Anugerah Layanan KUA
Selasa, 25 Nopember 2025 mendapatkan kabar dari Ketua APRI Cabang bahwa KUA Dukuhseti ditunjuk untuk mewakili provinsi Jawa Tengah dalam rangka anugerah layanan KUA 2025 kategori KUA Berbasis Digital. Kabar itu diterima pada sore hari setelah rapat daring atau zoom meeting seluruh Ketua APRI Se-Jawa Tengah beserta pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Rapat yang diadakan oleh PW APRI tersebut membahas tentang anugerah layanan KUA 2025 yang diadakan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.
Rapat dikhususkan untuk ketua cabang dan pengurus wilayah APRI. Saya sendiri tidak ikut rapat walaupun saya salah satu pengurus wilayah. Rapat tersebut dilaksanakan setelah jam istirahat yaitu pukul 13.00 WIB. Rapat tersebut ternyata membahas perwakilan provinsi Jawa Tengah dalam ajang Anugerah Layanan KUA 2025 tingkat nasional. Ada 12 kategori anugerah layanan KUA tahun 2025 ini yaitu:
KUA Multi Layanan
KUA Ekoteologi
KUA Berbasis Digital
KUA Tertib Administrasi
KUA Inspiratif
KUA Pemberdayaan Dana Sosial Keagamaan Lainnya
KUA Cegah dan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan
KUA Inovasi Program Penyuluhan Agama
KUA Ramah Kelompok Rentan
Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota Peduli Layanan KUA
Pemerintah Provinsi Peduli Layanan KUA
Tokoh Perubahan KUA
Dari 12 kategori tersebut ada 9 KUA yang dipilih dalam rapat dan salah satunya adalah KUA Dukuhseti dimana saya bertugas saat ini. Penunjukan KUA Dukuhseti mewakili Kanwil Kemenag Jawa Tengah dalam kategori KUA berbasis Digital disetujui semua peserta rapat tanpa ada penolakan. Menurut Ketua APRI Cabang Pati dalam rapat tersebut yang paling alot adalah menentukan perwakilan kategori KUA Cegah dan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.
Begitu mendapat kabar tersebut, saya langsung menelpon ketua APRI Cabang Pati. Mengapa yang ditunjuk KUA Dukuhseti bukan KUA yang lain? Jawabannya sederhana pertimbangannya sudah ada program digitalisasi arsip dan semua ketua cabang juga setuju. Memang KUA Dukuhseti sudah mendigitalisasi arsip layanan KUA yaitu register akta nikah mulai tahun 1932 sampai sekarang. Kalau parameter penilaiannya adalah inovasi digitalisasi arsip maka KUA Dukuhseti adalah salah satu KUA yang sudah mendigitalisasi arsip layanan register akta nikah mulai berdirinya KUA Dukuhseti sampai sekarang. Seluruh Indonesia mungkin belum ada satu pun KUA yang sudah mendigitalisasi arsip layanan register akta nikah sejak KUA berdiri sampai sekarang.
Program digitalisasi arsip KUA memang sudah saya gencarkan sejak saya diberi tugas tambahan sebagai kepala KUA Kecamatan Gunungwungkal. Sejak diberi tugas tambahan sebagai kepala KUA Gunungwungkal, saya berinovasi membuat aplikasi digitalisasi arsip yang saya namakan SIADIK (Sistem Informasi Arsip Digital KUA Gunungwungkal). Aplikasi SIADIK ini hanya untuk penyimpanan arsip digital KUA. Semua arsip digital KUA disimpan di aplikasi ini. Aplikasi SIADIK ini murni buatan saya tanpa ada campur tangan pihak lain. Setelah aplikasi jadi, diujicoba untuk mendigitalisasi seluruh register akta nikah KUA Gunungwungkal dan ternyata aplikasi ini sangat membantu pengarsipan di KUA. Seluruh register akta nikah KUA Gunungwungkal terdigitalisasi semua mulai tahun 1932 sampai tahun 2021. Apakah aplikasi SIADIK hanya untuk digitalisasi register akta nikah saja? Tidak, aplikasi SIADIK digunakan untuk mendigitalisasi semua arsip KUA mulai dari arsip pelayanan nikah-rujuk, wakaf, zakat, penerangan agama Islam seperti MTQ, Majlis Taklim, Pontren dan lain sebagainya dan juga mendigitalisasi surat keluar maupun surat masuk. Dalam perkembangannya aplikasi ini saya tambahi menu WA Autorespon yang digunakan untuk pencarian data akta nikah. Pengguna bisa mencari data buku nikah yang hilang melalui WA Autorespon. Dengan adanya fasilitas WA Autorespon ini, masyarakat sangat mudah dalam pencarian data buku nikah yang hilang tanpa harus datang ke KUA dan waktunya lebih cepat. Sebelum adanya SIADIK dan WA Autorespon, pencarian data akta nikah masih manual dengan membuka satu persatu halaman akta nikah sehingga membutuhkan waktu lama. Inovasi program SIADIK ini diapresiasi oleh banyak kalangan terutama masyarakat yang membutuhkan informasi KUA. Bahkan pihak Pengadilan Agama Kabupaten Pati mengakui efektifitas penggunaan WA Autorespon dalam pencarian data buku nikah. Bahkan pihak Pengadilan Agama Kabupaten Pati tergiur dan terinspirasi untuk membuat aplikasi semacam ini untuk pencarian data akta cerai di PA. Tidak hanya itu dalam acara sapa KUA yang diadakan oleh Dirjen Bimas Islam, aplikasi SIADIK sangat diapresiasi oleh arsiparis yang menjadi nara sumber dalam acara tersebut. Bahkan utusan Dirjen Bimas Islam dalam hal ini diwakili oleh bidang urais Kanwil Kemenag Jawa Tengah mengutus pegawainya untuk mengecek aplikasi SIADIK di KUA Gunungwungkal.
Kembali ke anugerah layanan KUA 2025. Begitu mendapatkan kabar ditunjuk menjadi wakil provinsi Jawa Tengah, saya pun menyiapkan semua yang dibutuhkan dalam anugerah layanan KUA tersebut. Kisi-kisi penilaian pun saya tanyakan ke bidang urais Jawa Tengah. Setelah mendapatkan kisi-kisinya, ternyata tidak ada penilaian inovasi program berbasis digital. Sehari setelahnya yaitu tanggal 26 Nopember 2025 barulah ada petunjuk teknis anugerah layanan KUA 2025. Dalam juknis tersebut ternyata jadwal pengusulan nomine tanggal 21-26 Nopember 2025. Berarti ketika saya mendapatkan petunjuk teknis anugerah layanan KUA 2025 adalah hari terakhir pengusulan nomine. Yang mengusulkan adalah Kanwil Kemenag provinsi Jawa Tengah. Pada tanggal tersebut saya diberi surat tugas untuk acara koordinasi di Kota Salatiga tanggal 27-28 Nopember 2025. Acara yang sangat mendadak. Ternyata 9 KUA yang sudah ditunjuk mewakili Jawa Tengah dibuatkan group WA. Dalam group tersebut diminta setiap KUA yang sudah ditunjuk untuk mempersiapkan evidence penilaian anugerah layanan KUA. Evidence tiap kategori berbeda-beda. Ada beberapa KUA yang belum siap karena penunjukannya sangat mendadak.
Tanggal 27 pagi saya berangkat ke Salatiga karena dalam run down acara cek in pukul 14.00 WIB sementara perjalanan dari rumah sampai Salatiga membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam. Awalnya mau bawa mobil sendiri akan tetapi melihat kondisi jalur yang dilalui khawatir ada banjir rob karena melewai Sayung dan Semarang maka saya putuskan naik travel jurusan Salatiga. Keberangkatan travel ada waktu pagi, siang dan sore. Kalau berangkat siang jelas sampai hotel Salatiga terlambat apalagi berangkat sore hari. Akhirnya memutuskan untuk berangkat pagi hari. Pagi hari pukul 05.30 travel mulai berangkat. Dalam perjalanan menuju Salatiga, ternyata travel ini tidak membawa penumpang sama sekali kecuali saya. Praktis perjalanan Pati-Kudus hanya sopir dan saya. Ada penumpang lagi ketika sampai Kudus itupun hanya 3 orang. Mobil travel ini jenis Toyota Hiace versi baru yang kabinnya luas. 1 mobil hanya berisi 8 penumpang. Depan samping sopir 1, tengah sampai belakang 3 baris. 2 baris berisi 2 kursi dan paling belakang 3 kursi. Memang nyaman akan tetapi ternyata sopirnya tidak begitu nyaman karena cara bawanya sangat kasar. Beberapa kali dalam perjalanan nyaris terjadi benturan dengan kendaraan lain. Mungkin begitulah cara sopir travel mengendarakan kendaraannya. Jam 10 sudah sampai Salatiga. Saya pun menelpon salah satu kawan kepala KUA di Salatiga untuk menjemput. Setelah dijemput saya langsung diajak ke KUA tempat dia bekerja. Setelah beberapa lama di KUA saya diajak ke rumahnya yang dekat dengan kantor dia kerja.
Setelah dhuhur sekitar jam 13.00 saya diantar ke hotel. Ternyata di hotel tersebut sudah ada beberapa perwakilan KUA. Acara masih lama dan saya istirahat di hotel sambil nunggu pembukaan yang akan dilaksanakan pukul 16.00 WIB. Singkat cerita acara dimulai setelah Isya' sekitar pukul 20.00. Dalam acara bertajuk koordinasi anugarah layanan KUA 2025 tersebut semua KUA yang sudah ditunjuk harus mempresentasikan evidence yang sudah disiapkan. Kalau tidak sesuai dengan kisi-kisi maka akan dicarikan ganti KUA lain. Acara itupun berakhir sampai pukul 01.00 WIB. Pagi hari berikutnya acara sudah selesai tinggal cek out. Cek out diberi waktu sampai pukul 12.00 WIB. Alhamdulillah presentasi yang saya bawakan sudah memenuhi kisi-kisi penilaian sehingga tidak perlu mencari pengganti KUA lain. Ada KUA yang diganti malam itu juga karena tidak sesuai dengan kisi-kisi dan ada juga KUA yang diberi waktu penyiapan evidence sampai besoknya. Anugerah layanan KUA ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada KUA yang berkontribusi nyata dalam peningkatan mutu layanan keagamaan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang langsung membersamai masyarakat.