanon menyangkal adanya penanaman alat peledak pada alat komunikasi tersebut.
Faktanya bahwa ledakan tersebut terjadi di saat eskalasi perang Israil-Hizbullah meningkat. Pihak Hizbullah langsung menuduh Israil sebagai biang keladi ledakan pager ini. Terlepas dari dugaan dan tuduhan dari Hizbullah sangat jelas bahwa dalam kondisi perang apapun bisa menjadi senjata. Teknologi informasi bisa menjadi senjata ampuh untuk mengalahkan musuh. Contoh yang paling nyata adalah penggunaan iphone -alat komunikasi bikinan AS- bisa memata-matai semua aktivitas pengguna iphone.
Benar apa kata Edward Snowden bahwa pengguna alat komunikasi tidak aman. Semua aktivitasnya akan dipantau oleh pabrikan pembuat alat komunikasi tersebut. Penggunaan iphone, android, laptop, tablet dan semacamnya akan membawa dampak kebebasan seseorang terganggu. Efek penggunaan alat komunikasi bikinan Barat ini dirasakan betul oleh Tiongkok. Tiongkok kemudian membuat alat komunikasi sendiri bahkan softwarenya pun Tiongkok membuat sendiri. Walhasil perkembangan Tiongkok tidak terbendung oleh AS dan sekutunya. Perkembangan Tiongkok tidak bisa dimonitor oleh AS dan sekutunya. Tiongkok menjadi besar karena memakai alat komunikasi bikinan dalam negeri. Contoh lain adalah Hamas. Pejuang Hamas menggunakan alat komunikasi bikinan Tiongkok dan pergerakannnya tidak bisa dilacak oleh Israil sehingga perlawanan Hamas tidak bisa dibendung oleh Israil. Serangan Badai Topan 10 Oktober tidak bisa dideteksi oleh intelejen Israil yang canggih itu.
Berkaca dari ledakan pager di Lebanon seharusnya negara ini membikin alat komunikasi sendiri dan software sendiri agar keamanan negara ini terjamin. Laptop, PC yang kita gunakan tidak lepas dari ancaman seperti ledakan di Lebanon. Software yang kita gunakan suatu saat bisa berakibat seperti di Lebanon.
Perang akan dimenangkan oleh negara besar dan canggih. Perang tidak selalu memakai senjata konvensional seperti rudal, tank, atau pesawat tempur. Perang bisa dengan mematai-matai semua kegiatan warga negara. Secanggih apapun kita kalau perangkatnya masih import dan bikinan negara lain maka jangan harap kita bisa maju dan menyamai negara pembuat perangkat yang kita gunakan.
Jargon cintai produk dalam negeri harus digaungkan demi keamanan dan keselamatan negara ini.